Jumat, Januari 06, 2012

Nanny-Rudi Saling Salip

BOGOR-Apakah pertarungan Nanny Ratnawati dan Rudi Harsa Tanaya akan benar-benar terjadi di ajang Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bogor 2013? Tak seorang pun yang tahu. Namun yang pasti keduanya terlibat persaingan seru di arena polling calon walikota Bogor versi pembaca Radar Bogor periode II.

Duel Nanny vs Rudi bahkan sudah terlihat di awal-awal periode. Sejak dibuka Selasa (3/12) lalu, dua tokoh yang disegani di Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini langsung bersaing ketat.

Dalam empat hari penayangan di Radar Bogor (termasuk hari ini), Nanny lebih sering bercokol di puncak. Hanya sekali Rudi merebut posisi istri anggota DPRD Jawa Barat Momon Permono itu, yakni pada Kamis (5/12). Posisinya kemudian direbut kembali oleh Nanny pada penayangan hari ini.

Pertarungan keduanya diyakini berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Karena perolehan suara Nanny dan Rudi jauh lebih tinggi dari lima kandidat lain, termasuk peringkat tiga Jajat Sudrajat (lihat data hasil polling di bagian bawah halaman Metropolis).

Namun bukan tidak mungkin kandidat lain mendekat, karena Untung Maryono, Untung Kurniadi dan Bambang Gunawan juga sudah mendapat dukungan publik.

Koordinator polling calon Walikota Bogor versi pembaca Radar Bogor Benny Irawan terus mengajak pembaca untuk memberikan dukungan kepada calon walikota favoritnya. Karena polling ini dapat menjadi barometer dukungan masyarakat terhadap calon.

“Memang calon-calon ini belum tentu tampil di kancah pilkada yang sebenarnya nanti. Tapi paling tidak kandidat yang ingin bertanding (di pilkada, red) bisa mengukur sejauh mana dia dikenal oleh masyarakat yang nanti memilihnya,” kata Benny.

Hanya, ia mengingatkan pengirim lebih teliti mengikuti ketentuan. Karena masih banyak pengirim yang tak memenuhi persyaratan panitia. Misalnya, ada pengirim yang berasal dari luar Kota Bogor. “Polling ini kan untuk memilih walikota Bogor.

Jadi yang mengirim, ya harus warga Kota Bogor. Kalau ada pengirim dari luar Kota Bogor, akan kita abaikan,” jelasnya.

Selain itu, sistem berlaku pada polling periode II ini membatasi pengirim hanya dapat mengirim satu kupon dukungan untuk satu calon dalam sehari. “Jadi kalau ada lebih dari satu kupon dari pengirim yang sama, tidak kita hitung. Tetap hanya dihitung satu suara,” pungkasnya.(www.radar-bogor.co.id)

Tidak ada komentar: