Jumat, November 28, 2008

Hari Tenang Pertama Nu Sae dan Rahman

Hari Tenang Pertama Nu Sae dan Rahman 
Nungki Rileks, RY Istighotsah

BOGOR - Setelah bergulat dengan kampanye selama tiga hari, para calon bupati dan wakil bupati Bogor mulai memasuki hari tenang, kemarin. Apa saja kegiatan mereka? Cukup beragam. 

Pasangan Nungki sareng Endang Kosasih (Nu Sae) misalnya, memanfaatkan hari tenang untuk mengevaluasi kampanye. Sedangkan pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) melakukan istighotsah.

Khusus Nu Sae, langsung melakukan konsolidasi dan mengumpulkan para tim sukses serta instrumen pemenangan Pilkada. Termasuk bersama 16 partai pendukungnya.

“Selain konsolidasi, Mas Nungki tampak rileks di rumahnya. Sedangkan Kang Endang menggelar doa bersama di rumahnya,” ungkap Ketua Tim Sukses Nu Sae Dzakaria kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurut dia, dengan kekuatan 16 parpol plus kekuatan lokal Ikatan Keluarga Besar Cimande (IKBC), Nu Sae yakin akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk itu, pihaknya akan terus memaksimalkan kekuatan, terutama struktur persiapan para saksi saat hari H nanti. 

“Komunikasi telah kami jalankan dan pembenahan struktur partai pendukung dan Ormas menjadi kekuatan penuh untuk mengingatkan dan menyosialisasikan Pilbup putaran kedua,” jelas Dzakaria.

Persiapan lainnya, Nu Sae akan mengawal hasil pemungutan suara terutama formulir C 1. Beberapa saksi telah dipersiapkan, terutama pemberian mandat sebelum diserahkan kepada KPPS masing-masing. “Hari tenang pertama ini kami lebih memfokuskan pada saksi yang akan mendapat mandat dalam penghitungan suara nanti,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Ade Dodo. Untuk lebih memaksimalkan perolehan suara Nu Sae, kader PKS di Kabupaten Bogor terus melakukan konsolidasi dengan cara terus bersilaturahmi. “Yang terpenting, bagaimana calon yang kita dukung (Nu Sae, red) bisa menang dalam putaran kedua,” tegas Ade.

Bagaimana dengan Rachmat Yasin (RY)? Masa tenang ternyata dimanfaatkan RY untuk beristighotsah di Pondok Pesantren Al-Hidayah di RT 06/05 Kampung Pasirangin Desa Cipayung Kecamatan Megamendung.

RY datang ke Ponpes Al-Hidayah sekitar pukul 15:30 WIB dan langsung melakukan salat ashar berjamaah. Kedatangan RY mendapat sambutan hangat dari para alim ulama dari Kecamatan Megamendung dan Cisarua. “Saya datang ke sini bukan kampanye, tapi atas undangan para ulama,” katanya.

Istighotsah dilakukan, kata RY, agar pencoblosan yang digelar (30/11) berjalan lancar dan damai. “Saya harapkan semua masyarakat menggunakan hak pilihnya,” sambungnya.

Dia pun meminta maaf kepada para alim ulama dan masyarakat yang telah menunggunya sejak pukul 13:00 WIB, karena sebelumnya harus menghadap Megawati Soekarno Putri dan Taufik Kiemas untuk melaporkan perkembangan pasangan Rahman dalam Pilbup putaran kedua. “Pasangan saya berasal dari PDIP, jadi harus ke Ibu Megawati dulu,” katanya.

RY mengklaim pasangan Rahman awalnya didukung 90 persen alim ulama, namun kini telah mendapatkan dukungan 99 persen alim ulama di Kabupaten Bogor. “Sisanya entah mendukung siapa,” bebernya.

Di hadapan ulama yang hadir, RY menceritakan perjalanan kampanyenya yang tidak mengenal lelah. Apalagi sering mendapat undangan dari masyarakat untuk salat subuh berjamaah di daerah yang cukup jauh.

Sementara KH Baden Sundalis yang hadir dalam istighotsah itu mengatakan, pihaknya mendukung Rahman karena menilai sosok RY yang agamis dan berasal dari kalangan alim ulama. “Saya yakin RY akan membawa perubahan Kabupaten Bogor menjadi lebih baik dan diridhoi Allah SWT,” katanya.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MjI1ODQ=&click=NzQ=)

PDI Perjuangan Resmi Luncurkan Kampanye "Perjuangkan Sembako Murah"

PDI Perjuangan Resmi Luncurkan Kampanye "Perjuangkan Sembako Murah"

Infokom-Media PDI Perjuangan - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) telah resmi meluncurkan program ‘PDI Perjuangan Menawarkan Solusi Kebijakan’. Peluncuran program tersebut merupakan tawaran solusi kepada masyarakat, dari PDI Perjuangan dan Hj Megawati Soekarnoputri sebagai partai oposisi dan sebagai calon Presiden 2009 dari partai oposisi.

"PDI Perjuangan secara resmi melaucing dan mengkampanyekan dan memulai kanpanye dengan isu ‘Perjuangkan Sembako Murah’," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Pramono Anung Wibowo, saat Konfrensi Pers di Megawati Institut di Jl. Proklamasi Raya, Jakarta Pusat, Kamis Siang (27/11).

Dalam program tersebut, PDI Perjuangan juga menawarkan kebijakan-kebijakan yang akan diterapkannya, jika kelak dipercaya rakyat yaitu menata kembali ketimpangan strukrur penguasaan dan pengguanaan tanah yang lebih adil, mempercepat dan membangun jaringan irigasi, menyediakan pupuk dan bibit murah berkualitas, meningkatkan operasi pasar untuk menurunkan harga sembako, memperkuat koperasi Petani, lumbung pangan dan membangun bank petani, serta mengendalikan impor sembako yang merugikan petani dan nelayan.

Enam kebijakan sebagai langkah-langkah memperjuangkan sembako yang harganya tidak melampaui kenaikan pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia (sembako murah) tersebut akan menjadi prioritas kerja PDI Perjuangan dan Hj Megawati Soekarnoputri jika kelak dipercaya rakyat untuk memimpin kembali Bangsa ini ke depan lewat pemilu 2009.

Menurut PDI Perjuangan, survey yang telah dilakukan selama ini tema harga sembako yang murah tersebut merupakan tema yang paling kuat di antara tema-tema lain dalam issue ekonomi.

"Di antara semua issue ekonomi, kenaikan harga sembako yang semakin tak terjangkau adalah issue yang paling klusial, issue harga sembako yang tak terjangkau itu banhkan mengalahkan issue pendidikan dan kesehatan, termasuk mengalahkan issue kesempatan kerja," jelasnya.

Untuk lebih mensosialisasikan tawaran solusi tersebut PDI Perjuangan tidak hanya menggantungkannya pada iklan, tapi juga secara langsung mensosialisasikannya kepada masyarakat melalui jajaran struktural, kader maupun simpatisannya, termasuk Ketua Umum pun akan langsung turun melakukan roadshow ke beberapa wilayah di Indonesia timur sekaligus untuk bersilaturahim dengan masyarakat di sana. "Ibu Mega akan akan mensosialisasikan kampanye sembako murah kebeberapa wilayah bagian timur Indonesia," ungkap Sekjen Pramono.

Melalui tawaran solusi dan agenda kerja yang ditawarkan PDI Perjuangan kepada masyarakat tersebut, PDI Perjuangan berupaya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian secara obyektif tentang Partai dan calon Presiden yang mana yang paling siap memimpin Bangsa ini ke depan. Artinya, PDI Perjuangan tidak ingin hanya meneriakkan jargon-jargon. "Tetapi memberikan jalan keluar kebijakannya," tandas Sekjen.

PDI perjuangan yakin, apabila diberi kesempatan untuk memimpin Bangsa kembali bangsa ini, hal-hal yang ditawarkan sebagai solusi alternatif untuk memperbaiki harga sembako menjadi hal yang prioritas utama dalam kampanye PDI Perjuangan. "PDI Perjuangan dan Ibu Mega mempunyai pengalaman ketika memimpin pemerintah pada waktu itu lebih baik dari Pemerintahan sekarang," lanjutnya.
(http://www.pdi-perjuangan.or.id/content/view/2073/135/)

F-PDIP Serukan Tak Patuhi SKB 4 Menteri

F-PDIP Serukan Tak Patuhi SKB 4 Menteri
 
Jakarta, Dikeluarkannya surat keputusan bersama (SKB) empat menteri mendapat reaksi keras dari oposisi. 
Fraksi PDI Perjuangan mendesak pemerintah mencabut SKB yang dinilai akan memerburuk nasib buruh itu. F-PDIP juga akan menggunakan hak interpelasinya bila pemerintah nekat meneruskan kebijakan tersebut. 
Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning mengimbau buruh untuk menentang kebijakan tersebut. Dia juga mendesak para gubernur dan bupati untuk tetap mengacu pada UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan. 
Sebab, UU itu sudah mengatur upah minimum propinsi dan upah minimum kabupaten/kota. Menurut dia, masalah upah tidak bisa diserahkan sebagai urusan bipartit (dua pihak) antara pengusaha-buruh. 
Perlu kebijakan pemerintah yang melindungi kehidupan buruh, melalui mekanisme tripartit, tandasnya.. 
SKB, lanjut politikus PDIP itu, jelas akan memperburuk kehidupan buruh yang selama ini sudah terpuruk. Kebijakan itu tidak ramah dan cenderung mengeksploitasi hak-hak buruh. 
SKB itu juga tidak membantu pengusaha dalam mencegah PHK. Sebab, akar persoalan krisis ini bukan pada tingginya upah buruh, melainkan menurunnya daya serap pasar dunia. 
Menanggapi krisis global dengan mengeluarkan SKB merupakan kebijakan panik, mengada-ada, dan salah alamat, katanya. 
Ribka menambahkan, kenaikan upah seharusnya didasarkan pada tingkat inflasi. Bukan dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi. 
Untuk mempertahankan kehidupan buruh, upah harus naik minimal sama dengan tingkat inflasi, tambah penulis buku Aku Bangga Menjadi Anak PKI itu. 
Dia memaparkan pertumbuhan ekonomi saat ini yang hanya mencapai rata-rata enam persen. Padahal, inflasi sudah mencapai sebelas persen. 
Jika kenaikan upah dibatasi seperti dalam SKB berarti pemerintah by design memperburuk kehidupan buruh, ujarnya. 
Penetapan upah hanya dengan mekanisme bipartit, tanpa ketelibatan pemerintah, dinilai tidak sesuai dengan UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dipaparkannya, dalam Bab II pasal 88 (2) untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan layak bagi kemanusiaan, pemerintah menetapkan skebijakan pengupahan yang melindungi buruh atau pekerja. 
Masalah bipartit menunjukkan pemerintah mengabaikan tanggung jawabnya dalam melindungi kepentingan buruh, jelasnya.

(rakyatmerdeka.co.id)

Program Sembako Murah Bakal Jalan, Asal Mega Diberi Kesempatan

Program Sembako Murah Bakal Jalan, Asal Mega Diberi Kesempatan

Jakarta,  Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung menegaska, program Sembako Murah yang gencar diiklankan bukan cuma bualan melainkan hasil survei. 
Program yang ditawarkan dalam iklan itu adalah hasil survei PDI Perjuangan bekerja sama dengan lembaga survei yang kredibel, kata Pramono saat jumpa pers di Megawati Institute, Jakarta Pusat, Kamis (27/11). 
Kalau memang rakyat ingin bukti, beri kepercayaan kepada Megawati dan PDI Perjuangan untuk dapat melaksanakan program tersebut, tegasnya. 
Menurut Pramono, dilihat dari prosentase kenaikan harga pada masa pemerintahan Megawati rata-rata tiap tahunnya lebih rendah daripada pemerintahan saat ini.

Gong Sembako Murah PDIP Resmi Ditabuh

Jakarta, PDI Perjuangan secara resmi meluncurkan program kampanye Sembako Murah di Megawati Institute, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (27/11). 
Kami menyayangkan pemerintah saat ini gagal membuat harga sembako lebih terjangkau, kata Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung. 
Menurut Pramono, program ini juga sekaligus membedakan Pdi Perjuangan dengan partai lain. 
Terlepas pro dan kontra atas solusi kebijakan yang diwacanakan ini akan lebih bermanfaat karena debat publik menjadi debat kebijakan rasional, ujarnya. 
Dari survei yang dilakukan internal PDI Perjuangan, menurut Pramono, mayoritas publik ingin perubahan dan kenaikan kesejahteraan ekonomi. 
70 persen rakyat mengharapkan Pemilu 2009 menjadi pintu perubahan bagi kesejateraan rakyat. Di mata publik, isu ini lebih tinggi daripada isu pemberatasan korupsi dan keamanan yang kurang dari 15 persen. Sementara masalah kesejahteraan mencapai 70 persen, kata Pramono.

(rakyatmerdeka.co.id)

Pilpres 2009 Kemungkinan Diikuti 4 Pasang Capres

Pilpres 2009 Kemungkinan Diikuti 4 Pasang Capres

Jakarta,  Bila Undang-Undang Pemilihan Presiden (UU Pilpres) disahkan, secara teoritis pasangan calon presiden yang mungkin bersaing dalam Pilpres 2009 adalah sebanyak empat pasang. 
Hal tersebut dikatakan oleh Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Pramono Anung dalam konferensi pers di sela-sela rapat DPP PDIP terkait respon perkembangan ekonomi global saat ini di Megawati Institute, Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (27/11). 
Menurut Pramono, dengan syarat dukungan capres-wapres ditetapkan 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah, hanya memungkinkan maksimal empat pasangan capres dan cawapres yang bertanding dalam pilpres. Namun, ia memperkirakan pilpres 2009 nanti kemungkinan akan diikuti sebanyak-banyaknya tiga pasangan. 
"Secara teoritis 4 calon, tapi kemungkinan sebanyak-banyaknya 3 calon," kata Pramono. 
Lebih lanjut Pramono menyatakan bahwa saat ini memang bermunculan banyak tokoh yang mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden. Namun, ia yakin bahwa deklarasi pencapresan itu bukan merupakan harga mati. Pakem politik yang dinamis, membuat suatu keputusan politik dapat berubah setiap saat. 
"Kalau orang sekarang menawarkan diri sebagai capres, itukan banyak motivasinya. Politik itukan dinamis, sekarang capres besok dapat berubah menjadi cawapres dengan gampang," paparnya. 
Kemungkinan itu, jelas Pramono, sudah dialami oleh PDIP. Ia menyatakan bahwa banyak capres yang sudah mendeklarasikan diri, tetapi di belakang layar menawarkan diri jadi cawapres. 
"Ada banyak capres yang datang ke PDIP minta jadi cawapres, saya tidak dapat sebut namanyalah tidak etis," pungkasnya. 

(rayatmerdeka.co.id)

Kamis, November 27, 2008

PDI Perjuangan Memulai Kampanye 2009 Dengan Menawarkan Solusi Kebijakan

PDI Perjuangan ingin mengawali pemilu 2009 dengan kampanye modern. Pertama, PDI Perjuangan akan menyuarakan keprihatinan yang paling luas dirasakan masyarakat. Alat yang digunakan untuk mengukur keprihatinan itu adalah survei opini publik yang dilakukan secara regular. Kedua, PDI Perjuangan akan mewacanakan solusi bagi keprihatinan masyarakat itu.

PDI Perjuangan ingin mengawali pemilu 2009 dengan kampanye modern. Pertama, PDI Perjuangan akan menyuarakan keprihatinan yang paling luas dirasakan masyarakat. Alat yang digunakan untuk mengukur keprihatinan itu adalah survei opini publik yang dilakukan secara regular. Kedua, PDI Perjuangan akan mewacanakan solusi bagi keprihatinan masyarakat itu.
PDI Perjuangan tidak ingin hanya meneriakan jargon atau slogan tapi memberikan jalan keluar kebijakannya.

Yang membedakan PDI Perjuangan dengan partai lain saat ini adalah tawaran solusi kebijakan. Terlepas pro dan kontra atas solusi kebijakan yang diwacanakan, ini akan lebih bermanfaat karena debat publik menjadi debat kebijakan rasional.

Melalui survei opini publik yang PDI Perjuangan lakukan secara internal, diketahui bahwa mayoritas publik ingin perubahan dan kenaikan kesejahteraan ekonomi. Lebih dari 70% rakyat mengharapkan pemilu 2009 menjadi pintu perubahan kesejahteraan rakyat. Di mata publik, isu kesejahteraan ekonomi jauh lebih mendesak. Sementara itu, isu pemberantasan korupsi dan keamanan hanya dianggap penting oleh kurang dari 15% rakyat.

Di antara semua isu ekonomi, kenaikan harga sembako yang semakin tak terjangkau adalah isu yang paling krusial. Isu harga sembako yang tak terjangkau itu bahkan mengalahkan isu pendidikan dan kesehatan yang mahal. Isu sembako juga mengalahkan isu kesempatan kerja.

Berdasarkan data tersebut dan juga platform partai, PDI Perjuangan menganggap pemilu 2009 menjadi referendum nasional atas pemerintah saat ini dalam menangani kesejahteraan ekonomi.

Secara resmi, hari ini PDI Perjuangan melaunching dan memulai kampanye dengan isu “Perjuangkan Sembako Murah”.

Kami menyayangkan pemerintah saat ini gagal membuat harga sembako lebih terjangkau. Dari data statistik 2004 – 2008 jelas terlihat bahwa kenaikan harga sembako melampaui kenaikan daya beli masyarakat (sebagai contoh harga beras tahun 2008 telah mengalami kenaikan 95 persen dibandingkan pada tahun 2004, minyak goreng curah 101 persen, telur ayam ras 67 persen dan komoditas penting lainnya rata-rata mengalami kenaikan di atas 55 persen). Kenaikan komoditas pangan/sembako berkontribusi besar dalam menyumbang inflasi, sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat tergerus. Situasi ini harus benar-benar menjadi perhatian serius, mengingat bahwa 60 persen lebih penduduk Indonesia pengeluarannya masih terfokus untuk pemenuhan kebutuhan pokok.

Lebih dari sekedar melaunching isu kampanye, PDI Perjuangan juga menawarkan enam kebijakan setelah melalui penelitian dan kajian internal sebagai solusinya, yaitu:
1) Menata kembali ketimpangan struktur penguasaan dan penggunaan tanah yang lebih adil.
2) Mempercepat dan pembangunan jaringan irigasi.
3) Menyediakan pupuk dan bibit murah yang berkualitas.
4) Meningkatkan operasi pasar untuk menurunkan harga sembako.
5) Memperkuat koperasi petani, lumbung pangan dan membangun bank pertanian.
6) Mengendalikan impor sembako yang merugikan petani dan nelayan.
Jika enam kebijakan ini dikerjakan, maka harga sembako, laju kenaikannya dapat ditekan sehingga tidak akan melampaui kenaikan daya beli masyarakat.

Sosialisasi awal Isu sembako murah dan solusi kebijakannya sudah dimulai. Pada waktunya, ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sendiri akan roadshow ke sejumlah wilayah untuk sosialisasi isu sembako murah dan solusi yang ditawarkan. PDI Perjuangan juga mulai mengerjakan solusi kebijakan yang ditawarkan, seperti membantu membuat irigasi dan menyediakan pupuk murah. Program kongkret itu dilakukan hanya sebagai pilot project. Jika dipercayai rakyat, PDI Perjuangan dan Megawati sesegera mungkin memasifkan pilot project itu di seluruh wilayah Indonesia.

PDI Perjuangan berharap partai lain mengikuti jejak untuk berlomba-lomba menawarkan solusi kebijakan dalam pemilu 2009. Sehingga, pemilu tak hanya menjadi pertarungan politik antar partai atau kandidat presiden, tapi sekaligus juga menjadi pendidikan politik dan uji publik bagi solusi kebijakan. Politik Indonesia akan lebih rasional dan modern.
(http://www.megawati-institute.org)

RY Kecewa dengan Putaran Kedua

RY Kecewa dengan Putaran Kedua

BOGOR – Kampanye terakhir di zona B dimanfaatkan pasangan Rahman untuk melakukan rapat terbuka. Tak tanggung-tanggung, pasangan Rahman menurunkan hampir semua tim suksesnya untuk memeriahkan panggung yang sudah berdiri megah di Desa Cogrek Kecamatan Ciseeng, kemarin. Padahal sebelumnya Rahman sempat menyatakan tidak akan memanfaatkan rapat terbuka.

Untuk menarik massa, Rahman menghadirkan beberapa artis ibukota seperti Denada, Komeng, Rudi Sipit, Derry dan Ginanjar. Kelima artis itu rupanya mampu menyihir penonton yang notabene penduduk sekitar untuk datang, walau hujan gerimis terus-menerus turun. 

Aksi komedian Komeng dan suara lantang Denada mampu membuat penonton yang menutupi lapangan Desa Cogrek tertawa dan mengikuti suara merdu Denada. “Kalau mau sejahtera pilih siapa?” teriak Komeng bergantian dengan Derry, Ginanjar dan Denada. 

Penonton pun kontan berteriak, “Rahman!” sambil mengacungkan lima jarinya tertanda nomor urut pasangan ini. Denada yang datang menggunakan pakaian terusan hitam putih mampu menyuguhkan dengan baik lagu-lagu pop dengan mengubah sedikit liriknya dengan unsur kampanye.

Dalam orasinya, calon Bupati Rachmat Yasin (RY) sedikit kecewa dengan dilaksanakannya putaran kedua. 

Namun karena sudah diatur dalam UU, Rachmat tetap bersemangat bertarung. “Kita sebenarnya bisa menang di putaran pertama kalau warga Ciseeng, khususnya warga Cogrek, memilih Rahman. Bedanya hanya 963 suara, tapi konsekuensinya besar. Banyak dana masyarakat yang harus dikeluarkan,” katanya. 

Oleh karena itu, lanjut RY, pada putaran kedua ini dia meminta masyarakat mendukung penuh pasangan Rahman. “Saya percaya masyarakat di sini pasti mendukung kami,” ujarnya yang langsung disambut tepuk-tangan meriah warga.

Usai orasi, rombongan langsung bertolak menuju Kecamatan Gunungsindur, Parung dan memutar melalui Kabupaten Bogor bagian barat. Pasangan Rahman berjanji pada masa tenang tetap waspada agar tidak ada kampanye hitam. “Kami akan berjaga-jaga selama masa tenang,” kata Juru Bicara Tim Rahman David Rizar Nugroho.

Sebelum berorasi, pasangan Rahman bersama sekitar 20 mobil sudah berkeliling zona B dengan menyusuri Kecamatan Kemang dan Rancabungur. Di kedua kecamatan ini suara Rahman bersaing ketat dengan Nu Sae.

Sementara Ketua Panitia Pengawas (Panwas) Kecamatan Parung Utuy Yamasuto mengatakan, pihaknya menemukan pelanggaran dalam kampanye terbuka yang dilakukan pasangan Rahman di Lapangan Cogreg itu. 

Menurut Utuy, pelanggaran Pilkada UU No. 32 Tahun 2004 pasal 79 dan 80 dilakukan Kepala Desa (Kades) Parung Al Imron yang bertugas sebagai panitia kampanye dan jurkam.

“Kami telah melaporkannya ke Panwas Kabupaten Bogor. Acara itu dihadiri empat kecamatan diantaranya Kecamatan Parung, Gunungsindur, Ciseeng dan Kemang,” ujar Utuy usai memantau jalannya kampanye Rahman, kemarin. 
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MjI0OTM=&click=MjU3)

Sabtu, November 22, 2008

Rahman Perkuat Saksi

Rahman Perkuat Saksi

CIBINONG - Pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) benar-benar banyak belajar dari Pilbup Bogor putaran pertama. Mereka tak ingin lagi lengah dalam menyiapkan saksi di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS). Untuk memperkuat struktur tersebut, 40 saksi kecamatan, regu penggerak pemilih (Guraklih) dan struktural PDIP mendapatkan “amunisi” dari Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat Korwil Jawa DPP PDIP Adang Ruchyatna.

Adang yang sudah pengalaman dalam menghadapi kecurangan selama Pilkada membekali para saksi dan guraklih agar tetap siaga selama pemilihan berlangsung sampai distribusi surat suara. “Saya juga akan memberikan motivasi pada mereka agar tetap semangat selama menjaga suara,” katanya.

Selain memberi motivasi, saksi dan guraklih juga dibekali kemampuan mendistribusikan suara via komputer. Ini penting karena pasangan Rahman ingin mengetahui hasil real count yang akurat secara cepat.

Adang mengakui, beberapa kali memberikan pembekalan kepada saksi, dia mendapati banyak saksi yang masih kurang paham betapa penting tugasnya. Bahkan, terkesan banyak saksi yang tidak profesional dan kurang militan mencatat segala kejadian. “Saksi itu ujung tombak tim sukses. Jika mereka tumpul, maka potensi suara membengkok tinggi,” bebernya.

Adang sudah berpengalaman dalam beberapa Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Ia mengatakan sengketa perolehan suara yang saat ini terjadi di Jawa Timur salah satu penyebabnya karena kurangnya tim sukses dalam menyiapkan saksi. “Pengalaman 2004 pun, saksi kami lemah. Kami ingin mengembalikan kejayaan pada 1999 (saat itu PDIP menang, red),” katanya.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MjIyMzA=&click=NDU=)

Jumat, November 21, 2008

RY Kaget, Demokrat Alihkan Dukungan

RY Kaget, Demokrat Alihkan Dukungan 

CIBINONG - Manuver Partai Demokrat Kabupaten Bogor kini terus menjadi buah bibir. Ini terkait adanya pengalihan dukungan dari pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) ke Nungki sareng Endang (Nu Sae).

Mendengar kabar tersebut, calon Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY) kaget, karena sebelumnya Max bersama Sekretaris DPC Partai Demokrat Susetiyono dan jajaran DPP Partai Demokrat menyatakan mendukung Rahman.

“Minggu (26/10) sore di Novotel Jakarta, Hadi Utomo (ketua umum DPP Demokrat), Syarif Hasan (ketua Fraksi Demokrat DPR RI), Max, dan Susetiyono mengatakan pada saya bahwa Demokrat mendukung Rahman. Saya sendiri senang mendengar kabar itu,” ujar RY kepada Radar Bogor, kemarin.

Meski demikian, RY menyikapi dingin kondisi tersebut. Dia yakin Demokrat sebagai partai besar tidak akan mudah berpaling dari satu dukungan ke dukungan lain. “Saya yakin mereka tidak mudah berpaling seperti membolak-balikkan telapak tangan. Saya masih belum percaya jika bukan Hadi Utomo sendiri yang berbicara langsung,” jelasnya.

Walaupun benar Partai Demokrat mengalihkan dukungan ke Nu Sae, menurut RY, Rahman tidak akan keberatan. Pihaknya juga tidak memaksa agar Demokrat harus mendukung Rahman.

Seperti diberitakan Radar Bogor kemarin, Ketua Caretaker DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor Max Sopacua mengalihkan dukungan dari Rahman ke Nu Sae. Pengalihan dukungan tersebut diungkapkan Max saat bertemu calon Bupati Bogor Nungki di Citeureup.

Padahal sebelumnya, Sekretaris Demokrat Kabupaten Bogor Susetiyono pernah menyatakan Demokrat mendukung penuh Rahman. Malahan waktu itu Susetiyono mengimbau seluruh jajaran Partai Demokrat Kabupaten Bogor, kecamatan hingga ranting segera menyosialisasikan dukungan tersebut. “Kami mengimbau agar kader partai harus fatsun dengan keputusan ketua umum DPP. Dengan mendukung Rahman, berarti kader melaksanakan perintah DPP,” jelasnya.

Alasan Demokrat mendukung Rahman waktu itu karena Rahman bersedia membantu Demokrat dalam menyosialisasikan SBY saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 nanti. “Kalau alasan internalnya tidak usah kami beberkan. Off the record,” tandas Susetiyono.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjIxODE=&click=NjY=)

Ketua RT dan RW bakal Digaji

Usulannya Dibahas DPRD dan Pemkab Bogor 
Ketua RT dan RW bakal Digaji 

CIBINONG - Ketua RT dan RW se-Kabupaten Bogor bakal mendapat dana stimulan pada APBD 2009. Itu setelah Pemkab dan DPRD Kabupaten Bogor bakal menyepakati kabar gembira bagi ujung tombak pemerintahan ini.

“Tujuan pemberian bantuan untuk aparat terbawah semata-mata memberikan penghargaan atas pengabdian ketua RT dan RT,” kata Anggota Panitia Anggaran (Panang) DPRD Kabupaten Bogor Teuku Hanibal Asmar.

Menurut dia, dewan mengusulkan ketua RT mendapatkan intensif sebesar Rp250.000 dan ketua RW Rp300.000 per bulan. Sedangkan usulan dana umum untuk desa semata-mata sebagai langkah menyejahterakan aparat di tingkat desa. Sedangkan usulan yang terkait dengan rapat kerja antara kades dan bupati untuk memantau proses musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) agar tidak menyimpang dari relnya. “Mudah-mudahan usulan ini mendapat respons positif dari Pemkab Bogor,” kata Hanibal.

Ketua Tim Sukses Pasangan Rahman ini pun mengharapkan dana imbal swadaya diberikan langsung ke desa melalui kepala desa tanpa melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (BPMKS). “Memang risikonya tinggi, tapi kita kan punya Bawasda untuk mengawasinya,” tambahnya.

Hal senada disampaikan anggota Panang lainnya Wawan Risdiawan. Bahkan, dia meminta intensif ini tak hanya untuk RT, RW, tapi juga ustadz. “Anggaran santunan yatim juga perlu dikedepankan. Saya juga mengharapkan dana imbal swadaya bisa turun tiga kali setahun,” kata Wawan.

Sedangkan anggota Panang Lalu Suryade menginginkan RAPBD 2009 mengakomodasi program pemberdayaan warga miskin dengan strategi dan sistematika yang jelas lokus dan fokusnya.

“Demikian pula untuk pelaksanaan tender proyek. Pemkab harus sudah menerapkan sistem e-procurement. Jika tidak, sulit mengharapkan efektivitas dan efisiensi belanja daerah,” kata wakil rakyat dari PKS ini.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjIxNzE=&click=Mzc=)

Rabu, November 19, 2008

Rahman Nilai Mahal, Nusae Anggap Efektif

Strategi di Kampanye Terbuka
Rahman Nilai Mahal, Nusae Anggap Efektif


CIBINONG - Pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman) tak memanfaatkan rapat terbuka saat masa kampanye yang berlangsung 24 – 26 November mendatang. Selain biayanya mahal, rapat terbuka dirasa tidak terlalu efektif untuk menggalang suara.

Sedangkan pasangan Nusae berencana mengoptimalkan rapat terbuka. “Tapi kami belum menentukan lokasi pastinya. Tapi yang jelas sesuai dengan ketentuan KPU Kabupaten Bogor, yakni di zona kampanye B,” kata Juru Bicara Pasangan Nusae Hidayat Royani.

Dalam rapat terbuka itu, Nusae berencana menghadirkan para calon legislatif mulai dari tingkat Kabupaten Bogor, tingkat Jawa Barat, hingga caleg DPR RI. “Tokoh-tokoh Golkar pun mungkin kami hadirkan untuk bisa menyapa masyarakat Kabupaten Bogor dan memperkenalkan pasangan Nusae,” kata Hidayat.

Kampanye simpatik selama tiga hari akan dioptimalkan tim Nusae untuk menyapa masyarakat. Nusae tak mengubah format kampanye seperti yang dilakukan pada putaran pertama. “Kami tetap berkeliling ke tempat-tempat keramaian masyarakat seperti pasar,” katanya.

Sementara, pasangan Rahman belum mengonsep kampanye model apa untuk memaksimalkan tiga hari masa kampanye ini. “Tapi kalau pun ada rapat terbuka saat kampanye, mungkin itu merupakan inisiatif dari kader dan simpatisan kami di masing-masing daerah. Di tingkat Tim Sukses, kami tidak mengadakan agenda kampanye terbuka,” kata Sekretaris Tim Sukses Rahman, Wawan Risdiawan, kemarin.

Rahman justru lebih mengedepankan kampanye door to door yang sudah dilakukan setelah Idul Fitri lalu. Kampanye model ketuk pintu ini menurut Wawan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pasangan Rahman.

Selain itu, Rahman juga lebih banyak melakukan konsolidasi di dapil-dapil yang perolehan suaranya dianggap lemah. “Terus terang suara Rahman lemah di Dapil I, Dapil II, dan Dapil III. Di ketiga dapil itu, kami memperbanyak sosialisasi. Salah satu yang sudah dilakukan adalah konsolidasi dengan para kepala desa (Kades),” beber Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bogor ini.

Sementara itu, untuk menghindari kecurangan perolehan suara tim Rahman membentuk saksi khusus di tingkat kecamatan. Tak tangung-tanggung, orang-orangnya yang menjadi saksi di PPK adalah kader PDIP tingkat Kabupaten Bogor. Ke-40 orang saksi yang disebar di 40 kecamatan ini rencananya akan dibekali oleh orang dari DPP PDIP.

“Jumat ini ada pelatihan. Para saksi diberikan pembekalan bagaimana cara mendapatkan data akurat, membaca dokumen C1, hingga memberikan kemampuan memanfaatkan teknologi canggih, seperti komputer. Hal ini dilakukan agar satu hari setelah pencoblosan, hasil suara bisa langsung didapatkan,” kata Koordinator Media Center Rahman David Rizar Nugroho.

Untuk saksi tingkat TPS, Rahman juga memberikan pembekalan ekstra. Menurut, persiapan ini semata-mata agar saksi tahu apa tugas dan fungsinya. “Pada putaran pertama terus terang kami lemah dalam membekali saksi sehingga banyak kecolongan,” kata David.

Saksi yang disiapkan setiap TPS terdiri dari dua orang. Satu orang ditugaskan mengawasi pelaksanaan pemungutan suara dan saksi kedua ditugaskan mengawal kotak suara dari selesai penghitungan hingga didistribusikan ke tingkat kecamatan. “Merek dilengkap surat tugas dan buku saksi,” ujar David.

Para saksi di tingkat TPS ini diambil dari kader PPP, RY Center, relawan, dan orang-orang dari partai pendukung Rahman. “Dengan cara ini kami berharap tak ada kecurangan. Soalnya masa setelah pencoblosan dan distribusi kotak suara ke kecamatan adalah masa rawan kecurangan,” tegasnya.

(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjIwNDA=&click=NzY=)

RY Dapat Dukungan BMPSN

Pelajar dan Mahasiswa NU
RY Dapat Dukungan BMPSN

CIOMAS - Jelang pemilihan bupati (Pilbup) putaran kedua 30 November nanti, dukungan kepada para calon bupati dan wakil bupati Bogor terus mengalir. Kali ini dukungan terhadap pasangan Rachmat Yasin dan Karyawan Faturachman datang dari Barisan Mahasiswa Pelajar dan Santri Nahdliyin (BMPSN).

Ketua Deklarasi BMPSN Al Jufri mengatakan, Kabupaten Bogor sebagai daerah penyangga ibukota Jakarta dan daerah dengan populasi penduduk terbesar di Jawa Barat dan di Indonesia membutuhkan figur pemimpin berkualitas, memiliki kapabilitas yang memadai serta peka terhadap tanda-tanda perubahan zaman.

“Bogor membutuhkan sosok pemimpin yang tidak hanya merakyat dan dapat diterima luas semua lapisan masyarakat, tapi juga pemimpin yang punya komitmen kuat melayani, mental baja, wawasan yang menunjang, visioner dan berpengalaman,” ujarnya.

Putaran kedua Pilbup Bogor pada 30 November 2008 adalah momentum yang sangat menentukan bagi arah perjalanan Bogor ke depan. “Kesalahan dalam memilih pemimpin baru akan membuat Bogor mengalami kemunduran, jauh tertinggal dari pembangunan yang dilakukan ibukota Jakarta dan sekitarnya,” tuturnya.

Fakta indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bogor terendah di Jawa Barat dengan rata-rata partisipasi pendidikan yang hanya 7,11 tahun. Artinya, warga Bogor umumnya hanya tamat SD dan tidak mampu wajar dikdas 9 tahun.

“Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran serta rendahnya kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat menunjukkan selama ini pembangunan yang dilakukan bupati Bogor dua periode terakhir gagal total. Kegagalan itu terjadi di tengah fakta bahwa Bogor adalah salah satu daerah di Jawa Barat dengan PAD dan APBD terbesar," beber Jufri.

Karena itu, pada putaran kedua Pilbup Bogor, BMPSN mendukung pasangan Rachmat Yasin dan Karyawan Faturachman. “RY adalah kader tulen NU, pernah aktif di IPNU, PMII dan GP Ansor, kredibel, kompeten, loyal dan profesional,” pungkasnya. 
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjIwNDE=&click=Mjc=)

Selasa, November 18, 2008

Suara Rahman Tetap Kompak

Suara Rahman Tetap Kompak

LEUWILIANG - Majelis Pakar DPC PPP Kabupaten Bogor Dadun Abdul Rojak menegaskan caleg PPP tetap solid. Pihaknya menegaskan tak ada caleg PPP yang memberi dukungan pada pasangan Nungki-Endang Kosasih (Nu Sae).

”Sampai saat ini para caleg tetap istiqomah memengangkan Rahman,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Bahkan, Dadun yang juga caleg DPRD Kabupaten Bogor dari PPP menantang pihak yang mengatakan ada caleg yang membelot untuk menunjukkan siapa caleg tersebut, jangan hanya berani mengklaim.

Ia juga menjelaskan, Rachmat Yasin merupakan calon bupati yang terpilih melalui mekanisme partai yang berlaku, sehingga secara otomatis caleg dari PPP memiliki kewajiban untuk mendukung dan memenangkan pasangan Rahman pada Pilbup putaran kedua nanti.

“Ketika partai sudah merekomendasikan, maka seluruh kader secara institusi harus mendukung sepenuhnya dan bukan secara perseorangan,” lanjutnya.

Bahkan, sambung dia, partai memberikan sanksi berupa pemecatan pada caleg yang membangkang dan berjalan di luar mekanisme dan ketentuan partai. “PPP pasti memberi sanksi berupa pemecatan kepada caleg yang membangkang,” tegasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Divisi Saksi Tim Sukses Rahman Suheri mengklaim Rahman sudah mendapat dukungan dari ketua tim sukses Djurus untuk dapil 4. Bahkan, tim Djurus mengerahkan 160 personelnya untuk ikut di dalam pemenangan Rahman.

“Kami sebelumnya sudah mengadakan koordinasi dengan tim sukses Djurus. Mereka menyatakan akan mendukung Rahman,” kata Suheri. 


Bahkan, pihaknya segera membuka pelatihan bagi para saksi Rahman untuk diturunkan di seluruh TPS yang ada di dapil 4. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecurangan para Pilbup putaran kedua nanti.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjE5NTk=&click=MzE=)

Senin, November 17, 2008

Ratusan Kades Silaturahmi dengan Rahman

Hidayat Royani: Kades Harus Netral
Ratusan Kades Silaturahmi dengan Rahman


BOGOR – Menjelang putaran dua Pilbup Bogor persaingan makin memanas. Bukan saja soal koalisi dengan parpol, tapi suara para kepala desa (Kades) pun diincar oleh Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman) dan Nungki-Endang Kosasih (Nu Sae). 

Indikasi ini tampak ketika pasangan yang lolos ke putaran kedua Pilbup ini terus berupaya mendekati kades. Caranya, menggelar silaturahmi. Seperti yang dilakukan Rahman pada Jumat hingga Sabtu (14-15/11) di Hotel Indo Alam Cipanas. Dalam silaturahmi tersebut Rahman dikabarkan mengumpulkan 315 kades. 

‘’Ya, kami sekadar bersilaturahmi dan mendengarkan program-program Pak Rachmat Yasin bila terpilih menjadi bupati,’’ ujar salah satu kades di Kecamatan Megamendung yang minta namanya tak dikorankan.

Menurutnya, saat mengikuti silaturahmi ia hanya bawa badan alias transportasi dan segala akomodasi di hotel ditanggung tim Rahman. Namun untuk dukungan, pihaknya masih pikir-pikir karena belum mengetahui sisi lain pasangan Rahman maupun Nu Sae, terutama terkait masalah karakter, kepribadian dan kesalehan sosialnya. 

Apakah benar tim Rahman menggelar silaturahmi bersama ratusan kades? Koordinator Media Center Tim Rahman David Rizar Nugroho membenarkannya. Namun dia menegaskan, silaturahmi bersama kades bukan inisiatif Rahman, melainkan inisiatif kades yang menginginkan bagaimana sosok Rachmat sebenarnya. 

Hal senada diungkapkan Kades Parung Imron. Menurutnya, kedatangannnya ke Cipanas sekadar ingin mengetahui apa program Rachmat bagi para kades. “Acara ini murni inisiatif kades dan mendadak. Undangan hanya via SMS, ternyata sambutannya sangat antusias,” ujar Imron yang juga bertindak sebagai koordinator pengumpul kades.

Hari pertama pertemuan diisi silaturahim. Dalam acara yang berlangsung santai itu, Rachmat dalam sambutannya mengatakan kades adalah bagian dari roda pemerintahan. “Keberadaan kades sangat penting untuk bisa menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Bogor. Tanpa mereka pemerintahan tak akan jalan. Jadi, sudah semestinya kades berprestasi mendapatkan penghargaan setimpal,” katanya.

Menyikapi berkumpulnya kades dengan Rahman, Juru Bicara Nu Sae Hidayat Royani yakin kades bisa menjaga netralitas selama putaran kedua. “Saya yakin sebagian kades di Kabupaetn Bogor adalah kades yang cukup cerdas dan taat aturan. Mereka mengerti konsekuensi hukum, politik dan sosial apabila tidak bersikap netral,” bebernya.

Jika kades tak bersikap netral akibatnya bisa sangat fatal, di mana masyarakatnya sendiri yang akan dirugikan. 

“Masyarakat bisa terpecah dan itu tidak baik bagi kehidupan selanjutnya. Mereka akan saling curiga bahkan bisa berujung konflik,” tambahnya.

Berkaitan dengan kesejahteraan, Hidayat menyatakan sebenarnya Pemkab Bogor di bawah pimpinan Agus Utara Effendi sudah memprogramkannya jauh-jauh hari. 

“Pemkab Bogor atas rekomendasi Komisi A sudah pernah mewacanakan soal ini jauh-jauh hari. Jadi, sejak dulu program kesejahteraan kades sudah ditawarkan, ini bukan program baru,” jelas Hidayat. 
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjE5MjI=&click=Njk=)

Jumat, November 14, 2008

RepublikaN Siap Menangkan Rahman

RepublikaN Siap Menangkan Rahman

CIBINONG - Partai Republika Nusantara atau RepublikaN ikut meramaikan Pilbup putaran kedua. Partai baru ini pun sudah merapat ke pasangan Rachmat Yasin dan Karyawan Faturachman (Rahman).

Bertempat di DPC Organda Kabupaten, petinggi Partai RepublikaN berkumpul siap membantu Rahman dalam memenangkan Pibup putaran kedua nanti.

Ketua DPC RepublikaN Gunawan mengatakan, jaringannya cukup kuat di tingkat akar rumput. Makanya dia optimis dapat menambah pundi suara Rahman. Apalagi, kiprah RepublikaN di Kabupaten Bogor tak terlepas dari peranan masyarakat pelaku transportasi.’’Sekitar 20.000 suara bisa kami perjuangkan untuk Rahman,’’ urainya. 

Sikap dukungan RepublikaN pada Rahman sudah dibahas sebelumnya, yakni sejak putaran pertama berlangsung. Tapi saat itu yang bergerak masyarakat transportasi Kabupaten Bogor. Nah, untuk menggelembungkan pundi suara, kali ini giliran RepublikaN yang maju sebagai wadah gabungan antara masyarakat Kabupaten Bogor dengan elemen masyarakat yang lain, seperti usaha kecil menengah (UKM), kaum cendikia. ‘’Kali ini kami datang dengan membawa masa lebih besar lagi untuk mendukung Rahman,’’ papar Gunawan.

Di tempat terpisah, Calon Bupati Bogor Rachmat Yasin sangat senang dengan kabar dukungan itu. Dia pun bakal menemui dan berbicara langsung strategi para pendukungnya ini. 

’’Saya berterima kasih pada RepublikaN. Sebelumnya kami memang telah berkomitmen untuk penataan transportasi. Tim sukses kami langsung menjadwalkan pertemuan Rahman dengan RepublikaN,’’ 

Sementara itu, sebanyak 33 pimpinan serikat pekerja nasional (SPN) Kabupaten Bogor menegaskan mendukung pasangan Rahman. Dukungan terhadap Rahman telah diperhitungkan jauh-jauh hari sejak putaran pertama dihelat.

“Sebelumnya kami sudah menyebarkan quisioner dan melakukan dua kali rapat hingga akhirnya keputusan jatuh pada Rahman,” kata Ketua DPC SPN Kabupaten Bogor Iwan Kusmawan.

Pada 30 Oktober lalu SPN sebenarnya sudah menyatakan diri mendukung Rahman, namun karena yang datang dan menandatangani hanya ketua, mereka merasa seperti tidak sungguh-sungguh. “Kami ingin Rahman tidak memilih kucing dalam karung dalam menerima kami,” ujar Iwan.

Maksudnya, Iwan ingin membuktikan bahwa SPN bersuara bulat mendukung pasangan Rahman. Sedikitnya ada 18 ribu anggota SPN yang tersebar di 33 perusahaan di Kabupaten Bogor. Iwan menjamin suara puluhan ribu buruh itu bisa memilih pasangan Rahman. “SPN siap menjadi relawan Rahman,” tegasnya.

Kedatangan para pimpinan SPN ini diterima Direktur Kampanye Tim Sukses Rahman Rifdian Suryadarma. Ia menyatakan sangat responsif atas dukungan dari salah satu ormas buruh terbesar di Kabupaten Bogor. “Dukungan SPN merupakan sebuah kekuatan tersendiri untuk mengonkretkan kantong buruh yang mendukung Rahman,” kata Rifdian.

Dukungan SPN menurut Rifdian akan membuat suara Rahman di Dapil I dan Dapil II akan bertambah signifikan karena sebagian besar anggota SPN ada di dua dapil ini. “Kebetulan suara Rahman kurang di dua dapil ini,” ujarnya.

Mantan buruh ini juga membuka kesempatan untuk serikat buruh lainnya untuk mendukung Rahman. “Kami mengajak lebih banyak lagi buruh untuk bersama-sama Rahman melakukan perubahan di Kabupaten Bogor. Kami akan mewujudkan hubungan industrial yang berkeadilan untuk kaum buruh,” tandasnya.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjE3NTk=&click=Mjg=)

Senin, November 10, 2008

RY Galang Kekuatan Jelang Putaran Dua

Komunikasi dengan Ratusan Tokoh Masyarakat
RY Galang Kekuatan Jelang Putaran Dua

CIOMAS - Pasangan calon bupati (Cabup) Rachmat Yasin dan Karyawan Faturahman terus melakukan sosialisasi menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) putaran kedua 30 November mendatang.

Sosialisasi yang dilakukan Rachmat Yasin tidak hanya kepada masyarakat luas, tapi Ketua DEP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten ini juga menggalang kekuatan dengan menggandeng mantan camat Ciomas dan mantan Sekertaris DPRD Kabupaten Bogor Dace Rohmana.

Buktinya, cabup yang memiliki jargon Rahman ini memenuhi undangan ratusan tokoh masyarakat di kediaman Dace Rohmana di Kampung Baru Desa Ciapus Kecamatan Ciomas, Sabtu (8/11).

“Ya, kami melakukan komunikasi dengan Pak Rachmat di rumah Pak Dace dengan harapan bisa lebih mengenal figurnya dengan baik,” kata salah satu tokoh masyarakat yang hadir, Fahrurrozi.

Belakangan ini Rachmat Yasin dan wakilnya terus melakukan sosialisasi menjelang Pilbup Bogor putaran kedua. Berkali-kali Rachmat menyatakan dalam menghadapi putaran kedua yang dibutuhkan adalah komunikasi langsung dengan konstituen. “Rahman akan berkoalisi dengan rakyat, dengan umat, karena kita akan bekerja untuk mereka,” katanya, beberapa waktu lalu.

Pertemuan dengan mantan pejabat sekaligus tokoh masyarakat ini diantaranya bertujuan ke arah sana (Pilkada putaran dua). “Biar masyarakat bisa memantapkan diri untuk menggunakan hak pilihnya di putaran kedua nanti,” kata Dace.

Silaturahim yang dihadiri seratusan tokoh masyarakat itu diakhiri dengan dukungan penuh terhadap pasangan Rahman.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MjE1MjM=&click=NDc=)

Jumat, November 07, 2008

PDIP Optimis Menangkan Rahman

PDIP Optimis Menangkan Rahman 

CIBINONG - Semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup) Bogor putaran kedua pada 30 November, pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) dan Nungki sareng Endang Kosasih (Nu Sae) sudah ancang-ancang.

Pasangan Nu Sae setiap hari menargetkan harus bertemu 1.500 warga Kabupaten Bogor. Pun demikian dengan pasangan Rahman yang melakukan pendekatan serupa.

Tak hanya itu, kedua pasangan ini juga mendekati pasangan yang kalah pada putaran pertama yakni Djuher-Rusdi (Djurus), H Maman Daning-Muhammad Nurdin (HMD-N) dan Soenmandjaja Rukmandis-Ace Supeli (Sae).

Ketua DPD PDIP Jawa Barat Rudi Harsa Tanaya mengatakan, pasangan Rahman mengklaim sudah mendapat dukungan dari Djurus dan HMD-N. “Saya yakin tim Djurus dan HMD-N masuk ke Rahman, karena suasana yang terbangun dari akar rumput kedekatan. Artinya, mereka memilih diluar paket Golkar. Saya yakin paket Rahman jadi pilihan,” tegas Rudi Harsa saat ditemui Radar Bogor usai pelatihan kader PDIP, Rabu (5/11).

Menurut dia, Pilbup putaran kedua sama saja dengan pertarungan prestise. Dua calon bupati, yakni Rachmat Yasin dan Fitri Putra Nugraha (Nungki), merupakan ketua partai besar yakni DPC PPP dan DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor. Pun dengan wakil bupati, Karyawan Faturachman ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor dan Endang Kosasih mantan ketua DPC PPP Kabupaten Bogor. “Sekarang kita buktikan gabungan PPP dan PDIP dapat mengalahkan Partai Golkar,” katanya. Keyakinan paket Rahman menang, menurut Rudi, karena keduanya sudah menjadi wakil rakyat dua periode. Baik prestasi maupun kinerjanya pun sudah cukup terasa di masyarakat.

"Sampai sekarang sosialisasi kepada masyarakat sudah maksimal. Tinggal penguatan mesin partai. Jadi, berdayakan potensi partai secara gotong royong dalam Pilkada putaran kedua ini,” imbaunya.

Maka dari itu, Rudi mengatakan upaya PDIP adalah berkoalisi dengan rakyat.

Selain mengupayakan menang di putaran kedua, PDIP juga menargetkan 25-28 kursi untuk DPRD Jawa Barat. Artinya, ada kenaikan hingga 10 persen dari perolehan periode 2004 yang hanya 19 kursi.

Nah, dari 28 kursi tersebut, tiga kursi diantaranya PDIP menargetkan khusus untuk perwakilan dari Kabupaten Bogor. Sedangkan pada DPR Pusat, PDIP menargetkan dua kursi untuk perwakilan dari Kabupaten Bogor.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MjEzOTI=&click=NTc=)

Kamis, November 06, 2008

Obama Inspirasi Nu Sae - Rahman untuk Menang

Obama Inspirasi Nu Sae - Rahman untuk Menang

CIBINONG - Kemenangan Barack Husein Obama atas John McCain langsung dijadikan momentum oleh peserta Pilbup Bogor putaran kedua, Nu Sae dan Rahman. Tim sukses masing-masing pasangan menyatakan calon Bupati Nungki maupun Rachmat Yasin memiliki kesamaan dalam beberapa hal dengan presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat itu.

Sekretaris Tim Sukses Nu Sae Erwin Nadjmuddin mengatakan, sosok muda Obama sangat mirip dengan sosok muda Nungki. “Kalau Barack Obama dalam usia relatif muda sudah dipercaya rakyat Amerika jadi presiden, apa bedanya kalau kita juga minta restu dukungan serta kepercayaan warga Kabupaten Bogor supaya Nungki dengan usia muda diberi amanah jadi bupati Bogor,” ujar Erwin.

Jika Nungki menang, tambah Erwin, akan menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Bogor. “Obama mencetak sejarah dengan terpilih menjadi salah satu presiden termuda. Nungki juga akan mencetak sejarah perubahan karena dia sudah memiliki semua kriteria pemimpin, muda, konseptual, cerdas, visioner dan progresif,” paparnya.

Pasangan Rahman juga berkaca pada kemenangan Obama. Lewat kemenangan monumental, mantan senator Illinois itu menjadi bekal Rahman untuk mempelajari kedewasaan berpolitik masyarakat Amerika. “Mereka bisa menerima pemimpin pertama berkulit hitam. Kondisi ini menunjukkan bahwa demokrasi tidak mengenal diskriminasi ras. Kedua, kita bisa belajar kematangan politik John McCain yang menerima kekalahan dengan jiwa besar. John McCain juga mengucapkan selamat kepada Obama atas kemenangan itu,” ujar Koordinator Media Center Rahman David Rizar Nugroho.

Mahasiswa pascasarjana IPB ini melihat Indonesia harus belajar banyak dari demokrasi Amerika. “Di Indonesia, umumnya pihak yang kalah selalu mencari politik kambing hitam,” ujarnya. Dia juga mengatakan, kemenangan Obama menambah spirit bagi tim Rahman untuk terus menggalang koalisi rakyat menuju perubahan yang lebih baik dengan terus bekerja di lapangan dan bertemu semua elemen rakyat.

“Apa yang dilakukan Pak Rahmat dan Karyawan yang turun ke bawah pagi-siang-malam sejak tiga tahun lalu dan berdialog dengan semua elemen rakyat menjadi bukti komitmen keduanya kepada rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, pertarungan kedua kubu diprediksi bertambah ketat setelah Nu Sae siap menggempur kerja tim sukses super Rahman yang bekerja pada masing-masing Dapil. Untuk Dapil V dan Dapil VI yang membentang antara Kecamatan Darmaga hingga Parungpanjang, Nu Sae optimis bisa memecah formasi tim sukses super Rahman.

Di putaran pertama, Rahman hampir bisa menyapu bersih kedua dapil tersebut. Kemenangan hanya lolos di Kecamatan Sukajaya, Tenjo dan Tenjolaya. Sedangkan Nu Sae hanya bisa mencuri angka di Kecamatan Tenjo dan Tenjolaya. Kecamatan Sukajaya direbut pasangan Djuher dan Rusdi (Djurus).

“Nu Sae akan mengoptimalkan pemantapan suara di basis-basis Rahman pada putaran pertama menang. Di putaran kedua kami yakin dukungan masyarakat berbalik,” kata Erwin.

Untuk menggempur basis Rahman, Nu Sae akan menurunkan tim sukses berlapis yang memiliki tugas multifungsi. “Kami akan melakukan pemetaan dan pemantapan suara secara akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan. Kami juga akan memperhatikan kelemahan Rahman di sana,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Sukses Rahman Teuku Hanibal Asmar mengatakan, Rahman sudah membentuk tim super untuk menggarap suara di setiap dapil. Seluruh calon legislatif dikerahkan dan dikompetisikan agar berlomba-lomba menarik massa.

“Tim sukses super akan difokuskan menggarap dapil. Kami sengaja lebih memfokuskan setiap dapil karena kampanye di putaran kedua akan sangat ketat. Jadi, kami memilih meraih suara konkret langsung dibawah,” kata Hanibal.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjEzNDA=&click=NDQ=)

Rabu, November 05, 2008

Nu Sae-Rahman Bidik Massa Mengambang

Nu Sae-Rahman Bidik Massa Mengambang

CIBINONG - Menjelang Pilbup putaran dua, tim sukses Rahman maupun Nu Sae bergerak cepat. Mereka tak tinggal diam, tapi terus menyiapkan strategi dengan cara membidik massa mengambang. Bidikan terhadap massa mengambang ini dinilai sangat efektif agar saat Pilbup putaran dua bisa lebih banyak mendulang suara.

“Sambil menunggu para pimpinan partai dan peserta Pilbup lain yang sampai sekarang belum menentukan sikap, kami akan fokus terhadap massa mengambang yang jumlahnya mungkin akan bertambah dibandingkan putaran pertama,” ujar Ketua Tim Sukses Pasangan Rahman Teuku Hanibal Asmar.

Menurut dia, massa mengambang harus digarap untuk menambah pundi-pundi suara pada putaran pertama. Untuk itu, pihaknya terus bergerilya meyakinkan masyarakat agar mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Kita akan pertahankan suara putaran pertama dan menambahnya dengan suara massa mengambang,” jelas Hanibal, seraya mengingatkan, tim Rahman sudah memiliki visi yang sama untuk mengajak massa mengambang menggunakan hak pilihnya saat putaran kedua.

Hal senada juga dikatakan rival Pasangan Rahman. Juru Bicara Nu Sae Hidayat Royani terang-terangan menyatakan massa mengambang sangat potensial dan harus diyakinkan untuk memilih. “Jika mereka memilih akan sangat mungkin bisa mempertahankan basis massa pendukung di putaran pertama,” katanya.

Berdasarkan kalkulasi, massa mengambang bisa mencapai satu juta orang dari jumlah pemilih potensial sekitar 2,8 juta orang. Belum lagi putaran kedua 30 November nanti pemilih pemula yang juga termasuk massa mengambang bertambah 20 ribu orang. Itu artinya, jika Rahman dan Nu Sae mampu menarik massa mengambang sebanyak 10 persen saja, suara mereka akan bertambah sekitar 100 ribu pemilih.

Melihat aksi Rahman, pasangan Nu Sae tak tinggal diam. Tim Sukses Nu Sae terus melakukan konsolidasi internal partai. Kelompok-kelompok relawan juga digerakkan untuk kepentingan sosialisasi dan penetrasi ke basis-basis massa. “Kami terus melakukan penguatan komunikasi politik untuk membangun koalisi strategis dan permanen dengan kekuatan politik dan kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Bogor,” ujar Hidayat.

Sementara Panwas Kabupaten Bogor berencana membantu KPU Kabupaten Bogor menyosialisasikan Pilbup Bogor putaran kedua. Inisiatif tersebut, kata anggota Panwas AS Djamil, sebagai bentuk kekhawatiran Panwas bakal tingginya golput pada putaran kedua.

“Kami akan membuat selebaran berupa pengumuman agar masyarakat mengetahui pada 30 November dilaksanakan Pilbup putaran kedua,” terang Djamil.

Selain itu, Panwas juga menginstruksikan Petugas Pengawas Lapangan (PPL) untuk kerap mendatangi rapat minggon dan terus mengingatkan kepala desa Pilbup akan kembali digelar. “Sambil memantau pemutakhiran data pemilih oleh petugas KPU di tingkat bawah, kami juga akan menyosialisasikannya,” ujarnya.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjEyNjY=&click=OTg=)