Kamis, Juni 28, 2007

Wacana Koalisi PDIP-Golkar Kacaukan Pilkada di Sumsel

Wacana Koalisi PDIP-Golkar Kacaukan Pilkada di Sumsel
 
Palembang - Wacana koalisi PDIP-Partai Golkar membuat peta politik di Sumatera Selatan (Sumsel) menjelang Pilkada 2008 menjadi 'berantakan'. Beberapa konsolidasi politik yang telah terbangun terancam tidak solid.

Misalnya, untuk calon gubernur Sumsel. Aktor yang sudah menyatakan diri maju sebagai calon gubernur Sumsel pada Pilkada 2008 adalah Syahrial Oesman, yang saat ini menjabat gubernur Sumsel. Aktor lainnya, Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Alex Noerdin yang menyatakan akan maju.

Syahrial Oesman, yang sebelumnya adalah kader Partai Golkar, jelas tidak mungkin menggunakan perahu parpol itu. Dia kemudian melakukan konsolidasi dengan 'temannya' Eddy Santana Putra. Keduanya sama-sama mantan pengurus FKPPI dan PNS pada Dinas Pekerjaan Umum di Sumsel.

Meskipun sebagai Ketua DPD PDI-Perjuangan Sumsel, Eddy yang saat ini menjabat Walikota Palembang pada 2008 nanti tidak akan maju sebagai calon gubernur. Dia akan mencalonkan sebagai Walikota Palembang untuk kedua kalinya. Nah, posisi calon gubernur diwanti-wantikan buat Syahrial Oesman.

Dalam tiga bulan terakhir, dalam berbagai event antara Syahrial Oesman dan Eddy Santana Putra memang selalu bersama. Terutama pada kegiatan-kegiatan sosial.

Nah, dengan wacana koalisi PDIP-Partai Golkar, pengondisian yang dilakukan Syahrial Oesman dan Eddy Santana Putra menjadi terganggu. Artinya, bila melalui garis partai, Eddy harus bersanding dengan Alex Noerdin, yang merupakan musuh politik Syahrial Oesman.

"Nah, dia bingung. Makanya pada pertengahan Juli mendatang, akan ada deklarasi partai Golkar-PDIP yang mengusung Syahrial Oesman sebagai calon gubernur Sumsel pada 2008. Tampaknya dari partai Golkar, bukan melalui pengurus DPD-nya, tapi sejumlah pengurus yang berada di bawahnya. Katakanlah, koalisi kader PDIP-Golkar. Jika ini terjadi, jelas ada ketegangan politik, khususnya tubuh PDIP di Sumsel dengan Jakarta," kata sebuah sumber kepada detikcom, Kamis (28/06/2007). 

"Deklarasi itu dilangsungkan sebelum pertemuan PDIP-Golkar di Palembang sekitar 17 Juli mendatang," katanya.

Sementara Eddy Santana Putra maupun Alex Noerdin sampai saat ini belum mau memberikan komentar soal rencana koalisi PDIP-Golkar. "Semua jadi pusing," kata seorang sumber yang berada di lingkaran Alex Noerdin, yang kini menjabat bupati Musi Banyuasin.

Imbas wacana itu juga mengganggu konsolidasi politik PAN-Golkar di Sumsel. Selama ini Golkar memang selalu berangkulan dengan PAN dalam sejumlah suksesi Pilkada di Sumsel, yang berjalan dengan kemenangan. Yakni di Ogan Ilir dalam Pilkada 2005 dan Musi Banyuasin pada Pilkada 2006 lalu.

Sebagai informasi pada 2008 nanti, ada 10 suksesi Pilkada di Sumsel. Sembilan Pilkada bupati dan walikota, yakni Ogan Komering Ilir, Prabumulih, Pagaralam, Lubuklinggau, Ogan Komering Ulu, Muaraenim, Lahat, Palembang, Banyuasin, serta Pilkada Gubernur Sumsel.
(http://www.detiknews.com/read/2007/06/28/223311/799078/10/wacana-koalisi-pdip-golkar-kacaukan-pilkada-di-sumsel)

Tidak ada komentar: