Minggu, Agustus 05, 2007

Kisah Nasi Goreng Megawati

Kisah Nasi Goreng Megawati
 
Jakarta - Megawati Soekarnoputri berprinsip bahwa setiap tamu mesti dihormati. Pelajaran itu didapatnya dari sang ayah, yang menyuguhkan nasi goreng pada tamu-tamunya yang bermaksud menjatuhkan kekuasaannya.

Kisah nasi goreng itu diceritakan Mega saat memberikan sambutan pelantikan pengurus Baitul Muslimin Indonesia (BMI), ormas sayap PDIP, di kantor DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (5/8/2007). 

"Waktu itu ada tamu, kemudian Bapak (Soekarno) meminta saya membuatkan nasi goreng. Lalu saya tanya, memang itu siapa Pak? Bapak saya menjawab, mereka orang-orang yang mau menjatuhkan saya," cerita Megawati. 

Megawati jelas heran mengapa "musuh" kok dijamu. "Udah nggak apa-apa, tamu kan harus dihormati siapa pun orangnya," sahut Soekarno menjawab pertanyaan putrinya itu.

"Ketika saya memasak nasi goreng, dalam hati saya berkata, biarlah nasi goreng ini kasinen (terlalu asin), gara-gara air mata saya," ujar Mega dengan berapi-api.

Paling Benar

Megawati dalam sambutannya memaparkan alasan dibentuknya BMI, yaitu adanya pemahaman beberapa kaum muslim yang mengaku dirinya paling benar.

"Padahal manusia kan tempatnya salah dan lupa, kok pada menganggap dirinya yang paling benar," kata Mega yang berpakaian hitam dan menyelendangkan kerudungnya ini.

Mega lalu mengenang saat terjadi peristiwa bom Bali II tahun 2004 lalu. Saat itu dia bertanya-tanya, apakah ini yang dinamakan Islam, yang kalau tidak setuju lalu saling bunuh membunuh.

Dalam sambutan 20 menitnya tersebut, Mega menyesalkan kerusuhan etnis di Sampit dan Malaku, yang berawal dari banyaknya pendatang dari luar daerah. "Padahal tamu kan harus dihormati," ujar Mega.
(http://www.detiknews.com/read/2007/08/05/152844/813423/10/kisah-nasi-goreng-megawati)

Tidak ada komentar: