Rabu, Januari 25, 2012

PKS Bajak RY-KF

PKS Bajak RY-KF Cari Calon yang Populer

CIBINONG–Raihan 13 persen kursi legislatif, membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bingung untuk mengusung nama bakal calon bupati Bogor pada Pemilukada 2014 mendatang.

Sebab, dari Peraturan KPU No 68 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pasal 3 huruf a dan Pasal 4-1 (a) disebutkan, partai bisa mengusulkan calon kepala dan wakil kepala daerah jika memperoleh 15 persen dari jumlah kursi DPRD yang bersangkutan pada pemilu DPRD 2009.

Partai yang hanya meraih lima kursi DPRD itu pun memutuskan untuk berkoalisi dengan partai lain untuk bertarung pada Pilkada 2014. Tak heran, dalam jajak pendapat yang dilakukan sekitar 23 ribu kader PKS, tiga nama yang memiliki popularitas di masyarakat Kabupaten Bogor, dijagokan dalam bursa calon bupati dari PKS.

Mereka adalah Rachmat Yasin, Karyawan Fathurachman dan Fitri Putra Nugraha (Nungki) ditambah Manan Daning dan Ace Supeli.

Sedangkan, dari internal partai, PKS memilih Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Adjid Muslim, Sumanjaya Rukmandis, Dadeng Wahyudi, Sofyan Tsauri dan Ida Farida Darwi sebagai calon bupati.

Bahkan, kabarnya, PKS sudah melakukan konsolidasi dengan sejumlah partai di mana ketiga nama tersebut berada. Upaya itu dilakukan agar balon dari PKS bisa disandingkan meski hanya menduduki wakil bupati.

Namun, hal itu dibantah Ketua Bidang Kebijakan Publik DPD PKS Kabupaten Bogor, Eko Syaiful Rohman. Menurut dia, kesepuluh nama tersebut, termasuk Rachmat Yasin, Karyawan Fathurachman dan Nungki, berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan sejak Juni hingga Agustus 2011 lalu.

“Jajak pendapat itu diikuti anggota madya ke atas, dengan 106 unit pembinaan yang membawahi 23 ribu kader se-Kabupaten Bogor,” terang pria yang juga Ketua Fraksi PKS Kabupaten Bogor itu, kepada Radar Bogor, kemarin.

Menurut Eko, jajak pendapat tersebut menghasilkan keputusan beberapa kriteria dan syarat-syarat calon bupati (cabup) yang akan diusung.

Di antaranya, cabup harus memiliki integritas moral yang kuat dan basis massa yang jelas, juga mempunyai popularitas, kapabilitas serta elektabilitas di masyarakat internal maupun eksternal partai. Cabup yang diusung pun harus mewakili aspirasi masyarakat dan visi misi partai.

Ia menambahkan, sebelumnya PKS telah melakukan serangkaian langkah penjaringan cabup melalui para kader di wilayah. Selain dari internal partai, calon yang diusung dari luar partai dianggap perlu, mengingat sisi popularitas serta pemahaman tinggi mengenai Bogor secara umum, terkadang dimiliki calon dari luar partai.

“Jika spesifikasi jujur dan amanah ada di tokoh eksternal partai, kenapa tidak kami dukung?” ucapnya. Kendati demikian, pihaknya belum bisa menetapkan satu nama yang akan diusung.

“Masih ada tahapan berikut, yakni suryei popularitas. Itu pun belum tentu keputusan tetap. Bisa saja internal partai mengusung nama lainnya,” tukasnya. (www.radar-bogor.co.id)

Tidak ada komentar: