Cuaca Buruk, Logistik Pilkada Maluku Tak Sampai
MANADO, SELASA- Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kabupaten Seram Bagian Timur di Provinsi Maluku memastikan 1.427 pemilih di Desa Teur, Kecamatan Wakatei tidak bisa menggunakan hak pilihnya. Distribusi logistik pilkada Maluku hingga Selasa (8/7) malam ini tidak bisa dilakukan akibat cuaca buruk. Kapal-kapal tidak bisa melaut akibat gelombang setinggi 4-5 meter.
“Dengan sangat prihatin 1.427 pemilih di Teur tidak bisa menggunakan hak pilihnya besok (Rabu 9 Juli). Kami sudah berusaha maksimal tetapi cuaca sangat buruk dan logistik belum sampai di sana,” ujar Sidik Rumahloak, Ketua KPU Kabupaten Seram Bagian Timur, yang dihubungi Kompas dari Manado, Sulawesi Utara, Selasa (8/7).
Informasi itu baru diterima Sidik pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 WIT dari Sarbin Seretaris Panitia Pemilihan Kecamatan Wakatei. Desa Teur merupakan desa terjauh berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tenggara. Gelombang laut di lokasi itu berkisar antara 4-5 meter, sehingga tidak bisa dilalui oleh kapal-kapal kayu. Cuaca buruk berlangsung sejak tiga minggu ini dengan angin kencang kencang dan hujan lebat.
“Saya sudah melaporkan kendala ini ke KPU Provinsi Maluku. Kami belum tahu apa kebijakan yang diambil tetapi kemungkinan pemilihan di empat TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Desa Teur itu akan ditunda,” ujar Sidik.
Polisi juga tertahan
Sidik menambahkan, cuaca buruk juga menghambat pengiriman anggota polisi untuk menjaga TPS. Satu regu polisi saat ini tertahan di Pulau Geser dalam perjalanan ke Pulau Gorom di Seram Bagian Timur (SBT).
Jusuf Idrus Tatuhey, Ketua KPU Provinsi Maluku pada Selasa malam belum bisa dihubungi, tetapi pada Selasa siang tadi ia mengatakan bahwa distribusi logistik sudah sampai ke seluruh TPS. Pernyataan ini sekitar lima jam sebelum informasi dari KPU SBT.
Ia juga mengakui undangan pilkada belum bisa diterima oleh setiap pemilih hingga Selasa sore. Pembagian undangan diharapkan bisa selesai sebelum waktu pemungutan suara pada 9 Juli pagi. “Di rumah saya ada enam orang tetapi baru tiga yang menerima undangan. Saya tidak tahu apakah ini terlambat dibagikan atau nama mereka tidak ada dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Undangan hanya dibagikan kepada mereka yang namanya masuk DPT,” ujar Tatuhey.
Vecky Syair, Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Aru menegaskan, seluruh alat kelengkapan pilkada telah sampai ke 157 TPS. Kartu undangan juga telah dibagikan ke 43.279 orang yang tercantum dalam DPT. Aparat kepolisian dan satuan polisi pamong praja juga sudah siaga di tiap TPS.
Kepala Polda Maluku Brigjen (Pol) Mudji Waluyo menilai, ada beberapa TPS yang rawan konflik antara lain di Desa Batumerah, Paso, Hitu Lama dan Hitu Mesing. Perselisihan dikhawatrikan terjadi antaranggota KPPS saat penghitungan suara. Penyelenggara pemungutan suara dihimbau bersikap netral supaya pilkada berjalan lancar. TPS yang diprediksi rawan konflik penjagaanya ditingkatkan.
Daniel Nirahua, Ketua Panwas Pilkada Maluku menginstruksikan seluruh anggota panwas mewaspadai kemungkinan kampanye gelap dan politik uang. Saat ini ada satu kasus pembagian beras ke masyarakat yang sedang diselidiki.
Daniel menambahi, di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, tiga orang kader salah satu partai yang lolos verifikasi KPU menjadi korban pemukulan oleh warga. Mereka menyosialisasi partai baru untuk Pemilu 2009 tetapi dicurigai oleh warga membagi-bagikan uang. Saat mobil digeledah oleh warga ditemukan proposal salah satu pasangan calon peserta pilkada Maluku. Mereka babak belur dihajar massa dan kemudian dibawa ke Polsek Salahutu.
(http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/08/20525561/cuaca.buruk.logistik.pilkada.maluku.tak.sampai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar