Minggu, Agustus 31, 2008

Rahman Kumpulkan Bukti

Rahman Kumpulkan Bukti
Nu Sae Buru Suara

CIBINONG – Setelah meyakini pemilihan bupati dua putaran, tim sukses Fitri Putra Nugraha alias Nungki-Endang Kosasih (Nu Sae) langsung lari cepat mengejar suara tiga calon yang kalah. Harapannya, suara pasangan Djuher-Rusdi (Djurus), Maman Daning-Nurdin (HMD-N) dan Soemandjaja-Ace Supeli (Sae) masuk kubus Nu Sae.

Kebalikannya, tim sukses Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman) hingga kemarin terus berusaha membongkar dugaan manipulasi suara sehingga kemenangan jagoannya tertunda.

Hasil perhitungan suara final Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jumat (29/5), tak ada calon yang meraup 30 persen suara. Djurus cuma meraup 14.40 persen atau 239.530 suara, HMD-N 17.34 persen Nu Sae Buru Suara (288.556 suara), dan Sae 12.65 persen (21.437). Sedangkan Nu Sae mencatatkan 25.67 persen (427.094) dan Rahman 29.94 (498.173).

Bagi pendukung Nu Sae, hasil itu menggembirakan karena jago mereka masih mempunyai peluang menang dalam putaran kedua lewat koalisi dengan partai-partai yang jagonya sudah kalah. Namun, bagi pendukung Rahman jelas mengecewakan karena perhitungan mereka suara Rahman di atas 30%. Mereka pun menduga ada kekeliruan.

‘’Saya kira kecurangan bukan ada di tingkat KPU Kabupaten Bogor, tetapi di PPK. Maka dari itu, kami akan mengumpulkan bukti dari bawah,’’ kata Media Centre Tim Sukses Rahman, David Rizar Nugroho.

Bagaimana dengan calon bupati Rachmat Yasin menyikapi keputusan dari KPU Kabupaten Bogor? Hingga saat ini Rachmat memang belum mau berkomentar. Menurut penuturan David, Rachmat sedang menimbang apa langkah yang akan ditempuh selanjutnya. ‘’Ia bahkan sangat tenang menerima keputusan suara akhir dari KPU,’’ ujar David.

Ditambahkan David, Rachmat sedang memberi kesempatan tim advokasi Rahman bekerja sungguh-sungguh untuk membongkar dugaan manipulasi suara. Saat ini tim advokasi sedang bekerja mengumpulkan bukti hukum.

Di sisi lain, tim Rahman saat ini sedang berusaha menenangkan masa pendukungnya yang panas. Tim Rahman terus meyakinkan pendukungnya dengan memberikan rasa optimisme bahwa yang mendapatkan suara terbanyak hingga saat ini adalah pasangan Rahman.

Sementara itu, di kubu Nu Sae, setelah setelah penetapan berita acara penghitungan suara, melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kelemahan tim dan pasangan.

“Tahap awal, kita akan lakukan evaluasi dulu, apa yang menjadi kelemahan tim selama persiapan kemarin, kemudian kita perbaiki kelemahan tersebut, sebagai persiapan menghadapi putaran selanjutnya,” tutur juru bicara Nu Sae, Hidayat Rochyani, kepada Radar Bogor.

Setelah evaluasi, tim beserta pasangan akan silahturahmi kepada calon yang gagal lolos ke putaran selanjutnya. “Selama ini kita tidak ada masalah dengan calon lainnya, jadi kita coba jalin silahturahmi,” kata Hidayat.

Menurutnya, silahturahmi sudah berjalan bahkan dilakukan pasangan Nu Sae. Namun, saat ditanya apakah silahturahmi itu sebagai upaya menghimpun pundi-pundi suara menghadapi putaran kedua, Hidayat belum mau menegaskan hal itu.

“Paling tidak ada harapannya nanti ada persamaan persepsi karena memang selama ini kita tidak ada masalah dengan calon lainnya. “Sementara persiapan kita baru evaluasi dan silahturahmi saja. Pastinya kita harus bersiap lebih baik lagi menghadapi putaran selanjutnya,” jelas Hidayat.

Pasangan mana paling dikejar? Sumber Radar Bogor mengatakan, tampaknya HMD-N menjadi incaran utama Nu Sae. Terlebih, suara pasangan yang maju lewat jalur perseorangan itu cukup signifikan untuk mengimbangi suara Rahman. Namun untuk menang, Nu Sae tentu saja harus mampu mengambil hati Sae yang dicalonkan PKS atau Djurus yang dicalonkan Partai Demokrat.

Dalam rekaman politik sebelum Pilbup, Nungki sempat berusaha melamar PKS untuk berkoalisi. Saat hampir jadi, kesepakatan politik tidak tercapai sehingga Nungki menggandeng Endang Kosasih yang notabene kader tulen PPP seperti halnya Rachmat Yasin. Bagaimana dengan Djurus?

Bisa gampang dan tidak. Batu sandungan ada di Rusdi yang memilih keluar dari Partai Golkar karena Musdalub memenangkan Nungki sebagai ketua DPD Kabupaten Bogor.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTczMTk=&click=Mjgw)

Sabtu, Agustus 30, 2008

Golput Capai 1 Juta Jiwa

Pecundangi Suara Calon Bupati
Golput Capai 1 Juta Jiwa


CIBINONG - Pemilihan bupati dan wakil bupati Bogor pada 24 Agustus lalu telah menorehkan catatan tersendiri. Baru kali pertama menggelar pemilihan bupati secara langsung, jumlah golongan putih (golput) mencapai 1.023.923 atau 57,6 persen.

Angka fantastis dibanding suara tertinggi dalam Pilbup, yakni pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) yang hanya 498.173 atau 29,94 persen berdasarkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bogor.

Ambillah asumsi paling gampang jika golput diambil dari jumlah pemilih terdaftar Golput Capai 1 Juta Jiwa yang tidak menggunakan hak pilihnya. Berdasarkan daftar pemilih tetap, jumlah pemilih di Kabupaten Bogor sebanyak 2.800.701. Namun hasil rekapitulasi KPU, suara sah yang masuk hanya 1.663.790 dan suara tidak sah 112.988. Jika suara tidak sah dimasukkan dalam golput, angkanya lebih fantastis lagi.

Angka golput pada Pilbup ini naik drastis dari pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat pada 13 April lalu. Pada Pilgub, angka golput tidak lebih dari 32 persen. Ini berarti kenaikan angka golput mencapai 25,6 persen.

Golput pada pilbup Bogor mampu mengalahkan lima kandidat pasangan calon. Bahkan, pasangan Rahman yang memperoleh suara tertinggi dengan 498.173 suara masih kalah jauh dengan jumlah golput yang mencapai 1.024.796 suara. Data golput bisa membengkak jika dimasukkan jumlah suara tidak sah sebanyak 112.988.

Hampir di setiap kecamatan jumlah golput sangat tinggi. Kecamatan Cibinong saja yang menargetkan akan menekan golput hingga 80 persen ternyata tidak mampu melakukannya. Malah, jumlah pemilih di kecamatan ini juga menurun dibandingkan dengan jumlah pemilih pada Pilgub. Jumlah suara tidak sah di setiap kecamatan pun selalu pada kisaran ribuan.

Dengan jumlah golput yang sangat signifikan ini KPU Kabupaten Bogor tidak mau disalahkan. Ketua Divisi Teknis KPU Kabupaten Bogor Romli Eko Wahyudi malah menyalahkan masyarakat yang apatis dengan penyelenggaraan sistem pemilihan demokratis ini.

“Kami menolak jika KPU Kabupaten Bogor disebut kurang sosialisasi. Banyaknya golput sekarang saya kira karena masyarakat sudah bersikap apatis terhadap pemilihan umum,” kata Eko mencoba membantah.

Dia mencontohkan sosialisasi yang dilakukan pada Pilgub. “Waktu itu sosialisasinya tidak segencar sekarang, tapi partisipasi pemilih justru lebih banyak,” kata Romli. Dari kasus ini, Eko melihat besarnya golput bukan semata-mata karena sosialisasi yang kurang dilakukan KPU Kabupaten Bogor.

Sementara Dekan Fisikom Universitas Djuanda Beddy Iriawan Maksudi amat menyayangkan partisipasi masyarakat yang minim. “Saya lihat sosialisasi dari KPU Kabupaten Bogor kurang gencar ditambah pemilih yang sudah semakin jenuh,” katanya.

Jika putaran kedua dimungkinkan, Beddy menyarankan agar KPU lebih menyosialisasikannya kepada masyarakat. “Mereka (KPU Kabupaten Bogor, red) harus kerja ekstra untuk menyampaikan bahwa ada putaran kedua. Penting juga disosialisasikan, putaran kedua itu tidak akan menimbulkan efek negatif agar masyarakat tidak apatis,” bebernya.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTcyOTE=&click=MTky)

Rahman Layangkan Gugatan, Nu Sae Langsung Menerima

Rahman Layangkan Gugatan, Nu Sae Langsung Menerima
Pilbup Dua Putaran


CIBINONG - Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya KPU Kabupaten Bogor mengumumkan secara resmi perolehan suara pemilihan bupati (Pilbup) Bogor 2008, kemarin.

Berdasarkan hasil perhitungan yang berlangsung panas di gedung Tegar Beriman itu, pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) menempati posisi teratas dengan 498.173 suara, disusul Nu Sae di tempat kedua dengan 427.094 suara. Pasangan HMD-N menempati posisi ketiga dengan 288.556 suara, Djurus keempat 239.530 suara dan Sae di posisi terakhir 239.530 suara.

Total suara yang sah 1.663.790 dan tidak sah mencapai 112.988 suara.Sayang, usai mengumumkan perolehan suara, KPU tidak memberikan persentase suara, sehingga sempat menimbulkan ketegangan. KPU Pilbup Dua Putaran

beralasan, pihaknya sengaja tidak menyebutkan dulu persentase perolehan suara untuk memberikan waktu tiga hari kepada masing-masing pasangan yang mengajukan keberatan dengan hasil rekapitulasi suara tersebut.
“Kami belum memberikan pernyataan apakah terjadi satu atau dua putaran. Sebab, kami belum memberikan berita acara ke DPRD Kabupaten Bogor. Keputusan satu atau dua putaran ada di tangan dewan,” ujar Ketua KPU Kabupaten Bogor Aan Hanafiah.
Akan tetapi, sambung Aan, bila dipersentasekan Rahman memperoleh suara 29,94 persen. Atau kurang 965 suara guna meraih 30 persen (plus satu suara) untuk menjadi bupati Bogor. Sedangkan Nu Sae 25,67 persen, HMD-N 17,34 persen, Djurus 14,40 persen dan Sae 12,65 persen. Nah, melihat selisih persentase tersebut, berarti terjadi putaran kedua, karena tidak ada satu pun pasangan yang mencapai 30 persen plus satu suara.
Total suara yang masuk kemudian dimasukkan dalam berita acara, lalu ditandatangani seluruh anggota KPU dan saksi utama dari masing-masing pasangan. Sayangnya, hanya saksi dari Sae dan Nu Sae yang menandatangani berita acara.
Humas Nu Sae Hidayat Royani cukup puas dengan data rekapitulasi dari masing-masing PPK. “Hasil masing-masing PPK merupakan satu-satunya data yang bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, kami tidak keberatan,” kata Hidayat yang tampak sumringah dengan hasil akhir suara itu.
Pasangan Djurus tidak menandatangani dengan alasan ada banyak pelanggaran yang belum ditindaklanjuti KPU Kabupaten Bogor. “Ingat, kami tidak menandatangani berita acara bukan karena ikut-ikutan Rahman,” tegas saksi utama Djurus Didik Satriya. Sedangkan pasangan HMD-N tidak menandatangani berita acara karena tidak hadir.
Saksi utama pasangan Rahman Indra Sindya Laksamana menolak menandatangani berita acara. Dia beralasan perolehan suara di beberapa kecamatan tidak cocok dengan data yang ada di kubu Rahman. Dia juga keberatan dengan jumlah suara tidak sah yang tak cocok dengan data yang dipegang.
“Dari ketidakcocokan data itu, kemungkinan kami dirugikan dua sampai tiga persen suara. Untuk itu, kami akan melayangkan gugatan ke pengadilan atas ketidakcocokan suara tersebut,” tegas Indra.
Ketua Divisi Humas KPU Kabupaten Bogor Achmad Fauzi mengatakan, meski tiga saksi menolak menandatangani berita acara, statusnya rekapitulasi suara tetap sah secara hukum. “Jika ada yang keberatan silakan melayangkannya ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat dalam jangka waktu tiga hari mulai Senin (1/9) depan,” kata Fauzi.
Ya, rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara pemilu bupati dan wakil bupati Bogor berjalan penuh ketegangan. Sekitar 30 menit sebelum acara dimulai, ratusan polisi sudah berjaga-jaga sekitar gedung Tegar Beriman tempat rapat berlangsung. Setiap peserta yang akan masuk ke gedung diperiksa dengan alat metal detector. Bagi yang tidak memiliki undangan langsung diusir.
Saat pembacaan perolehan suara per kecamatan pun ketegangan amat terasa. Beberapa anggota PPK bahkan ada yang tidak fasih mengumumkan perolehan suara masing-masing pasangan, sehingga harus dibacakan ulang.
Puncak ketegangan terjadi pada sesi keberatan saksi. Saksi pasangan Djurus menyetujui perolehan suara yang disebutkan PPK, namun mereka mengusulkan agar kotak suara dibuka lagi dan dilakukan perhitungan ulang. Para anggota PPK yang berjumlah 120 orang langsung berteriak tidak setuju.
Saksi dari pasangan HMD-N tidak menyerahkan mandat keberatan. Saksi Sae menerima dan menyatakan semua data yang diumumkan PPK sama persis dengan data yang dikumpulkan dari setiap saksi Sae di kecamatan. Pasangan Nu Sae juga menyetujui hasil suara yang diumumkan PPK.
Sebaliknya, pasangan Rahman langsung keberatan dengan pengumuman suara dari PPK. “Banyak ketidakcocokan suara yang disebutkan PPK dengan data yang kami pegang,” kata Saksi Utama Pasangan Rahman Indra Sindya Laksamana. Dia kemudian meminta KPU menghitung ulang perolehan suara. Para anggota PPK dan sebagian tim sukses pasangan calon langsung berteriak keberatan begitu usul Indra dilontarkan.
Anggota KPU Kabupaten Bogor Romli Eko Wahyudi kemudian menenangkan anggota PPK. Dia meminta saksi Rahman menyebutkan perolehan suara di kecamatan mana saja yang tidak sesuai. Ada sebelas suara kecamatan yang tidak sesuai data mereka, antaralain Babakanmadang, Gunungputri, Megamendung, Cijeruk, Cigombong, Cibungbulang, Ciampea, Rumpin, Leuwisadeng, Cileungsi dan Ciseeng.
KPU lalu mengakomodasi keberatan tim Rahman. Sebelas surat suara dari kecamatan yang disebut di atas kemudian dibuka kembali dan dilakukan cek dan ricek. Hasilnya hanya ada enam kecamatan yang perolehan suaranya tidak sesuai, yakni Kecamatan Ciampea, Megamendung, Cigombong, Leuwisadeng, Cibungbulang dan Cileungsi. Akibat perbedaan suara itu, pasangan Rahman siap mengadukannya ke pengadilan.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTcyNzM=&click=MzE5)

Jumat, Agustus 29, 2008

PDIP Serius Jajaki Koalisi

PDIP Serius Jajaki Koalisi

Jakarta - PDIP ternyata sangat serius menjajaki koalisi dengan sejumlah parpol menjelang Pemilu 2009. Tak hanya parpol dengan ideologi nasionalis yang diincar, parpol berbasis Islam pun didekati.

"PDIP sebenarnya terbuka dengan seluruh partai yang ada, termasuk dengan Golkar dan partai-partai Islam. Kemarin kita juga bertemu dengan PAN, PKS, dan beberapa partai lainnya untuk melakukan silaturahmi dan komunkasi politik yang baik sebelum pemilu legislatif," kata Sekjen PDIP Pramono Anung di Jakarta, Kamis (28/8).

Namun Pramono mengungkapkan jika koalisi yang digagas PDIP baru akan dirumuskan setelah pemilu legislatif digelar. "Tetapi akan lebih baik jika sudah ada kesepahaman apa-apa yang akan dilakukan bersama. Sehingga ada komitmen untuk Pilpres 2009," imbuhnya.

Pramono juga kembali menyampaikan gagasan PDIP untuk mengumumkan nama-nama calon menteri yang diusung dalam kabinet jika Megawati terpilih sebagai presiden. Langkah ini, katanya, sebagai bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat.

"PDIP berkeinginan, setelah mendeklarasikan ibu Mega bersama cawapresnya akan mengumumkan beberapa orang yang ada di kabinet ibu Mega seperti siapa mendagri, siapa menlunya. Sehingga masyarakat bisa diberikan pendidikan politik yang bisa menjanjikan yang memberikan harapan bagi masyarakat. Ini tradisi baru yang belum pernah dilakukan partai-partai lain," paparnya.
(http://inilah.com/berita/partai-partai/2008/08/29/46752/pdip--serius-jajaki-koalisi/)

Hari Ini KPU Umumkan Hasil Resmi Pilbup

Hari Ini KPU Umumkan Hasil Resmi Pilbup
Rahman dan Nu Sae Deg-degan


CIBINONG - Setelah empat hari masyarakat Kabupaten Bogor diombang-ambing oleh data perolehan suara, hari ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor resmi mengumumkan perhitungan suara pemilihan bupati (Pilbup). KPU juga akan menetapkan apakah Pilbup Bogor 2008 akan berlangsung satu putaran atau dua putaran.
Menanti pengumuman KPU Kabupaten Bogor tersebut, perasaan para calon deg-degan. Terutama dua pasangan yang kini menempati papan atas perolehan suara sementara, yakni Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) dan Nungki sareng Endang Kosasih (Nu Sae).
Lima perwakilan pasangan calon akan menyaksikan perhitungan suara tersebut. Agar lebih valid, masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membacakan berita acara dalam setiap kotak suara yang disegel dan digembok sebelumnya. Dari hasil pembacaan setiap PPK, KPU kemudian merekap dan menjumlah semua suara yang masuk. Hasil dari rekapitulasi itulah yang akan dijadikan pijakan KPU guna menetapkan siapa pemenang Pilbup dan apakah memungkinkan dilakukan putaran kedua.
“Jika tidak ada calon yang memperoleh suara sampai 30 persen plus satu suara, kami akan memutuskan Pilbup berlangsung dua putaran. Jika terpenuhi maka akan langsung ditetapkan siapa yang menjadi bupati dan wakil bupati Bogor lima tahun ke depan,” jelas Ketua Divisi Teknis Romli Eko Wahyudi.
Kotak suara yang berisi berita acara dari seluruh kecamatan sudah masuk ke KPU Kabupaten Bogor pada Rabu (27/8) lalu. Kotak suara dari Kecamatan Sukaraja merupakan TPS terakhir dibandingkan kecamatan lain.
“Ada sedikit kendala yang dialami PPK Sukaraja. Ketika hendak menyerahkan kotak suara, ada beberapa orang yang memaksa untuk meminta berita acara, tapi ditolak karena semua saksi sudah menandatangani berita acara,” ujar Eko.
Kendati demikian, KPU Kabupaten Bogor masih akan mengakomodasi keberatan-keberatan dari pihak yang kalah. Romli mengatakan, KPU menyediakan waktu tiga hari bagi pasangan mana pun yang tidak menerima hasil rekapitulasi suara yang dikeluarkan KPU Kabupaten Bogor.
Untuk itu, Eko berharap rapat pleno berjalan lancar dan tidak ada saksi yang mengajukan keberatan. “Saya harap tidak ada saksi yang keberatan, karena di tingkat kecamatan tidak ada lembar keberatan yang diajukan saksi. Mudah-mudahan perhitungan berjalan lancar,” harapnya.
Perhitungan suara akan berlangsung di gedung Tegar Beriman pukul 14:00 WIB. Sejumlah pihak terkait hadir, termasuk semua anggota PPK, Panwas Kabupaten Bogor, lima tim sukses dan dua saksi dari masing-masing pasangan calon, lembaga swadaya masyarakat, organisasi keagamaan dan media massa. KPU Kabupaten Bogor membatasi undangan hanya 400 orang.


Rahman - Nu Sae Komitmen tak Menyulut Pertikaian

Sementara itu, dua pasangan yang memiliki suara teratas, yakni Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) dan Nungki sareng Endang Kosasih (Nu Sae), berkomitmen tidak akan menyulut pertikaian saat pleno rekapitulasi besok (hari ini, red).
Ketua Tim Sukses Rahman Teuku Hanibal Asmar berjanji tak akan berlebihan menyikapi hasil suara KPU. Termasuk tidak akan mengerahkan massa agar tidak membuat suasana kisruh. "Hanya beberapa tim sukses dan saksi yang diundang KPU Kabupaten Bogor yang dikirim. Kami juga akan menerima apa pun keputusan KPU Kabupaten Bogor,” terangnya.
Dia berharap perhitungan suara berjalan tertib dan lancar. Dia juga menyadari berdasarkan survei beberapa lembaga, suara Rahman masih teratas. “Kami berharap bisa memenangkan Pilbup satu putaran. Kami harap masyarakat Bogor berdoa agar Rahman bisa langsung ditetapkan sebagai pemenang,” katanya.
Hal senada meluncur dari kubu Nu Sae. Humas Tim Nu Sae Hidayat Royani berjanji tak akan mengerahkan massa. Meski demikian, pihaknya tetap mengantisipasi dengan mengirim beberapa orang untuk melihat sejauhmana kondisi lapangan.
Hidayat mengimbau semua pasangan calon dan tim suksesnya tidak membuat pernyataan yang bersifat provokatif dan dapat memancing emosi pihak lain. Dia berharap setiap tim sukses mampu mengendalikan massa agar tidak anarkis.
“Yang penting, setiap tim sukses mempercayai dan menghormati KPU sebagai lembaga resmi dan berwenang dalam penghitungan suara (PPK dan KPU Kabupaten Bogor, red),” jelasnya.
Lain halnya dengan pasangan Maman Daning dan Muhammad Nurdin (HMD-N). Mereka masih tidak percaya dengan data-data perolehan suara yang dikeluarkan berbagai pihak. Pasangan HMD-N yakin masih bisa mendapatkan suara terbesar kedua dan siap bertarung ke putaran kedua, kendati peluangnya sangat kecil.
“Melihat angka perolehan suara yang masih fluktuatif, kami yakin banyak angka yang rancu. Kami berharap masuk putaran kedua dan kemungkinan ke sana sangat lebar,” ujar Juru Bicara HMD-N Ariefudin.
Untuk itu, hari ini HMD-N akan mengerahkan ribuan massa ke Cibinong untuk melihat langsung rekapitulasi perolehan suara yang digelar KPU Kabupaten Bogor.
“Sebenarnya kami datang hanya tujuh orang dalam rangka memenuhi undangan KPU Kabupaten Bogor. Tapi tak disangka banyak simpatisan yang ingin ikut mengawal. Kami tidak bisa mencegahnya,” klaim Ariefudin.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTcyMTY=&click=MzYw)

Kamis, Agustus 28, 2008

Nu Sae Klaim Dua Putaran

Rahman Keukeuh Hanya Satu Putaran
Nu Sae Klaim Dua Putaran


CIBINONG - Keunggulan pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) dalam perhitungan suara sementara Pilbup Bogor 2008 mulai mendapat tantangan. Bila tiga hari terakhir Rahman unggul di atas 30 persen, lain halnya dengan perhitungan kubu Nungki sareng Endang (Nu Sae).
Versi Nu Sae, Rahman hanya meraup 497.935 suara (29,94 persen). Menyusul Nu Sae pada urutan kedua dengan perolehan suara 427.052 (25,68 persen). Pasangan HMD-N menduduki tempat ketiga dengan meraup 288.599 suara (17,35 persen), Djurus 139.444 suara (14,40 persen) dan Sae 210.238 suara (12.64 persen). Total suara yang masuk adalah 1.663.268. Bila klaim itu benar maka Pilbup Bogor akan terjadi dua putaran, karena tidak ada satu pun pasangan yang bisa meraih suara di atas 30 persen.
Tim Nu Sae menyatakan tabulasi suara tersebut merupakan data dari PPK se-Kabupaten Bogor yang telah diplenokan. “Kami berpatokan pada hasil resmi dari PPK berupa perolehan suara yang masuk dalam berita acara (diplenokan, red),” ujar Humas Pasangan Nu Sae Hidayat Royani saat konferensi pers di Kantor DPD Golkar, kemarin.
Meski demikian, tim Nu Sae tetap akan mematuhi dan menghormati keputusan akhir KPU Kabupaten Bogor terkait tabulasi suara. Sebab, KPU-lah lembaga resmi yang akan memplenokan dan memutuskan perolehan suara. Hadir dalam konferensi pers tersebut Endang Kosasih yang ikut membeberkan data versi Nu Sae. Endang menyarankan saat ini masyarakat harus sejenak menyudahi kesibukan Pilbup untuk menghadapi Ramadan.
“Menjelang Ramadan kita harus khusyu beribadah. Setelah Idul Fitri baru kita mulai lagi dengan memikirkan putaran kedua,” kata Endang optimis.
Bagaimana reaksi pasangan Rahman dengan ekspose data Nu Sae? Mereka menanggapi dingin. Ketua Tim Rahman Teuku Hanibal Asmar mengatakan, siapa pun bisa mengklaim datanya masing-masing, namun yang memutuskannya adalah KPU Kabupaten Bogor.
Dia tetap yakin Rahman akan memenangi Pilbup Bogor hanya dalam satu putaran. “Kami yakin memperoleh lebih dari 30 persen suara. Kasihan masyarakat, mereka sudah lelah memilih. Anggaran yang harus dikeluarkan pun besar,” terangnya.
Ketua Media Center Tim Rahman David Rizar Nugroho agak apriori dengan data perolehan suara Nu Sae. “Kami saja kesulitan mengakses data PPK yang sudah diplenokan, kok mereka bisa semudah itu,” katanya, seraya menambahkan, pihaknya yakin Rahman menang satu putaran.
Menurut dia, suara Rahman tidak akan turun dari 30,4 persen. Apalagi merujuk pada data beberapa survei dari beberapa media suara Rahman di atas 30 persen.
Berdasarkan data tim tabulasi data DPC PDIP Kabupaten Bogor, suara Rahman masih unggul dengan perolehan 531.347 suara (31,14 persen) dan Nu 433.994 pemilih (25,43 persen). Selanjutnya HMD-N dengan 290.821 suara (14,05 persen), Djurus 239.690 (14,05 persen) dan Sae 210.725 (12,35 persen). Total suara yang masuk hingga kemarin sebanyak 1.706.577 suara.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTcxNTM=&click=MjYw)

Rabu, Agustus 27, 2008

Perhitungan Suara KPUD Bogor (27 Agt 2008 Jam 8:45)

DATA PEROLEHAN SUARA SEMENTARA
PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BOGOR 2008


Perhitungan Suara KPUD Kab Bogor (27 Agt 2008 Jam 8:45 wib)
Presentase data masuk : 719078 (43.99 %)

Drs. H. Djuher, MM - H. Mohammad Rusdi AS
Jumlah suara : 97634 (13.58%)

H. Maman Daning - H. Muhammad Nurdin
Jumlah suara : 137326 (19.1%)

H. Tb Soenmandjaja SD - H. Ace Supeli
Jumlah suara : 97029 (13.49%)

H. Fitri Putra Nugraha, Ssos ( Nungki ) - RH. Endang Kosasih, MA, SE
Jumlah suara : 167621 (23.31%)

Drs. H. Rachmat Yasin, MM - H. Karyawan Fathurachman, SH, MH
Jumlah suara : 219468 (30.52%)


Total Suara yang masuk : 719078
Presentase data masuk : 43.99 %
(http://situng.kpud-bogorkab.go.id/)

Selasa, Agustus 26, 2008

Rahman Waspadai Sabotase Suara

Nu Sae Yakin Putaran Kedua
Rahman Waspadai Sabotase Suara


BOGOR - Tidak adanya lembaga survei resmi yang menyelenggarakan quick count, membuat Rahman dan Nu Sae yang saat ini memiliki suara terbanyak masih sama-sama optimis. Jika Rahman optimis bisa langsung menang, Nu Sae berharap terjadi putaran kedua.
Ketua Tim Sukses Rahman, Teuku Hanibal Asmar, mewanti-wanti kepada relawan untuk selalu menjaga perolehan suara. Dia mengkhawatirkan munculnya sabotase suara yang mengakibatkab turunnya perolehan suara Rahman.
‘’Kami melihat ada tren, kok persentase suara Rahman menurun. Tadi sore, turun 0,1 persen,’’ kata Hanibal kepada Radar Bogor, tadi malam.
Sebagai peraih suara terbanyak sementara, pasangan Rahman berharap tidak ada putaran kedua. Calon Bupati Rachmat Yasin yakin Rahman bisa langsung menang dalam satu putaran. “Saya yakin perolehan kami lebih dari 30 persen,” tegasnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Keyakinan itu diperkuat melihat hasil quick count dan real count yang dilakukan internal maupun eksternal tim sukses pasangan Rahman. Dari perhitungan tersebut, tim Rahman memperoleh 30,37 persen suara dengan jumlah suara yang masuk 516.807 suara. ”Kami sudah menerima 1,7 juta suara dengan persentase 30,37 persen,” ujar Sekretaris Tim Sukses Rahman Wawan Risdiawan.
Data yang dirilis Rahman juga tak berbeda jauh dengan data sementara versi KPU Kabupaten Bogor. Hingga pukul 01:00 WIB Selasa (26/8), KPU melansir Rahman unggul 31,38 persen. Menyusul Nu Sae 24,12 persen, HMD-N 17,89 persen, Djurus 14,63 persen dan Sae 11,97 persen. Jumlah suara yang masuk ke KPU sudah mencapai 564.531 suara atau 33,10 persen.
Keunggulan Rahman juga tampak dari data yang masuk ke Litbang Radar Bogor. Hingga pukul 02:00 Selasa (26/8) total suara yang masuk 1.653.398. Pasangan Rahman meraih suara 497.597 (30,10 persen). Menyusul Nu Sae 421.379 (25 persen), HMD-N 287.283 (17,38 persen), Djurus 237.884 (14,39 persen) dan Sae 209.255 (12,66 persen). (lengkapnya lihat grafis).
Dengan hasil tersebut, Wawan mengklaim pasangan Rahman sudah memenangi Pilkada. Artinya, kekhawatiran akan terjadi dua putaran tidak terjadi. Begitupun dengan Tim Media Center Rahman David Rizar Nugroho yang menyatakan jika pasangan Rahman yang menang. “Jika hasil KPUD berbeda, ini sudah terjadi kecurangan. Sebab, perhitungan yang kami lakukan sudah sesuai hasil di lapangan,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa perhitungan yang dilakukan KPU belum menjadi hasil resmi. Sebab, KPU belum mengumumkan hasil akhir perhitungan suara yang riil.
Mengawal hasil perhitungan yang dilakukan tim sukses Rahman, pihaknya akan menyebarkan seluruh simpatisan dan kadernya di tiap-tiap PPS. Tim sukses Rahman juga menemukan kecurangan yang terjadi di wilayah selatan dan barat. Kecurangan ini berupa upaya penjegalan terhadap perolehan suara Rahman dengan menyuap anggota PPK.
“Temuan ini terjadi ketika tim kita menemukan upaya itu kemarin (Minggu (24/8) malam) tepatnya setelah Magrib. Ini kita terus pantau. Jika upaya itu terbukti, kita selaku tim sukses Rahman akan menempuhnya ke jalur hukum,” terangnya.
Sementara itu, pasangan Nu Sae masih optimis suara Rahman akan turun. Sebaliknya suara mereka akan meningkat, walaupun tidak mengungguli suara pasangan nomor lima itu.

Berdasarkan laporan dari Tim Relawan Nu Sae (Tren) tingkat kecamatan, terdapat indikasi kuat terjadi dua putaran. Itu didasarkan pada hasil penghitungan yang masuk ke PPK.
Sebagai contoh di Kecamatan Jonggol yang semula Nu sae berada pada urutan kedua menjadi urutan pertama. Hal serupa terjadi di Kecamatan Parungpanjang. “Di sana suara Nu Sae terjadi penambahan yang cukup signifikan,” terang Humas Tim Sukses Pasangan Nu Sae Hidayat Royani tanpa menjelaskan berapa angka pastinya.
Masih berdasarkan pengamatan Tren, di Kecamatan Kemang suara Rahman justru turun hampir 200 suara. Mereka memperkirakan raihan suara Rahman hanya 28 persen dan Nu Sae berada pada kisaran 26 persen. “Kami yakin akan terjadi putaran kedua,” ujarnya.
Tim sukses Nu Sae hingga saat ini masih diliputi rasa optimis. Apalagi, jika terjadi putaran kedua. Pasangan ini yakin tiga pasangan lain akan merapat ke Nu Sae untuk memberikan dukungan. “Insya Allah pasangan HMD-N, Sae dan sebagian simpatisan Djurus akan bergabung dengan Nu Sae untuk bertarung di putaran kedua nanti,” kata Hidayat.
Jika melihat biaya putaran kedua yang besar, Hidayat menyayangkannya. “Tapi sudah menjadi konsekuensi dari proses demokrasi dan aturan yang ada. Jika tidak ada yang mendapatkan suara 30 persen maka harus ada pemilihan ulang,” katanya.
Keuntungan lain dengan adanya putaran kedua versi Nu Sae adalah bisa menekan golput di putaran pertama. “Golput yang tinggi di putaran pertama bisa ditekan dengan diadakannya lagi pemilihan ulang. Pada putaran kedua otomatis sosialisasi bisa lebih optimal karena sudah banyak dilakukan di putaran pertama,” beber ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bogor ini.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTcwNzI=&click=Mjcz)

Djurus, HMD-N dan Sae Sudah Legawa

Djurus, HMD-N dan Sae Sudah Legawa

PASANGAN Djuher-Rusdi (Djurus), H Maman Daning-Nurdin (HMD-N) dan Soenmandjaja-Ace Supeli (Sae) tampak pasrah. Hari kedua usai pencoblosan, mereka mengakui kekuatan lawan, terutama terhadap pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman).
Ketua Tim Sukses Djurus Mochtar Rusli Muhi pasrah akan hasil yang dicapai jagoannya. Menurut dia, perolehan suara Djurus mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. “Masyarakat sudah cerdas dalam berdemokrasi dan kami akui pihak lawan lebih siap untuk unggul,” katanya.

Rusli menambahkan, tim suksesnya sebenarnya solid dan kompak. Namun tidak siap menggalang dana. “Kalau tim kami sudah kompak. Tapi karena minim dana maka hasilnya seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, pasangan HMD-N pun menerima hasil sementara tersebut. “Kami terima apa pun hasilnya, termasuk hasil sementara yang ada, baik di media cetak maupun tim media center masing-masing,” terang Ketua Tim Sukses HMD-N Hadi Jayakartana.

Kendati begitu, HMD-N yang maju melalui jalur perseorangan itu merasa bangga karena HMD-N mampu membangun sosial kemasyarakatan yang diwujudkan dengan amannya pelaksanaan pemungutan suara.

“Kami yakinkan kepada masyarakat kalau kami bisa menciptakan demokrasi yang sehat di Kabupaten Bogor dan telah kami buktikan,” ujarnya.
Bagaimana jika terjadi dua putaran, untuk siapa suara HMD-N? Hadi belum mau menjawabnya secara pasti. "Kami musyawarah dulu baru kita tentukan mendukung siapa,” katanya.
Sikap Sae pun demikian. Usai pencoblosan Minggu (24/8), Soenmandjaja pada sore harinya sudah merasakan keunggulan lawan-lawannya.
“Tentunya kami harus memberikan dukungan, siapa pun nanti pemenangnya. Kalau takdir menentukan, sudah seharusnya kami memberikan dukungan,” terangnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Kalaupun dirinya tidak menjadi pejabat, tambah Soenmandjaja, ada keleluasan yang bisa diberikan untuk Kabupaten Bogor yang lebih baik ke depan.
"Jadi, ketika seseorang ingin berbuat baik pada daerahnya, tidak harus menjadi pejabat serta tidak terikat pada suatu ikatan," pungkasnya.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTcwNzQ=&click=Mjg4)

Perhitungan Suara KPUD Bogor (26 Agt 2008 Jam 8:45)

DATA PEROLEHAN SUARA SEMENTARA
PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BOGOR 2008

Perhitungan Suara KPUD Kab Bogor (26 Agt 2008 Jam 8:45 wib)
Presentase data masuk : 33.10 %

Drs. H. Djuher, MM - H. Mohammad Rusdi AS
Jumlah suara : 82613  (14.63)

H. Maman Daning - H. Muhammad Nurdin
Jumlah suara : 100994 (17.89)

H. Tb Soenmandjaja SD - H. Ace Supeli
Jumlah suara : 67602 (11.97)

H. Fitri Putra Nugraha, Ssos ( Nungki ) - RH. Endang Kosasih, MA, SE
Jumlah suara : 136175 (24.12)

Drs. H. Rachmat Yasin, MM - H. Karyawan Fathurachman, SH, MH
Jumlah suara : 177147 (31.38)

Total Suara yang masuk : 564531
Presentase data masuk : 33.10 %
(http://situng.kpud-bogorkab.go.id/)

Senin, Agustus 25, 2008

Rahman Rajai Perolehan Suara

Rahman Rajai Perolehan Suara
Sementara Unggul di 21 Kecamatan
 
CIBINONG - Pemilihan bupati (Pilbup) Bogor 2008 berlangsung aman, kemarin. Lima pasangan, yakni Iyus Djuher-Rusdi AS (Djurus), H Maman Daning-Nurdin (HMD-N), Soenmandjaja-Ace Supeli (Sae), Nungki sareng Endang (Nu Sae) dan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman) telah bertarung memperebutkan 2,8 juta suara.
Hasilnya? Data yang dihimpun Radar Bogor, dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor, untuk sementara Rahman unggul. Perolehan suaranya pun diluar dugaan. Hingga pukul 23:30 WIB tadi malam, Rahman meraih 487.804 suara (30,09 persen). Menyusul Nu Sae dengan 414.230 suara (25,55 persen), HMD-N 285.083 suara (17,59 persen), Djurus 230.499 suara (14,22 persen) dan Sae 203.420 suara (12,55 persen). Total suara yang masuk ke bagian Litbang Radar Bogor sudah mencapai 1.621.036 suara. (lengkapnya lihat grafis).
Pasangan yang diusung PPP dan PDIP itu unggul di 21 kecamatan dari 40 kecamatan dan Nu Sae unggul di 11 kecamatan. Raihan paling mencolok diperoleh Rahman di Kecamatan Dramaga dengan keunggulan 65 persen dan Citeureup 58,93 persen. Sedangkan Nu Sae unggul telak di Parung dengan raihan 39 persen dan Tenjolaya 31,6 persen.
Ya, perhitungan Radar Bogor tak berbeda jauh dengan quick count yang digelar PKS maupun tim Rahman. Quick count versi PKS pukul 16:00 WIB kemarin, Rahman meraih suara 33,8 persen, menyusul Nu Sae 22,1 persen, Sae 16,6 persen, HMD-N 15,6 persen dan Djurus 11,9 persen.
Quick count Rahman juga menempatkan Rahman berhasil meraup 30,06 persen suara, Nu Sae 25,58 persen, HMD 15,65 persen, Sae 13,95 persen dan Djurus 14,76 persen. Sedangkan versi KPU Kabupaten Bogor hingga pukul 00:30 Senin dini hari, Rahman meraih suara 82.958 (29,6 persen). Menyusul Nu Sae dengan perolehan 65.437 suara (23,35 persen), HMD-N 51.630 suara (18,42 persen), Djurus 45.486 suara (16,23 persen) dan Sae 34.789 suara (12,41 persen).
Awalnya, saat perhitungan di KPU, Rahman dan Nu Sae saling kejar dalam perolehan suara. Perlahan tapi pasti, Rahman mulai meninggalkan Nu Sae, Sae, HMD-N dan Djurus.
Nu Sae terhibur dengan raihan suara di Kecamatan Cibinong yang mencapai 29.655 suara. Menyusul di tempat kedua Rahman dengan 24.529 suara. Kemudian di tempat ketiga Sae meraup 20.131 suara, HMD-N 9.371 suara dan Djurus 8.948 suara.
Menariknya, Djurus berhasil mempecundangi Nu Sae di TPS 03 RT 01/02 Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong. TPS 03 tergolong TPS “panas” karena di TPS itulah Bupati Bogor Agus Utara Effendi beserta Nungki maupun Rusdi menggunakan hak pilihnya. Djurus meraup 288 suara, sedangkan Nu Sae 171 suara. Menyusul Rahman 25 suara, Sae 16 suara dan HMD-N delapan suara.
Bupati Bogor Agus Utara Effendi mendatangi TPS pukul 07:15 WIB. Dia didampingi Sekretaris Daerah Achmad Sundawa, Asisten Daerah I Dandan Mulyadi dan Camat Cibinong Zaenal Syafrudin. Bupati menjadi orang pertama yang mencoblos di TPS 03.
Sementara Nungki datang bersama sang istri, Tiara Wulan Juli, pukul 10:00 WIB disusul Ibu Agus Utara Effendi. Nungki mendapat nomor urut tiga dan istrinya nomor urut enam. Sedangkan Ibu Agus Utara Effendi mendapatkan nomor urut dua.
Rusdi yang rumahnya sangat dekat dengan lokasi TPS baru tiba pukul 11:00 WIB. Dia hanya didampingi istri dan dua anaknya yang ikut serta mencoblos. Rusdi mendapatkan nomor urut 274 dan istrinya, Fatimah, memegang nomor urut 284.
Setelah mencoblos, Nungki mengaku pasrah dengan hasil yang akan dicapai. Namun, dia tetap optimis suara Nu Sae akan bersaing. “Ya, sekarang saya berserah diri kepada yang di atas,” ujarnya singkat.
Rusdi yang tiba satu jam kemudian mengenakan batik dan berjalan cukup percaya diri. Dia menyatakan siap menang dan siap kalah. “Tapi, saya yakin tidak akan ada putaran kedua,” ujarnya.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MTcwMDU=&click=ODI3)

Strategi Baru PDIP

Strategi Baru PDIP

INILAH.COM, Jakarta - Sebuah strategi baru sedang disiapkan PDIP dalam menghadapi Pemilu 2009. Tak hanya nama calon wakil presiden pendamping sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, nama-nama calon menteri pun akan diumumkan untuk menarik para pemilih.

Sejumlah nama-nama calon menteri itu sedang dibahas dan akan mengisi berbagai pos kementerian di kabinet, jika Megawati memenangi Pilpres 2009.

"Tidak hanya wapres, PDIP juga memproses penjajakan menteri," ungkap Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDIP Taufiq Kiemas di Jakarta, Minggu (24/8/2008).

Nama-nama calon menteri itu, lanjut Taufiq, akan disampaikan kepada publik sebagai bagian dari paket pencalonan Megawati menjadi presiden. Langkah ini, menurutnya, sebagai bentuk transparansi dalam berpolitik.

PDIP berharap pengumuman calon nama menteri itu menjadi masukan bagi PDIP terhadap figur-figur yang ada. "Pasti begitu. Kita mesti jual menteri itu dari jauh hari," tegas Taufiq.

Taufiq menegaskan, PDIP tidak menutup diri terhadap kemungkinan koalisi dengan parpol lain. Upaya pendekatan dan penjajakan saat ini juga terus dilakukan.

"Kami terus melakukan penjajakan. Dari awal saya katakan, kita nggak mungkin sendirian. Karena kita nggak mampu sendirian. kalau orang lain mampu sendirian, silakan," pungkasnya.
(http://inilah.com/berita/partai-partai/2008/08/25/45884/strategi-baru-pdip/)

RY: Hasil Ini Diluar Dugaan

Tebar Kader, Jaga Kotak Suara
RY: Hasil Ini Diluar Dugaan

BOGOR - Kendati perhitungan suara belum final, Rachmat Yasin (RY) yakin bisa menuntaskan Pilbup hanya satu putaran. Apalagi berdasarkan suara yang masuk ke KPU Kabupaten Bogor terus menempatkan Rahman unggul sementara atas empat pasangan lain.
Keyakinan RY bertambah begitu mengetahui di wilayah timur dan utara Kabupaten Bogor yang notabene basis pasangan lain, Rahman mampu bersaing. “Ini merupakan kemenangan diluar dugaan saya. Kami tidak menyangka bisa meraih suara banyak itu di wilayah timur dan utara. Hasil ini membuat saya yakin Pilbup hanya berjalan satu putaran,” terang RY kepada Radar Bogor, tadi malam.

Untuk menjaga berbagai kemungkinan munculnya hal-hal di luar dugaan, semisal ada sabotase terhadap kotak suara yang berisi hasil coblosan, Rachmat menginstruksikan kadernya ‘ronda’.

‘’Takut kotak suara masuk angin, saya sudah menyebar kader untuk berjaga-jaga,’’ jelas Rachmat mengasosiasikan gangguan terhadap kotak suara dengan ‘masuk angin’, kepada Radar Bogor saat mengunjungi dapur redaksi Radar Bogor, pukul 01:00 WIB dini hari tadi.
Mengenai black campaign yang menerpa Rahman dua hari jelang pencoblosan, RY menanggapinya dengan bijak. Malahan, dia mengaku bersyukur adanya black campaign itu, karena mendongkrak empati masyarakat terhadap Rahman.
“Ini suatu keuntungan bagi saya, karena dengan black campaign yang menyudutkan saya, empati masyarakat lebih besar dan memilih kami,” ujarnya.
Sementara itu, suasana di kediaman RY hingga tadi malam masih ramai. Simpatisan dan kader pasangan Rahman berkumpul guna mencari tahu hasil penghitungan suara. Istri RY Eli Rahmat Yasin tampak tenang bercampur cemas menunggu hasil perhitungan. Bersamaan dengan itu, penjagaan di rumah RY pun semakin diperketat.
Sebelumnya, RY memberikan hak suaranya di TPS 18 Kampung Dramaga Tanjakan Desa Dramaga. Menuju lokasi TPS yang berjarak 200 meter dari rumahnya, RY berjalan kaki. Mantan ketua DPRD Kabupaten Bogor itu memberikan hak pilihnya pukul 09:00 WIB bersama sang istri.
Sebelum menyoblos, RY yang mengenakan kemeja putih, terlebih dulu menyapa warga dan sempat menanyakan apakah warga sudah memberikan hak pilihnya atau belum. Usai pencoblosan, RY langsung memantau ke TPS lainnya, yaitu TPS 17 yang jaraknya dekat dengan TPS tempatnya mencoblos. Setelah itu, RY bersama rombongan kembali ke kediamannya.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTcwMDg=&click=NTUy)

KF Beri Reward Kambing

KF Beri Reward Kambing

CIBINONG - Banyaknya dugaan angka golongan putih (Golput) dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor membuat calon wakil bupati Karyawan Faturahman prihatin. Nah, sebagai kepeduliannya ia memberikan reward (penghargaan) bagi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kelurahan Karadenan yang angka golputnya rendah.
"Saya akan memberikan seekor kambing bagi TPS di kelurahan Karadenan yang angka golputnya sedikit angka nomor limanya paling banyak," tegas Karyawan Faturahman usai menyalurkan hak suaranya di TPS 12 Kampung Pisang Kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong kemarin.
Wawan, sapaan akrabnya menegaskan bahwa hal itu dilakukannya karena mulai berdasarkan hasil survey, minat masyarakat Kabupaten Bogor untuk menyalurkan hak suaranya agak memudar. "Sampai saat ini, belum ditentukan, mungkin besok (hari ini, red) akan diumumkan siapa pemenangnya," tambahnya yang didampingi oleh istrinya.
Sekedar diketahui, di kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong itu ada 25 TPS.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MTY5NzM=&click=Mzc=)

Pilbup Bogor tanpa Quick Count

Pilbup Bogor tanpa Quick Count

CIBINONG - Dalam pemilihan bupati (Pilbup) Bogor yang berlangsung hari ini, tak satu pun lembaga survei yang tertarik melakukan penghitungan cepat (quick count). Hal ini patut disayangkan, padahal Kabupaten Bogor merupakan daerah penyangga ibukota dan merupakan salah satu kabupaten terluas serta terbesar penduduknya di Jawa Barat.
“Beberapa waktu lalu sebenarnya sudah ada dari LSI (Lembaga Survei Indonesia, red) yang bertanya pada kami, namun hingga hari ini (kemarin, red) tidak ada kabar lagi,” ujar Ketua Divisi Teknis KPU Kabupaten Bogor, Romli Eko Wahyudi.
Ketiadaan lembaga survei praktis menyulitkan masyarakat untuk lebih cepat mengetahui siapa yang terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Bogor 2008–2013. Apalagi, hasil quick count lembaga survei yang dilakukan di berbagai daerah terbukti akurat dan margin error-nya tidak lebih dari satu persen.
“Sebagai antisipasinya KPU menyediakan penghitungan cepat, tapi tidak seperti yang dilakukan oleh lembaga survei. Kami menghimpun semua data hasil suara dari KPPS melalui SMS. Hasilnya secara bertahap bisa dilihat di website KPU Kabupaten Bogor,” jelas Romli.
KPU Kabupaten Bogor menyediakan lima nomor telepon dan lima modem untuk mengakomodasi suara per TPS yang dikirimkan masing-masing ketua KPPS. “Lima nomor telepon ini kami rahasiakan. Selain nomor telepon yang sudah kami data, mustahil nomor telepon lain bisa masuk. Hal ini untuk menghindari kekacauan data,” tambahnya menerangkan validitas penghitungan cepat versi KPU.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MTY5NTM=&click=MzQ4)

Minggu, Agustus 24, 2008

Hari Ini, Pemilihan Bupati Bogor

Hari Ini, Pemilihan Bupati Bogor
Perolehan Suara Dijamin Ketat

BOGOR - Hari ini merupakan moment bersejarah bagi Kabupaten Bogor. 2,8 juta warga bumi Tegar Beriman ini memilih bupati secara langsung. Lima pasangan calon bupati (cabup) dan wakil bupati (cawabup), diantaranya Iyus Djuher-Rusdi AS (Djurus), H Maman Daning-Nurdin (HMD-N), Soemandjaja-Ace Supeli (Sae), Nungki sareng Endang (Nu Sae) dan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman), akan bersaing menjadi pemenang.

Siapa yang menjadi pemenang? Tentu saja pasangan yang terpilih adalah yang memperoleh suara terbanyak dan bila dipersentasikan minimal mencapai 30 persen, atau 840.210 suara dengan asumsi semua warga Kabupaten Bogor yang mempunyai hak pilih menggunakan haknya.

Tapi, bila angka 30 persen tak dipenuhi, akan terjadi Pilbup putaran kedua. Inilah yang dinilai berat semua pasangan, sehingga tak heran semua pasangan dan para tim sukses memaksimalkan kekuatan untuk mendulang suara sebanyak mungkin demi menghindari Pilbup dua putaran.

Pilbup kali ini memperebutkan 2.800.701 suara yang tersebar di 480 desa dan 40 kecamatan. 7.000 TPS disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor guna menampung suara pemilih. Bagaimana peluang mereka? Para pengamat politik jauh-jauh hari sudah memprediksi tidak ada satu pun pasangan yang bisa meraup suara di atas 30 persen. Artinya, bakal terjadi putaran kedua yang diakibatkan ketatnya persaingan dan perolehan angka yang akan didapat para calon.

Kendati demikian, para tim sukses calon mengklaim mampu menuntaskan Pilbub ini dengan satu putaran. Optimisme itu mereka lontarkan setelah melihat perkembangan terakhir.
Sae misalnya, optimis bisa meraup 30 persen suara dari yang ditargetkan 27,5 persen. Sedangkan Nu Sae mengklaim menuntaskan Pilbub hanya satu putaran tanpa menyebut target persentase. Pun demikian Rahman, yang juga optimis menuntaskan putaran pertama dengan raihan 40 persen suara. Djurus dan HMD-N pun tak kalah. Mereka yakin mampu meraup suara di atas 30 persen.
Sementara aktivitas para calon selama dua hari terakhir cukup beragam. Soenmandjaja misalnya, selain menerima tamu, juga menyempatkan diri untuk donor darah dan menggelar doa bersama. “Setiap malam kami juga melakukan doa bersama. Harapan kami, dalam Pilbup kali ini lahir pemimpin yang terbaik untuk masyarakat Bogor,” ungkap Soenmandjaja.
Calon bernomor urut empat, Fitri Putra Nugraha alias Nungki, juga terus membaca Alquran bersama anak dan istrinya. Dia juga banyak berdoa untuk kebaikan Kabupaten Bogor ke depan. “Konsolidasi dengan tim sukses terus dilakukan. Tapi, yang paling penting adalah berpasrah diri kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal,” ujar Humas Tim Sukses Nu Sae, Hidayat Royani.
Calon bupati bernomor urut lima, Rachmat Yasin, juga menjalani masa tenang dengan santai. Dia terus memantau perkembangan terkini kinerja tim suksesnya yang berpusat di DPC PPP.
“Kebetulan Pak RY dipanggil Suryadarma Ali (Ketua Umum PPP) guna menghadiri rapat di Jakarta. Maklum, sebagai ketua DPC Kabupaten Bogor, beliau juga harus bertanggung jawab menkonsolidasikan masalah partai,” ujar Media Center Tim Sukses Rahman, David Rizar Nugroho.
Kesibukan juga tampak di rumah Iyus Djuher. Dia banyak menerima tamu dan tim sukses yang terus melakukan konsolidasi. Meski demikian, Iyus menyempatkan waktu khusus untuk berdoa. “Ya, di masa tenang ini wajah Kang Iyus (Djuher) terlihat lebih tenang dan bercahaya. Ia terlihat memiliki optimisme tinggi untuk menang,” ujar Ebing S Darsyah, Tim Sukses Djurus.
Sementara calon bupati dari jalur perseorangan H Maman Daning alias HMD juga tampak santai. Dia menyempatkan waktunya kembali berkomunikasi dengan karyawan di perusahaannya. Selain itu, HMD juga melakukan ziarah ke makam ayahnya. Ia berdoa di pusara ayahnya, kemudian melanjutkan silaturahmi ke sesepuh-sesepuh IKBC.
“Kang Maman terlihat menikmati hari-harinya. Hanya sayang, istrinya sedang tidak enak badan akibat kelelahan,” ujar Ariefudin, Juru Bicara HMD-N.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MTY5NTE=&click=MzA4)

Beredar Selebaran Berbau SARA

Beredar Selebaran Berbau SARA
Tim Advokasi Rahman Lapor Panwas

DRAMAGA - Tim sukses dan simpatisan pasangan Rahmat Yasin-Karyawan Fathurahman (Rahman) terus meningkatkan pengawasan saat pencoblosan hari ini. Pasangan ini menurunkan simpatisannya di beberapa wilayah.

Langkah ini untuk mencegah terjadinya black campaign pihak ketiga. Itu setelah tim sukses dan simpatisan menemukan selebaran yang berisi mendiskreditkan dan memfitnah Rachmat Yasin (RY).

“Simpatisan kita menemukan beberapa selebaran yang isinya memfitnah RY. Kita menemukan di beberapa wilayah seperti Kecamtan Caringin dan wilayah Bogor Timur,” ujar ketua tim advokasi RY Center Ade Munawaroh kepada Radar Bogor, kemarin.

Isi dari selebaran tersebut, Rachmat Yasin mendukung pembangunan tempat ibadah terbesar di Asia Tenggara plus sekolah keagamaan. Selain itu, pada selebaran tersebut terdapat lambang atau simbol-simbol salah satu agama.

Sedangkan penyebaran selebaran ini di gang-gang, pangkalan ojek, pasar dan lokasi keramaian lainnya.

Tim advokasi RY Center, belum menemukan pelaku pembuat dan penyebar selebaran tersebut. Kendati begitu, pihaknya sudah melaporkan temua ini ke aparat kepolisian dan Panwas Kabupaten Bogor.

Selain itu, tim advokasi menghimbau simpatisan pasangan Rahman untuk tetap tenang dan tak terpancing dengan isu-isu yang ada di dalam selebaran. ''Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Untuk itu, kami meminta kepada masyarakat agar tak terpancing dengan selebaran tersebut,” ujar timpal media Center Pasangan Rahman, David Rizar Nugroho.
(www.radar-bogor.co.id)

Sabtu, Agustus 23, 2008

Awas Serangan Fajar

Calon Bupati Bogor Deg-degan
Awas Serangan Fajar

CIBINONG - Detik-detik menjelang pemilihan bupati (Pilbub) Bogor yang digelar besok, para calon bupati (cabup) dikabarkan deg-degan. Mereka juga mewaspadai munculnya serangan fajar.
Namun, di tengah ketegangan itu, masing-masing pasangan mengklaim akan menuntaskan Pilbub Bogor 2008 hanya dalam satu putaran. Benarkah?
Pasangan Soemandjadja-Ace Supeli (Sae) misalnya, optimis bisa meraup 30 persen suara dari yang ditargetkan 27,5 persen. Optimisme tersebut bukan sekadar isapan jempol, melainkan merujuk hasil respon masyarakat usai melihat debat publik calon bupati beberapa waktu lalu.
“Ada bahasa relatif membangun sikap optimisme. Tapi, semuanya kita kembalikan kepada yang maha kuasa. Di sini kami hanya berusaha memberikan yang terbaik. Begitupun bila masuk putaran kedua, Sae siap menjadi yang terbaik dari pasangan lain,” ungkap Soemandjdja kepada Radar Bogor, tadi malam.
Hal senada dituturkan Calon Wakil Bupati Ace Supeli. Dukungan terbaru muncul dari masyarakat yang umumnya kerja di Kota Bogor tapi bertempat tinggal di Kabupaten Bogor. Bahkan, katanya, dari “kendaraan” Kadin, banyak perusahaan yang siap menyukseskan pasangan Sae. “Pokoknya rasa capek selama kampanye berubah menjadi nikmat ketika menyapa warga,” paparnya.
Optimisme yang sama diungkapkan pasangan Nungki sareng Endang (Nu Sae). Pasangan nomor urut empat ini mengaku tidak terlalu menargetkan berapa persen suara yang diraih. “Target kami menang dalam satu putaran, berapapun persentasenya,” jelas Humas Tim Sukses Nu Sae, Hidayat Royani.
Nu Sae juga berharap semua warga memilih dengan hati, bukan atas dasar money politic atau suap. “Kami sudah bekerja maksimal dan keputusan berada di tangan warga Kabupaten Bogor. Kami juga mengembalikan keputusan pada kekuasaan Allah,” tambah Hidayat.
Bagaimana dengan pasangan Rahmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman)? Mereka juga sangat optimis menuntaskan putaran pertama. Optimisme pasangan nomor urut lima ini merujuk pada tracking survei rutin yang mereka lakukan.
“Hingga kemarin, tracking survei menunjukkan popularitas Rahman menanjak. Kami optimis bisa meraup suara hingga 40 persen. Apalagi kami sudah melakukan sosialisasi hampir tiga tahun,” jelas David Rizar Nugroho, Media Center Tim Sukses Rahman.
Keyakinan itu bertambah saat mengetahui laporan-laporan tim sukses tingkat kecamatan bahwa popularitas Rahman di grass root semakin kuat. “Simpati dari masyarakat bertambah besar justru setelah Rahman terkena black campaign, apalagi dengan adanya closing statement Rachmat di TV One yang mengampuni pelaku black campaign,” ungkapnya
Sementara dua pasangan lainnya, Djurus dan HMD-N pun tak kalah. Mereka yakin mampu meraup suara di atas 30 persen. Artinya, bisa menuntaskan Pilbub dalam satu putaran.
“Kita yakin dan sesuai target kalau Djurus bakal meraup suara hingga 35 persen. Pokoknya tidak ada putaran kedua,” ungkap Tim sukses Djurus, Adi Prabowo.
Keyakinan ini, sambung Adi, dilihat dari basis suara yang dimiliki Djurus, di mana hampir merata pada setiap wilayah. “Target itu kita peroleh di daerah Dapil III, V, IV, II dan I. Kami kira cukup untuk memenuhi target kita,” jelasnya.
Pun demikian HMD-N. Pasangan yang maju lewat jalur perseorangan ini malah memasang target yang lebih tinggi lagi, yakni 40 persen. “Kita optimis kalau HMD-N bisa meraup suara hingga 40 persen,” ujar Ketua Tim Sukses HMD-N, Hadi Jayakartana.
Keyakinan ini merujuk dari dukungan HMD-N dari Ikatan Keluarga Besar Cimande (IKBC). Selain IKBC, alim ulama seperti sesepuh Cimande dan sesepuh ulama Bogor Barat juga mendukung HMD-N. “Saya kira kalau mereka utuh mendukung HMD, maka 40 persen bisa dicapai,” jelasnya.
Terkait munculnya isu serangan fajar, pasangan dengan nilai kekayaan Rp109 Miliar ini sepakat bahwa perilaku tersebut merupakan bentuk pembodohan terhadap masyarakat. “Kalaupun HMD-N merupakan terkaya, tapi kami tidak melakukannya” pungkas Hadi.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MTY5MzA=&click=MjMw)

Jumat, Agustus 22, 2008

Parpol Dinilai Masih Calonkan Politisi Busuk

JAKARTA - Partai Politik dinilai masih mencalonkan kadernya yang masuk dalam kategori politisi busuk dalam Pemilu 2009. Hal tersebut dapat terlihat dari daftar caleg sementara (DCS) yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Beberapa nama pada DPC itu, dari berbagai parpol merupakan orang yang diduga bermasalah sebagai anggota DPR periode 2004-2009.

Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Whach (ICW) Adnan Topan Husodo mengatakan, meski pihaknya belum mendapatkan akses siapa saja nama-nama yang didaftarkan, tetapi dari yang telah dilansir beberapa media, partai politik (parpol) masih mencalonkan nama yang selama ini diduga bermasalah.

"Kalau politisi busuk sebagaimana kita kriteriakan, maka ada beberapa nama yang masih didaftarkan oleh parpol menjadi caleg," kata Andan, Kamis (21/8/2008)

Menurut dia, ada tiga kriteria seorang politisi bisa disebut politisi busuk. Ketiga kriteria itu adalah jika terkait korupsi, pelanggaran terhadap anak dan perempuan, dan politisi yang diduga terkait pelanggaran HAM.

"Kriteria korupsi bukan hanya orang yang terjerat atau diduga terkait hukum sebagaimana diatur dalam UU No 31/1999 tentang Tindak Pidan Korupsi. Tetapi juga politisi yang selama ini menghambat atau mengganggu pemberantasan korupsi seperti ingin membubarkan KPK," kata dia.
(http://news.okezone.com)

Lima Parpol di Sukabumi Gagal Ikuti Pileg

SUKABUMI - Lima partai politik (Parpol) di Kabupaten Sukabumi dipastikan gagal mengikuti pemilihan legeslatif (Pileg) tahun 2009 mendatang. Pasalnya, hingga batas waktu penutupan masa pencalonan yang telah ditentukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat, kelima parpol tersebut tidak menyerahkan berkas pencalonan legeslatif.

Dari lima parpol yang gagal mengikuti pesta demokerasi itu, empat diantaranya adalah parpol yang termasuk dalam 34 parpol lulus verifikasi awal KPU. Antara lain Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI), Partai Indonesia Baru (PPIB) dan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesisia (PPPI).

Sedangkan satu parpol lainnya adalah parpol yang telah memenangkan gugatan pengadilan tata usaha Negara, yakni Partai Persatuan Nahdathul Ummah (PPNUI).

Menurut Kasubag Teknis KPUD Kab Sukabumi, Yedi Mulyadi, menjelaskan lembaganya telah berupaya mengonfirmasi kepada masing-masing induk partainya dengan cara mengirimkan surat serta menghubungi para fungsionarisnya melalui sambungan telepon. Namun hingga penutupan pencalonan pada tanggal 19 Agustus silam, kelima parpol tersebut tidak kunjung menyerahkan berkas pencalonan.

"Padahal panitia penerimaan berkas telah bertugas hingga pukul 24.00 WIB pada hari penutupan, tapi parpol-parpol itu tidak kunjung menyerahkan berkas. Karena masa pencalonan telah habis, maka sepertinya mereka tidak bisa turut serta dalam pemilihan nanti," tutur Yedi, Rabu (20/8/2008).

Sementara itu, Anggota KPUD Kab Sukabumi Akhmad Iskandar mengungkapkan meskipun kelima parpol itu tidak termasuk dalam daftar pencalonan legeslatif, namun lambing dan nama masing-masing parpol itu tetap akan tercantum dalam lembaran surat suara. Hanya saja, dalam kolom gambar parpol itu tidak memuat daftar nomor urut dan calon legeslatifnya.

"Sudah menjadi ketentuan, walaupun parpol-parpol itu tidak ikut dalam pencalonan legeslatif, namun lambang dan nama parpolnya tetap tercantum dalam lembaran surat suara. Hanya saja tidak disertai nama-nama calon legeslatif sebab mereka tidak menyerahkan nama-nama itu hingga batas waktu yang telah ditentukan," papar Iskandar.
(news.okezone.com)

Tahukah Anda Jumlah Daerah Otonom RI?

Jakarta - Lain dulu lain sekarang. Dulu, Indonesia hanya punya 27 provinsi. Kini banyak pemekaran hingga 33 provinsi. Dalam kurun waktu hampir satu dasawarsa, Bumi Pertiwi juga mengalami pembentukan daerah otonom baru. Sudah berapakah jumlahnya?

"Jumlah total daerah otonom yang ada berjumlah 510, yang terdiri dari 33 provinsi, 386 kabupaten, dan 91 kota," tutur Presiden SBY dalam pidato kenegaraan di hadapan anggota DPD di Gedung DPD, Jakarta, Jumat (22/8).

Dalam 10 tahun era reformasi ini, kata SBY, pemekaran dan pembentukan daerah otonom baru terus terjadi. Sejak tahun 1999 hingga sekarang telah terbentuk 191 daerah otonom baru yang terdiri dari 7 provinsi, 153 kabupaten, dan 31 kota.

SBY percaya bahwa pertambahan daerah otonom baru yang pesat ini harus segera dievaluasi. Karena pemekaran daerah seharusnya didasari oleh semangat untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah, serta untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan umum.

"Sebaliknya, pemekaran daerah tanpa tujuan yang benar dan tidak dikelola dengan baik, justru akan menyengsarakan rakyat dan menjadi beban keuangan negara," kata SBY.

Semua daerah otonom baru, sambung SBY, harus dipastikan telah berfungsi dengan baik, sesuai dengan harapan masyarakat. Kewenangan daerah, potensi daerah, dan keuangan daerah harus benar-benar dikelola dengan baik, oleh penyelenggaraan pemerintahan daerah yang kompeten dan profesional.

"Evaluasi itu memberi kesempatan kepada kita untuk melakukan konsolidasi terhadap daerah-daerah otonom baru, serta daerah-daerah induk yang dimekarkan, baik dari tata pemerintahan, kapasitas birokrasi, maupun pengelolaan keuangan daerahnya," ujar SBY.

Kebijakan pemekaran daerah, lanjut dia, harus dapat dilakukan lebih selektif dan hati-hati. Perlu lebih cermat dan arif dalam merespons berbagai pemikiran dan tuntutan untuk pemekaran daerah yang baru.

"Tuntutan pemekaran yang sama sekali tidak memiliki urgensi, tidak memenuhi persyaratan dan tidak memberikan manfaat nyata bagi rakyat daerah, harus kita tolak secara tegas," tandas SBY.
(www.inilah.com)

Debat Capres Diadakan Sebanyak 5-10 Kali

JAKARTA, JUMAT - Debat bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilu mendatang akan dilakukan sebanyak 5-10 kali. Komisi Pemilihan Umum diberikan tanggung jawab untuk menyelenggarakan debat yang wajib diikuti pasangan capres-cawapres. Debat ini direncanakan tanpa panelis.

Demikian diungkapkan Ketua Panitia Khusus RUU Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Ferry Mursyidan Baldan dalam diskusi "Masa Depan Pemilihan Presiden di Indonesia, Apa dan Bagaimana" di Jakarta, Kamis (21/8). Hadir dalam diskusi itu Direktur Eksekutif Centre for Electoral Reform Hadar N Gumay dan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPR, Maruarar Sirait.

Penyelenggaraan debat ini untuk mengurangi kampanye dalam bentuk pengumpulan dan arak- arakan massa. Kampanye model konvensional tersebut tetap boleh diselenggarakan, tetapi bukan menjadi model utama.

Kampanye dalam bentuk pengumpulan massa kurang mampu menggali visi dan misi pasangan capres-cawapres. Acara hiburan lebih mengemuka dalam kampanye tersebut. Model kampanye ini juga rawan menimbulkan kesenjangan antara pasangan capres-cawapres yang memiliki dana kampanye berlimpah dan terbatas.

Debat capres-cawapres ini akan disiarkan melalui media massa, terutama media massa elektronik yang mudah diakses masyarakat. Biaya penyelenggaraan debat ini dibebankan kepada negara.

Maruarar menegaskan, capres- cawapres PDI-P siap menghadapi debat tersebut. Namun, ia berharap debat capres-cawapres ini tidak dijadikan alat utama dalam menilai kemampuan pasangan capres-cawapres.

"Jangan substansi dikalahkan dengan retorika. Debat harus menjadikan rakyat sebagai subyek, bukan obyek. Karena itu, debat capres-cawapres harus disikapi secara bijak," ujarnya.

Secara terpisah, anggota Pansus RUU Pilpres dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Agus Purnomo, mengatakan, tim perumus sudah menyepakati adanya debat capres-cawapres lebih dari satu kali. Namun, format dan frekuensinya masih diperdebatkan.

Keinginan yang berkembang menyebutkan jumlah debat yang dibutuhkan antara 3, 5, atau 10 kali yang ditentukan berdasarkan jumlah provinsi yang telah melaksanakan kampanye terbuka capres-cawapres. Wacana lain yang berkembang adalah debat sebanyak 4 kali yang ditentukan berdasarkan isu sesuai jumlah tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Namun, debat capres-cawapres ini direncanakan tanpa ada tim panelis yang menilai visi dan misi calon. "Berdasarkan debat- debat pilkada yang dilaksanakan beberapa stasiun televisi, panelis sering kali membuat peserta debat terpojok," kata Ferry.

Agus menambahkan, panelis dalam debat pilkada sering diposisikan sebagai pihak yang paling mengetahui sesuatu.
(kompas.com)

PKS Jangan Jualan Syariat Islam

Jakarta - Partai Islam tidak akan mendapat dukungan rakyat jika masih menawarkan syariat Islam sebagai jualan politiknya dalam kampanye Pemilu 2009. Hal itu tergambar jelas pada pengalaman PKS di 2004 yang lebih menjual isu-isu strategis.

Hal itu ditegaskan Ayang Utriza NWAY, peneliti senior Center for Islam and State Studies Universitas Paramadina, dalam percakapan dengan INILAH.COM, Kamis (21/8).

Menurut kandidat Doktor (PhD) di EHESS, Prancis itu, PKS justru diprediksi akan merosot jika menawarkan syariat Islam. Hal ini terlihat secara jelas dalam Pemilu 2004, di mana PKS melonjak suaranya lantaran mengajukan isu-isu strategis dalam kampanye mereka.

“Bukan sekedar jualan kecap Syariat Islam yang dikhawatirkan dan ditakuti banyak orang. PKS lebih ke isu strategis, seperti masalah kesejahteraan dan ketidakadilan,’’ ungkapnya.

Karena itu, PPP, PBB ,dan partai-partai Islam lainnya akan bernasib serupa jika mengandalkan Syariat Islam sebagai dagangan politik. Parta-partai Islam itu, lanjutnya, diprediksi akan kian merosot jika tidak memiliki agenda strategis dalam kampanye pemilu kali ini.

Lebih lanjut, Ayang menyebutkan, dalam sejarah Nusantara sejak Islam masuk ke Indonesia, tidak satupun kerajaan Islam yang menerapkan hukum pidana syariat murni. Termasuk di Aceh sekalipun.

“Sehingga kecenderungan partai-partai Islam mengajukan penerapan Syariat Islam sesungguhnya ahistoris dan hanya jualan kecap politik murahan, yang kontraproduktif untuk meraih suara,’’ tegas alumnus Universitas Al Azhar mesir dan UIN Syarif Hidayatullah itu.
(www.inilah.com)

Kamis, Agustus 21, 2008

PDS Bantah Sebarkan Black Campaign

PDS Bantah Sebarkan Black Campaign

CIBINONG - Selebaran berbentuk surat berisi berbau SARA mendiskreditkan pasangan Rahman. Dalam surat tersebut, pasangan Rahman mendukung pembangunan rumah ibadah terbesar di Asia Tenggara termasuk sekolah keagamaan. Kemarin, pengurus Partai Damai Sejahtera (PDS) Kota Bogor membantah telah menyebarkan surat tersebut.
“Kami tegaskan bahwa surat berkops PDS itu bukan dari kami. Itu merupakan salah satu bentuk kambing hitam terhadap partai ini. Lagi pula kami tidak punya kepentingan untuk menjelekkan pasangan calon. Kami ini kan pengurus dari Kota Bogor,” tegas Ketua PDS Kota Bogor Sutisna Mulyadi saat konferensi pers di Hotel Cibinong II, kemarin.
Sutisna lantas membeberkan beberapa kesalahan yang ada dalam selebaran yang kadung tersebar di Kabupaten Bogor itu. Logo yang ada diatas selebaran tidak sama dengan logo PDS. Alamat sekretariat Kantor PDS Kota Bogor yang tercantum pun salah.
“Kalau kami membuat surat selalu ada dua tanda tangan, yakni dari sekretaris dan ketua. Dalam selebaran surat itu hanya ada ketua,” terangnya.
Sutisna merasa nama PDS Kota Bogor tercoreng dengan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Dia berjanji melaporkan ke pihak kepolisian atas pencemaran nama baik partai.
Sedangkan Sekretaris PDS Kabupaten Bogor Johner Simanjuntak mengaku kaget dan tidak tahu persis dengan beredarnya selebaran berbentuk surat yang mengatasnamakan PDS Kota Bogor.
“Sikap PDS itu tidak mendukung pasangan calon yang sekarang bertarung dalam Pilbup. Kami membebaskan semua anggota partai menentukan haknya sendiri,” kata Johner.
Sementara Ketua Divisi Advokasi Tim Sukses Rahman Ade Munawaroh menyatakan bakal mempersiapkan tim untuk meringkus pelaku yang menyebarkan selebaran surat tersebut. “Kami akan memprosesnya melalui jalur hukum,” tegas Ade.
Ketua Tim Sukses Rahman Teuku Hanibal Asmar juga menyatakan kekecewaannya. “Terus terang kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kami menghadirkan kader PDS di sini sebagai klarifikasi. Kami berkomitmen mencari aktor di belakang tersebarnya selebaran tersebut,” bebernya.
Sedangkan Wakil Ketua Tim Kampanye Rahman Rifdian Suryadarma menyatakan bahwa aksi black campaign atau kampanye hitam mencederai demokrasi dan harus menjadikan musuh bersama. "Tinggal bagaimana masyarakat bisa menilai, karena sekarang masyarakat sudah cerdas,” pungkasnya.
(www.radar-bogor.co.id)

Rabu, Agustus 20, 2008

Tuangkan partisipasi anda dengan iklas dalam pilkada 24 agustus mendatang

Tuangkan partisipasi anda dengan iklas dalam pilkada bupati 24 agustus 2008

Intisari dari pancasila adalah musyawarah dan Gotong royong, landasan ideologi bangsa ini bertujuan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai mana tesurat pada sila ke -5 Pancasila.

Untuk itu mari bermusyawarah dan bergotong royong dengan partisipasi penuh dalam upaya menggapai harapan.

Tuangkan partisipasi anda dengan iklas dalam pilkada 24 agustus mendatang. Pilih dan Coblos salah satu dari 5 pasangan cabup yang ada melalui pendekatan emosional, ideologis, bukan transaksional.. terlebih janji.

www.wawankusnun.blogspot.com
www.friendster.com/wawankusnun

Debat Publik Cabup-Cawabup Bogor Disiarkan Langsung TV One

Debat Publik Disiarkan Langsung TV One (20 Agt 2008 Jam 19.00 - 21.00 WIB)

Tiga Panelis Uji Cabup-Cawabup

CIBINONG - KPU Kabupaten Bogor terkesan kesulitan mengangkat panelis lokal pada debat publik calon bupati dan wakil bupati (Cabup-Cawabup). Terlebih mencari penelis lokal yang tak terkontaminasi kepentingan salah satu pasangan Cabup-Cawabup.

“Jadi kami memilih mencari aman mengambil panelis yang memiliki keahlian masing-masing,” kata Ketua Divisi Humas KPU Kabupaten Bogor Achmad Fauzi kepada Radar Bogor kemarin.

Tiga panelis pilihan KPU Kabupaten Bogor antara lain, Rektor IPB Herry Suhardiyanto, Guru Besar UI Eko Prasojo, Pengamat Ekonomi dan Politk UGM Ichsanudin Nursyi. Ketiganya menguji setajam apa visi, misi, dan program kelima pasangan.

Fauzi menjelaskan debat Cabup-Cawabup berlangsung di Ballroom Novotel Bogor sekitar pukul 19.00 WIB hari ini.

Sedangkan jumlah peserta debat dibatasi hanya 250 orang.

Debat terbagi menjadi empat sesi. Pada sesi pertama masing-masing pasangan calon memaparkan visi, misi, dan program kerja masing-masing selama satu menit. Kemudian panelis langsung bertanya pada masing-masing pasangan dalam waktu dua menit.

Sesi kedua, pasangan calon memilih beberapa kasus yang menjadi permasalahan di Kabupaten Bogor. “Permasalahannya sudah disiapkan secara spesifik oleh salah satu TV swasta sebagai penyelenggara. Masing-masing pasangan mendapat waktu dua menit untuk menjabarkannya,” kata Fauzi.

Sesi ketiga adalah klimaks atau debat antarcalon. Setiap pasangan calon mendapat waktu tiga menit untuk ditanya oleh pasangan lainnya. Dan sesi terakhir diisi dengan janji-janji pasangan calon. “Kami memberikan kesempatan mereka untuk memberikan closing statement (pernyataan penutup,red) maksimal 30 detik,” kata Fauzi.

Untuk lokasi sengaja bertempat di Novotel karena tempat ini cukup refresentatif untuk acara debat ini. Tak hanya itu acara ini bakal disiarkan langsung di salah satu stasiun Swasta.

“Kita sudah mencari berbagai lokasi untuk debat, akhirnya kita sepakati di Novotel karena lokasinya sangat memadai, dan akan disiarkan langsung di salah satu stasiun TV ternama,” kata Ketua Divisi Teknis KPU Kabupaten Bogor Romli Eko Wahyudi.

Tim Sukses Siapkan Strategi

BAGAIMANA cabup-cawabup mempersiapkan debat publik ini? Rupanya mereka tak memiliki persiapan khusus.

Seperti pasangan Iyus Djuher-Moch Rusdi (Djurus) tak terlalu ambil pusing dengan acara debat publik ini. “Biasa saja, apa yang mesti dipersiapkan toh yang bakal ditanya pasti soal visi misi,” kata Cawabup Moch Rusdi.

Kendati begitu, Djurus lebih mematangkan visi dan misi karena selama kampanye ada perubahan. “Kita matangkan visi misi saja,” ujarnya.

Sedangkan untuk pasangan HMD-N, sejak awal mereka memang selalu datang pada acara yang berbau pemilihan bupati (Pilbup). “Kami hadiri acara ini, karena bagian dari sosialisasi,” kata Ketua Tim Sukses HMD-N Hadi Jayakartana.

Untuk persiapan, Hadi menyatakan hanya pematangan visi misi terutama ada beberapa perubahan-perubahan setelah menjalani kampanye keliling Kabupaten Bogor. “Ada sedikit perubahan karena banyak aspirasi yang masuk saat kampanye lalu,” tandasnya.

Pasangan Nu Sae juga tidak memiliki persiapan khusus.

“Suatu hal yang biasa dengan acara debat tersebut. Saya yakin Nungki bisa menguasai persoalan-persoalan yang ada di Kabupaten Bogor. Ia juga memiliki kebijakan-kebijakan konkret,” kata Humas Tim Nu Sae Hidayat Royani.

Sementara pasangan Rahman mengaku tak terlalu pusing mempersiapkan debat terbuka. “Rachmat sudah terbiasa menghadiri acara debat atau forum diskusi. Jadi acara debat nanti akan disikapi sebagai acara-acara yang lainnya,” beber Media Center Tim Sukses Rahman David Rizar Nugroho.

Rahman Kecam Pembuat Black Campaign

LEUWILIANG - Pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurahman (Rahman) memaksimalkan kampanye terakhirnya. Di zona D atau wilayah barat Kabupaten Bogor, Calon Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY) melakukan klarifikasi mengenai serangan kampanye gelap (black campaign) dan menampik semua tuduhan yang menimpanya kepada masyarakat.

“Saya ingin mengajak masyarakat khususnya para simpatisan Rahman untuk bisa menahan dan jangan percaya isu-isu yang dilontarkan pihak yang tidak bertanggungjawab,” ujar Rachmat saat menghadiri acara launching keaksaraan fungsional di Gedung Arafah Leuwiliang, kemarin.

Ia juga mengajak pada seluruh simpatisannya untuk bisa menahan emosi. Soalnya black campaign atau kampanye hitam itu merupakan salah satu upaya untuk menjatuhkan imejnya. “Saya harap, masyarakat dan seluruh simpatisan bisa menahan diri,” lanjut mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor ini.

Setelah mengunjungi Gedung Arafah, sekitar pukul 11:00 WIB, RY melanjutkan kampanyenya menuju Pasar Leuwiliang untuk kembali menyapa pedagang dan pengunjung pasar. Di pasar ini juga RY berkesempatan untuk melihat kondisi bangunan pasar yang beberapa waktu lalu sempat menuai protes dari pedagang kaki lima (PKL).

Sebelumnya, RY bersama isteri serta simpatisannya mengawali kampanyenya sekitar pukul 09:00 WIB, dengan mendatangi Pondok Pesantren Nurul Huda di Kecamatan Leuwisadeng untuk menutup pengajian akbar rutin Muawanah.

Sekitar pukul 10:00 WIB, rombongan langsung meluncur ke Gedung Arafah. Namun, ditengah perjalanan tepatnya di depan Perumahan BTN Leuwiliang, RY menghentikan kendaraannya dan langsung naik becak menuju gedung Arafah yang jaraknya hanya sekitar 500 meter.

Mengakhiri perjalannya, RY dan rombongan bertandang ke wilayah Rumpin untuk menyapa warga sekitar.

Puan Kawal Pendaftaran PDIP : Masukkan 620 Caleg DPR


JAWA POS - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi parpol pertama yang mendaftarkan caleg DPR-nya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Partai berlambang banteng bermoncong putih itu mendaftarkan 620 caleg yang tersebar di 77 daerah pemilihan (dapil) dan 33 provinsi.

Caleg PDIP itu didaftarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Pramono Anung dan Puan Maharani, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Puan juga maju menjadi caleg dari Dapil V Jateng. Selain itu, tampak Sekretaris Fraksi PDIP Ganjar Pranowo dan sejumlah caleg PDIP lainnya. Datang sekitar pukul 11.30, PDIP membawa 33 boks yang berisi data seluruh calegnya.

Pramono menyatakan, caleg laki-laki yang didaftarkan berjumlah 424 calon. Sedangkan wanita mencapai 196 caleg, yang apabila dipersentasekan, memiliki keterwakilan 32 persen. “Lebih dari seribu pelamar mendaftar di PDIP, namun jumlah inilah yang kami anggap layak masuk sebagai caleg,” kata Pram -sapaan akrab Pramono Anung- di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, kemarin (18/8).

Dalam hal komposisi, lanjut Pram, PDIP saat ini condong mengajukan caleg dengan usia di bawah lima puluh tahun. Sebanyak 68 persen dari total caleg berusia produktif, yakni 31 sampai 50 tahun. Sementara caleg “senior” di atas lima puluh tahun hanya 32 persen. Lima puluh persen anggota FPDIP DPR saat ini masih diajukan.

Pram menjamin, nama-nama yang diusung PDIP memiliki kualitas yang sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain Puan Maharani, beberapa nama seperti mantan Ketua Komnas HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara, Hamid Basaid, dan Zuhairi Misrawi juga masuk di dalamnya.

Tidak luput, beberapa kalangan artis seperti Miing, Rieke Diah Pitaloka, dan Edo Kondologit juga ingin menunjukkan kualitas sebagai caleg. “Para artis yang kami masukkan di sini lebih karena mereka memang lama sebagai anggota kami, bukan sebagai artis semata,” jelasnya. Adapun berkas pendaftaran PDIP kemarin diterima langsung oleh Ketua Pokja Tahapan Pencalegan Anggota DPR dan DPRD Endang Sulastri.

Hari ini (19/8) merupakan kesempatan terakhir bagi 37 parpol tingkat nasional lainnya untuk mendaftarkan nama-nama caleg DPR-nya di KPU. Khusus untuk hari terakhir, KPU akan menutup pendaftaran tepat pukul 00.00 WIB.

Selasa, Agustus 19, 2008

Rahman Unjuk Kekuatan di Ciomas

CIOMAS - Kampanye pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman) sepertinya klimaks dari rangkaian kampanye berjalan 10 hari terakhir. Pasangan Rahman kemarin melakukan kampanye terbuka yang dihadiri pendukungnya dari berbagai kecamatan.
Lapangan Ciomas di depan Perumahan Ciomas Permai penuh sesak oleh massa yang mengenakan atribut Rahman. Suasana semakin hangat tatkala artis Ferdy Element ikut mengkampanyekan pasangan nomor urut lima itu.
Dalam kampanye terbuka tersebut, calon Bupati Rachmat Yasin berorasi sekitar 30 menit. Dia tampaknya sangat merindukan kerumunan massa. Apalagi selama ini dirinya hanya menyambangi rumah per rumah warga. Wajahnya sumringah dan menyanyikan lagu Munajat Cinta milik band Dewa 19.
Saat berorasi, Rachmat menyerukan agar massa tidak golput. “Jika yang hadir di sini belum terdaftar sebagai pemilih, segera datang ke kantor desa atau kecamatan,” serunya.
Di sela-sela orasi, Rachmat berterimakasih kepada warga Ciomas dan sekitarnya yang memberikan tempat dan waktu untuk dijadikan lokasi kampanye terbuka.
Rachmat juga berdialog dengan massa pendukungnya. Dia menggiring opini massa agar nantinya memilih yang paling kanan. “Semua yang baik itu ada di tangan kanan. Sama halnya dalam pemilihan 24 Agustus nanti, pilih yang paling kanan,” paparnya.
Selain Rachmat, calon wakil bupati Karyawan Fathurachman, anggota DPR RI Fraksi PPP Hasan Zaenal Abidin serta sejumlah tokoh agama dan anggota dewan dari PPP dan PDIP, bergantian berorasi. Acara kemudian ditutup dengan aksi penyanyi dangdut lokal. Pasangan Rahman langsung bertolak ke kediaman Ketua DPD PDIP Jabar Rudi Harsa Tanaya di Kecamatan Ciomas.

Karyawan Fathurachman Melanjutkan kampanye ke ciawi desa pandansari

Setelah selesai berkampanye di lapangan ciomas permai, rombongan yang dipenuhi oleh massa PDI Perjuangan mengiringi perjalanan Karyawan Fathurachman yang dilanjutkan ke Kecamatan Ciawi Desa Pandansari, disini Karyawan Fathurachman bertemu langsung dan berdialog dengan masyarakat pedesaan dan acara diakhiri dengan menutup kompetisi bola yang diadakan di desa pandansari.

PDIP Pilih 15 Persen dari BPP

JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) tak mau ketinggalan dengan parpol lain. Parpol banteng gemuk mulut putih itu juga turut menyiasati model penetapan caleg terpilih.

Berbeda dengan Golkar, Demokrat, atau PAN, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut membuat kesekapatan internal. Yakni menurunkan persentase perolehan suara caleg terpilih dari 30 persen BPP (bilangan pembagi pemilih) menjadi 15 persen.

"Model ini sangat demokratis. Kombinasi ideal antara sistem suara terbanyak dan sistem nomor urut," kata Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung di kantornya, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin (17/8).

Menurut dia, partainya sama sekali tidak mengingkari UU Pemilu No 10/2008 yang menetapkan caleg terpilih bila memperoleh 30 persen suara dari nilai BPP. PDIP baru berbeda sikap dengan UU Pemilu ketika tidak ada calegnya yang mencapai 30 persen BPP.

Dalam kondisi tersebut, bila mengacu kepada UU Pemilu, jatah kursi yang dimenangkan partai otomatis dibagikan kepada caleg dengan mengacu nomor urut. Tapi, PDIP tidak langsung seperti itu. Masih ada saringan kedua, yaitu 15 persen dari BPP.

Simulasi sederhananya, misalnya, PDIP memenangi dua kursi di suatu daerah pemilihan (dapil). Jika tidak ada calegnya yang mencapai 30 persen BPP, kursi itu tidak otomatis diberikan kepada calon nomor satu dan dua.

"Kalau perolehan suara caleg nomor satu dan dua ternyata di bawah 15 persen BPP, jatah kursi akan diberikan kepada caleg lain di bawah mereka yang mencapai 15 persen," jelas Pram -demikian Pramono Anung akrab disapa.

Bagaimana bila tidak ada satu pun caleg PDIP di dapil itu yang mencapai 15 persen BPP? "Baru kami kembali ke nomor urut," jawabnya.

Pram menjelaskan, model itu dipilih agar ada keadilan antara caleg yang memperoleh suara banyak dan caleg bernomor urut peci. Sebab, orang yang sudah lama berjuang dan banyak memberikan konstribusi kepada partai juga layak diapresiasi.
(www.indopos.co.id)

Senin, Agustus 18, 2008

Orang Beken Caleg PDIP


Pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pada Rakernas III PDI Perjuangan di Convention Center Hotel Clarion, Makassar, Selasa (27/5).


JAKARTA, MINGGU - Sejumlah tokoh politik, hukum, olah raga, dan artis yang selama ini berada di luar partai politik, kini menyatakan komitmen memperkuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam menghadapi Pemilu 2009 mendatang. Sekitar 40 persen calon legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah wajah baru.

Hal tersebut diungkapkan Sekjen PDIP Pramono Anung, usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Kantor DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8). Menurut Pramono partainya tidak membeda-bedakan antara selebriti dan calon lainnya, sepanjang mereka berkompeten dan memiliki kapasitas.
Salah satu tokoh yang bergabung dengan partai moncong putih ini adalah mantan Ketua Komnas HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara. Namun, Pramono tidak menjelaskan apakah Abdul Hakim Garuda Nusantara menjadi calon anggota legislatif (caleg) PDIP atau tidak.
Selain Abdul Hakim, PDIP juga akan diperkuat oleh Grand Master Internasional Utut Adianto dan artis penyanyi asal Papua Edo Kodologit. Keduanya sudah aktif sejak beberapa waktu lalu di Taruna Merah Putih (TMP), salah satu organisasi sayap PDIP pimpinan Ketua Umum Maruarar Sirait yang juga menjabat salah satu Ketua DPP PDIP.

Sejumlah artis yang juga menjadi caleg PDIP antara lain Rieke Dyah Pitaloka dan Dedy "Mi’ing" Gumelar.

Berkaitan dengan rangkaian acara peringatan 17 Agustus tersebut, TMP menyelenggarakan pertandingan catur yang diikuti puluhan orang melawan satu orang yakni GM Utut Adianto.

Parpol lain
Sedangkan sejumlah artis lain menjadi caleg sejumlah parpol seperti dari Partai Golkar antara lain, Tantowi Yahya, Nurul Arifin, Jeremi Thomas dan Dharma Oratmangun.
Sedangkan artis yang menjadi Caleg PPP adalah Marissa Haque, Evie Tamala, Lyra Virna, Ferry Irawan, Okky Asokawati, Ratih Sanggarwati, Emilia Contessa, Denada, Mieke Wijaya, Rahman Yacob, dan Soultan Saladin.
PAN juga merekrut sejumlah artis sebagai caleg, di antaranya, Wanda Hamidah, Wulan Guritno, Derry Drajat dan pencipta lagu Tito Sumarsono.
(http://kompas.com)






Rahman bakal Unjuk Kekuatan

CIBINONG — Pasangan Rahman bakal mendatangkan Ketua DPP PPP, Suryadharma Ali, pada kampanye terbuka di Kecamatan Ciomas, hari ini. Menteri Negara Koperasi dan UKM RI ini bakal berorasi di depan massa yang kemungkinan datang dari berbagai penjuru Kabupaten Bogor.

Selain Ketua Umum PPP, beberapa fungsionaris PPP dan PDIP Pusat juga bakal hadir. Acara kampanye terbuka ini menjadi ajang unjuk kekuatan tim sukses Rahman setelah 10 hari kampanye. Beberapa artis juga rencananya hadir, seperti Emilia Contessa, Denada, Komeng dan Laudya Cheryl

“Para petinggi dua partai pengusung Rahman bakal berorasi, termasuk Rachmat Yasin dan Karyawan Fathurachman sebagai pengantin,” kata Ketua Media Centre Tim Sukses Rahman, David Rizar Nugroho.

Pasangan Rahman hanya memanfaatkan satu kampanye terbuka dari dua kesempatan yang diberikan KPU Kabupaten Bogor. Kampanye terbuka ini, menurut David, menjadi ajang pembuktian untuk mengukur sejauh mana efektivitas kampanye berjalan yang sudah sepuluh hari dilakukan.

“Kami juga memberikan semangat pada massa yang akan hadir agar tetap solid hingga pada saat pencoblosan nanti,” tandas David.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri: Esensi dan Makna 17 Agustus 1945 Jauh Lebih Penting

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Mengawati Soekarnoputri berharap semangat kemerdekaan tetap selalu hidup dalam hati seluruh rakyat Indonesia, sepanjang tahun.

“Kita harus meneruskan cita-cita kemerdekaan ini, dan menghayati tentang maksud kemerdekaan,” ujarnya di kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan setelah upacara peringatan HUT RI ke 63, Minggu (17/8).

Lebih jauh, putri sulung Proklamator RI, Bung Karno, ini menjelaskan, bangsa Indonesia memiliki berbagai hal yang diperlukan oleh sebuah bangsa yang besar untuk segera bangkit. “Kita memiliki harga diri, semangat untuk berjuang dan memiliki dedikasi yang tinggi. Itu sebetulnya modal utama untuk kita dapat tetap bangkit jika kita tetap bekerja keras, dan bersatu,” jelasnya.

Tanpa itu, imbuh Ketua Umum Megawati, kita akan kehilangan arah dan identitas diri sebagai bangsa. “Suatu Negara hanya akan dapat eksis jika bangsanya memahami makna dari kemerdekaan itu sendiri,” imbuhnya.

“Kalau kita sendiri tidak menghargai pahlawan-pahlawan kita, kita akan tidak punya identitas diri, tidak punya jati diri. Lalu kita mau kemana? Menurut saya, itu maknanya. Jauh lebih dalam ketimbang tahun 2009 nanti,” imbuh pencetus Pancasila 1 Juni 1945 ini.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pun menegaskan, memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan bukan berarti harus hadir dan mengikuti segala agenda seremonial. Makna dan penghayatannya yang justru jauh lebih penting.

“Buat saya, 17 Agustus itu ada di hati kita. Itu bisa saat kita di mana saja, tidak hanya upacara bendera di Istana Merdeka saja. Seperti sekarang, saya berada di rumahnya PDI Perjuangan. Yang paling penting adalah maknanya,” pungkas Ketua Umum Megawati mengenai esensi peringatan HUT RI.

Ketua Deperpu HM Taufiq Kiemas: Yang Penting Khidmat

Infokom-Media PDI Perjuangan – Memperingati HUT Kemerdekaan RI di mana saja adalah sama, tidak mengurangi rasa khidmat. Demikian disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) Partai, HM Taufiq Kiemas, sesaat setelah upacara bendera peringatan HUT di DPP PDI Perjuangan usai.

Baginya, memperingati HUT Kemerdekaan berada di tengah-tangah rakyat lebih memiliki arti. “Bolehlah kita bercampur dengan orang-orang yang kalah kan lebih bagus, kan selama ini rakyat yang kalah, jadi kita hibur lah mereka. Dibandingkan bercampur dengan orang yang ‘menang’,” ujarnya dengan santai.

Minggu, Agustus 17, 2008

Megawati Upacara di Kantor DPP PDIP



JAKARTA, SABTU - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri tidak akan hadir di Istana Negara, karena akan melakukan upacara di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Selanjutnya akan menggelar berbagai acara perlombaan di tempat tinggalnya di Jalan Kebagusan, Ragunan, Jakarta Selatan.

"Ibu Megawati dipastikan tidak akan ke Istana. Ibu akan bersama-sama kami melakukan upacara di kantor DPP PDIP di Lenteng Agung dengan DPD dan DPC Taruna Merah Putih, Repdem dan juga masyarakat," kata Maruarar Sirait, Ketua DPP Bidang Kepemudaan.

Janjikan Rehab Jalan

CILEUNGSI - Kampanye hari ke-10, pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman) menyapa warga di zona B, meliputi wilayah timur Kabupaten Bogor. Pasangan ini memulai safari politiknya di Pasar Wanaherang, Kecamatan Gunungputri. Rachmat Yasin (RY) memperkenalkan dirinya pada para pedagang dan pengunjung pasar tradisional.
Rachmat berdialong dengan pedagang seputar bahan-bahan makanan pokok. Tak berlangsung lama, melanjutkan perjalanannya ke Kecamatan Cileungsi untuk menjalankan ibadah salat Jumat di Masjid At Taqwa, Cileungsi.
Selepas salat Jumat, tak jarang jemaah masjid tersebut menyalami Cabub yang diusung PPP. Rachmat pun dengan spontan menyambut para masyarakat Cileungsi.
Rachmat melanjutkan safarinya ke Kampung Gandoang, Desa Gandoang, Kecamatan Citeureup. Jumlah kaum ibu pun mendominasi diantara para simpatisan yang sengaja datang untuk mengenal lebih dekat calon Bupatinya itu. Disana, RY mendapatkan banyak 'Curhat' para kaum hawa.
Salah satu curhat itu, yakni perbaikan jalan di desa tersebut yang masih rusak. ''Setelah saya memimpin perbaikkan akses jalan dan pembukaan akses jalan menjadi salah satu prioritas, kata Rachmat.
Warga Gandoang yang didominasi ibu-ibu yang mendengar janji ini pun puas. Tak heran bila mereka mendoakan agar pasangan Rahman terpilih menjadi pemimpin Kabupaten Bogor.

Para ibu-ibu ini pun melepas rombongan untuk meneruskan perjalanannya ke Kecamatan Klapanunggal. Di kecamatan ini Calon Bupati Rachmat Yasin mendapat sambutan hangat dari ratusan simpatisannya termasuk tokoh masyarakat setempat. Setelah lama bersilaturahmi dan waktu sudah hampir menjelang sore, Rachmat pun kembali dengan ratusan lambaian tangan dari simpatisannya di Desa Bantarjati, Klapanunggal.

Sabtu, Agustus 16, 2008

Si Perawat penyelamat pasien walaupun diklaim dan dicibir para dokter

Si Perawat penyelamat pasien walaupun diklaim dan dicibir para dokter

Ada seorang pasien yang menderita sakit keras dengan komplikasi berbagai penyakit pada tingkat stadium tinggi. Para dokter ahli telah mengerahkan segala kemampuannya dengan berbagai metode berikut obat dosis tinggi. Tetapi semua gagal, si pasien tetap sakit malah dijadikan alasan untuk pengeluaran anggaran.

Tersebutlah seorang perawat yang dengan kasih sayang, telaten, sabar, tekun dan iklas merawat si pasien tersebut hingga akhirnya sembuh. Semua Dokter terperangah, heran, dan iri serta cemburu pada si perawat. Para Dokter muda yang merasa paling reformis mengklaim itu adalah prestasinya, sementara para Dokter tua mencibir dengan gunjingan perawat itu bukan dokter dan bukan sarjana pula. Oleh karena itu perawat itu disingkirkan.

Mau tau nama pasien dan perawat itu?
Pasien itu bernama IBU PERTIWI, dan perawat itu bernama MEGAWATI SOEKARNO PUTRI.

Catatan Harian Turun Basis
www.wawankusnun.blogspot.com
www.friendster.com/wawankusnun

Bahaya latent ledakan penduduk tidak diimbangi laju pertumbuhan ekonomi.

Bahaya latent ledakan penduduk tidak diimbangi laju pertumbuhan ekonomi.

Bahaya latent (tersembunyi) yang sesungguhnya adalah over population, dimana ledakan penduduk tidak diimbangi laju pertumbuhan ekonomi. Hal ini tergambar dari IPM yang rendah, dimana daya beli masyarakat sangat rendah, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang belum mencukupi.

Akibatnya muncul berbagai masalah sosial yang sering divonis sebagai penyakit masyarakat, seperti ; premanisme, perjudian, prostitusi kelas teri, gepeng, putus sekolah, pengangguran, kriminal, busung lapar, tingkat kematian yang tinggi, dan banyak lagi.

Itu semua ibarat asap yang tak pernah kunjung sirna, sementara penguasa tidak pernah mencari sumber apinya untuk ditanggulangi. Penguasapun mau mengatasinya jika itu dalam skala proyek dan kejar target. Selayaknya penguasa melibatkan seluruh stakeholder (para pihak) untuk menyelesaikan persoalan dengan cara bergotong royong dan komprehensif.


Catatan Harian Turun Basis

www.wawankusnun.blogspot.com
www.friendster.com/wawankusnun

Ibu Megawati Soekarnoputri menegakkan politik bebas aktif

Ibu Megawati Soekarnoputri menegakkan politik bebas aktif

Atas sikap tegas dan suara lantang kita diembargo oleh barat. Pesawat F16 tidak dapat mengudara karena amerika tidak lagi menjual suku cadangnya kepada kita, inggris melarang pengunaan pesawat tempur buatannya hawk dalam operasi militer di Aceh, kita jawab dengan membeli pesawat tempur sukhoi dari timur berikut heli tempur dan persenjataan lainnya.

Ini sebagai bukti dalam upaya menegakkan kedaulatan negeri tercinta Indonesia ketika dipimpin oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Srikandi Indonesia tersebut berani menentang Dominasi USA dan Inggris dalam bidang pertahanan dengan melakukan kerjasama pembelian senjata dari Rusia.
Terbukti bahwa Ibu Megawati Soekarnoputri menegakkan politik bebas aktif yang tidak memihak terhadap satu poros atau fakta pertahanan tertentu.

www.wawankusnun.blogspot.com
www.friendster.com/wawankusnun

3 tahun Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden, mewujudkan kedaulatan bangsa

3 tahun Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden, mewujudkan kedaulatan bangsa

Dengan menghapus subsidi BBM industri dan mobil mewah ternyata kita mampu membayar hutang luar negeri sebesar 60%, yang selama Orde Baru telah menjadi momok yang menjengkelkan. Sampai bayi yang akan lahirpun telah terbebani hutang Rp. 1.000.000,- perkepala. Disusul dengan berhentinya import beras, yang dipertajam dengan berhentinya pinjaman asing dari IMF, CGI, IGGI, Paris Club, ADB.

Ini adalah bukti yang nyata sekali sebagai upaya mewujudkan kedaulatan bangsa. Semua ini berlangsung dalam waktu singkat, hanya dalam 3 tahun saja ketika Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden.

Sekarang pinjaman asing serta import beras telah digelontorkan kembali. Berbagai alasan diberikan pemerintah sebagai legitimasi peminjaman dana asing dan pengimporan beras. Salah satunya untuk membantu korban bencana alam dan gempa bumi. Disisi lain masyarakat jelas melihat bahkan melakukannya, secara bergotong royong bahu membahu untuk mengumpulkan berbagai bentuk bantuan agar disalurkan kepada saudara-saudara yang tertimpa bencana alam dan gempa bumi. Transparansi bantuan masyarakat dan asing yang sukarela tersebut tidak jelas juntrungannya. Jika transparansi dan tepat sasaran diwujudkan oleh para pihak, rakyatpun akan mau bergotong royong kembali untuk membangun keseluruhan atau mengembalikan kehidupan sediakala para saudara-saudara kita yang tertimpa bencana alam dan gempa bumi.

Catatan Harian Turun Basis
www.wawankusnun.blogspot.com
www.friendster.com/wawankusnun

Jumat, Agustus 15, 2008

Miing: Lebih Nikmat Bersama PDIP


Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri (tengah), memakaikan jaket kepada Miing Bagito, saat peringatan HUT PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (10/1/2008). Rano Karno dan Rieke Dyah Piataloka resmi menjadi kader PDI Perjuangan.

JAKARTA, KAMIS - Banyak figur publik yang beramai-ramai masuk ke partai tertentu. Namun, Miing mengaku dirinya lebih nikmat dan berbahagia bersama PDI Perjuangan sebagai pilihan hidupnya berdemokrasi. Lelaki kelahiran 9 Juli 1958 bernama lengkap Tubagus Dedi Suwandi dalam perbincangan dengan Persda Network, Kamis (14/8) mengaku modal populer bukanlah hal yang utama baginya sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2009 mendatang.

"Saya masuk PDIP sejak tahun 2003. Saat ini, saya merasa resah dengan kondisi bangsa sekarang dan ingin berbuat bagi rakyat dengan mengedepankan kompetensi, bukan hanya sekadar mengandalkan kepopuleran," kata Miing yang akan dicalonkan sebagai calon wakil rakyat untuk daerah pemilihan Provinsi Banten I, daerah kelahirannya.

Keresahan inilah yang membuat Miing meneguhkan hatinya untuk masuk, berada dalam satu sistem. Sebagai calon wakil rakyat, Miing mengaku bukanlah target utamanya akan tetapi, bisa ikut berdemokrasi, dipilih dan memilih sudah menjadi suatu kewajiban bagi seorang warga negara yang menjunjung tinggi nasionalisme dan mengedepankan kebhinekaan.

"Kalau dikatakan saya tidak bekerja, ya tidak juga. Sejak lama saya turun, bekerja bagi rakyat. Sekarang, saya memang ingin masuk ke sebuah sistem melalui jalur berdemokrasi dan sekali lagi bukan hanya mengandalkan popularitas saja. Target saya, bukanlah sebuah kedudukan tapi bersikap untuk bangsa ini. Saya bahagia bersama PDI Perjuangan," tutur Miing yang kini dikenal sebagai seroang presenter ini.

"Selama 30 tahun saya selalu mengkritisi dengan tidak masuk dalam sebuah sistem. Setelah masuk, saya berharap bisa lebih banyak mengkritsi, lebih bermakna. Lebih baik berani mengambil sikap dari pada tidak berani mengambil sikap atau keputusan sama sekali. Bung Karno, sebagai tokoh muda ketika itu, tidak pernah berteriak-teriak untuk meminta kesempatan. Akan tetapi berusaha untuk mendapatkan kesempatan," papar Miing.

Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan meresmikan dimulainya sosalisasi nomor 28 sebagai nomor urut PDIP dalam pemilu 2009 pada Kamis (28/8) mendatang yang dipusatkan di kantor Sekretariat DPD PDIP Provinsi Lampung. Rencana ini dibarengi dengan kegiatan Megawati Soekarnoputri bersilaturahmi dengan masyarakat Lampung.

Dalam rapat pleno yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut juga memutuskan bahwa peresmian nomor urut PDIP dalam perhelatan demokrasi tahun depan tersebut akan dilakukan secara serentak di seluruh kantor Sekretariat DPD PDIP se-Indonesia
(kompas.com)

Tanggal 28, Bulan 8, PDI Perjuangan Resmikan Nomor Urut 28 Secara Serentak

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Megawati Soekarnoputri, akan meresmikan dimulainya sosalisasi nomor 28 sebagai nomor urut PDI Perjuangan dalam pemilu 2009, hari Kamis (28/ mendatang, yang dipusatkan di kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Propinsi Lampung, saat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bersilaturahim dengan masyarakat Lampung dan mengkampanyekan pasangan calon Gubernur Lampung, Sjahroedin ZP dan Joko Umar Said.

Demikian salah satu keputusan rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, di Sekretariat DPP, Jl. Lenteng Agung No. 99, Jakarta Selatan, Selasa siang kemarin (12/8). Dalam rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tersebut juga memutuskan bahwa peresmian nomor urut PDI Perjuangan dalam perhelatan demokrasi tahun depat tersebut akan dilakukan secara serentak di seluruh kantor Sekretariat DPD PDI Perjuangan se Indonesia.

Terkait pelaksanaan sosialisasi nomor urut tersebut, DPP PDI Perjuangan juga akan melakukan hal yang sama di Sekretariat DPP, yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan DPD DKI.

Acara sosialisasi nomor urut di DPP PDI Perjuangan tersebut akan dilanjutkan malam harinya dengan menggelar wayang kulit, dengan dalang ki Manteb Sudarsono.

“PDI Perjuangan memilih tanggal 28 Agustus sebagai tanggal peresmian program sosialisasi nomor urut tersebut dengan menyesuaikan nomor urut PDI Perjuangan dalam pemilu 2009, yaitu nomor 28,” jelas Ketua DPP bidang Infokom, Daryatmo Mardiyanto.