Kamis, Desember 01, 2011

Kunci Tujuh Besar - Rudi Harsa Pemenang Periode I

BOGOR-Tujuh besar polling calon walikota Bogor versi pembaca Radar Bogor terkunci. Secara mengejutkan, di akhir penghitungan, Lalu Suryade loncat dua peringkat, melangkahi Untung Maryono dan Andi Suryawijaya. Andi bahkan terlempar dari posisi tujuh ke delapan, sehingga gagal bersaing di periode II nanti.

Lalu yang masuk di pekan kedua polling, berjalan perlahan menembus sepuluh besar. Pertama menggeser rekan separtainya PKS, Yusuf Dardiri, lalu bertahan di posisi 8-9, dan finis di posisi enam.

Anggota DPRD Jawa Barat itu mengumpulkan 3,85 persen. Unggul tipis atas posisi tujuh Untung Maryono (3,79 persen).

Tahap pertama polling ini sendiri dimenangkan Rudi Harsa Tanaya. Di akhir perhitungan suara tadi malam, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat itu mengumpulkan 32,42 persen.

Sedikit lebih unggul dari pesaing utamanya, Nanny Ratnawati di tempat kedua dengan 30,69 persen. Sementara posisi 3-4 ditempati Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat (6,90 %) dan Ketua Dewan PD Pasar Pakuan Jaya, Untung Kurniadi (6,80 %).

Tujuh besar di periode pertama ini kemudian diadu kembali di periode II pertengahan Desember ini. Koordinator polling calon walikota Bogor versi pembaca Radar Bogor M Ridwan menjelaskan, pada periode dua nanti, mekanisme polling tak jauh berbeda dari sebelumnya.

Hanya, pengirim wajib melampirkan fotokopi KTP atau kartu identitas lain dengan domisili Kota Bogor. Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat itu, akan dianggap sebagai suara tak sah.

“Pada periode dua nanti, kami ingin melihat keseriusan calon dalam melakukan pendekatan atau sosialisasi dengan masyarakat.

Kalau mereka (calon, red) pandai bersosialisasi, tentu akan dengan mudah mendapatkan dukungan masyarakat. Anggap saja ini sebagai pemanasan,” ujar Ridwan.

Untuk lebih menarik animo masyarakat, Radar Bogor akan menyiapkan hadiah di periode dua. Itulah sebabnya, pengirim harus melampirkan fotokopi kartu identitas, untuk mencocokkan kupon dengan si pengirim. “Kami ingatkan lagi, si pengirim harus beridentitas Kota Bogor. Kalau di luar itu, ya gugur,” kata dia.

Selain melalui polling, Radar Bogor juga mengagendakan dialog dengan para calon. Tujuannya, untuk mengetahui progam kerja calon pemimpin Bogor itu, terutama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pelik kota ini.

Bagaimana jika ada masyarakat masih memilih calon lain, di luar tujuh calon yang lolos polling periode pertama? Radar Bogor tetap membuka kesempatan dengan menempatkan satu kolom calon lain pilihan pembaca.

Nah, jika calon lain itu punya suara yang lebih besar dari calon yang masuk tujuh besar, tentu akan terjadi pergeseran.(www.radar0bogor.co.id)

Tidak ada komentar: