Sabtu, Desember 03, 2011

Keseriusan Calon Diuji

Keseriusan Calon Diuji Polling Calon Walikota Periode II Lebih Seru

BOGOR-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Jawa Barat Rudi Harsa Tanaya resmi ditetapkan sebagai pemenang dalam polling calon Walikota Bogor versi pembaca Radar Bogor. Untuk itu, Rudi bersama keenam calon yang memiliki suara terbanyak dalam polling akan bertarung kembali dalam polling pembaca tahap kedua.

Keenam nama calon Walikota Bogor selain Rudi Harsa Tanaya, yakni Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kota Bogor Nanny Ratnawati, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat, Ketua Dewan Pengawas PD Pasar Pakuan Jaya Untung Kurniadi, Sekretaris Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan, anggota DPRD Jawa Barat Lalu Suryade dan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Untung Maryono.

Mereka akan beradu kekuatan untuk menarik dukungan warga Kota Bogor sebanyak-banyaknya pada periode II nanti. Pertarungan tidak semudah putaran sebelumnya, karena pada tahap kedua nanti si calon harus bisa mendapatkan kartu identitas pendukung untuk melampirkan kupon dukungannya. Artinya, keseriusan calon akan diuji pada tahap ini.

Ketua DPD PDI P Jabar Rudi Harsa tanaya mengatakan, agenda pemungutan suara di Radar Bogor menjadi ajang pemanasan bagi PDI P untuk menyosialisasikan calon walikota. “Dari polling tersebut bisa dinilai kerja mesin politik sebuah partai,” ujarnya.

Rudi juga mengaku antusias untuk mengikuti polling pembaca Radar Bogor pada tahap kedua nanti. Ia mengatakan, dengan sistem menggunakan KTP memacu kerja mesin politik dan para calon untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat Kota Bogor.

Hal serupa juga diutarakan oleh Nany Ratnawati yang berada di urutan kedua. Ia mengaku, pengajian rutin ibu-ibu menjadi senjatanya untuk sosialisasi dengan masyarakat. “Kami siap saja, karena saya sudah sering sosialisasi ke masyarakat. Hampir tiap hari saya mengikuti pengajian rutin ibu-ibu sebelum berangkat ke kantor (DPRD, red). Bahkan agenda pertemuan setiap Sabtu dan Minggu lebih banyak. Bulan-bulan ini saja sudah banyak undangan pertemuan dengan saya,” aku Nanny Ratnawati.

Koordinator polling calon walikota Bogor versi pembaca Radar Bogor, M Ridwan menjelaskan, pada periode dua nanti, mekanisme polling tak jauh berbeda dari sebelumnya. Hanya, pengirim wajib melampirkan fotokopi KTP atau kartu identitas lain dengan domisili Kota Bogor. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat itu, akan dianggap sebagai suara tak sah.

Pada periode dua nanti, kami ingin melihat keseriusan calon dalam melakukan pendekatan atau sosialisasi dengan masyarakat. Kalau mereka (calon, red) pandai bersosialisasi, tentu akan dengan mudah mendapatkan dukungan masyarakat. Anggap saja ini sebagai pemanasan,” ujar Ridwan.

Untuk lebih menarik animo masyarakat, Radar Bogor akan menyiapkan hadiah di periode dua. Itulah sebabnya, pengirim harus melampirkan fotokopi kartu identitas, untuk mencocokkan kupon dengan si pengirim. “Kami ingatkan lagi, si pengirim harus beridentitas Kota Bogor. Kalau di luar itu, ya gugur,” kata dia.

Selain melalui polling, Radar Bogor juga mengagendakan dialog dengan para calon. Tujuannya, mengetahui progam kerja calon pemimpin Bogor itu, terutama dalam menyelesaikan persoalanpersoalan pelik kota ini.

Bagaimana jika ada masyarakat masih memilih calon lain, di luar tujuh calon yang lolos poling periode pertama? Radar Bogor tetap membuka kesempatan dengan menempatkan satu kolom calon lain pilihan pembaca. Nah, jika calon lain itu punya suara yang lebih besar dari calon yang masuk tujuh besar, tentu akan terjadi pergeseran.(www.radar-bogor.co.id)

Tidak ada komentar: