Selasa, Februari 21, 2012

DPC belum Tentu Pilih Aang

BOGOR-Penentuan siapa yang berhak mewakili PDIP dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013, akan ditentukan April atau Mei mendatang. Namun, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Bogor belum akan mengalokasikan suaranya kepada enam bakal calon (balon) yang ada.

Berstatus balon, Aang Hamid Suganda datang ke Bogor pada Sabtu (18/2) lalu. Namun hal itu bukan berarti Kota Bogor sepakat memilih Bupati Kuningan itu sebagai calon gubernur mewakili PDIP. Faktor emosional pun belum tentu menjamin, Kota Bogor bakal memilih Aang. Aang memang pernah berkiprah di Kota Bogor sebagai Ketua Gapensi periode 1978 – 1984 dan pengurus KONI periode 1995 – 1999.

Seperti diketahui, DPD PDIP Jabar telah menetapkan enam orang balon yang akan maju dalam pilgub tahun depan. Mereka adalah anggota DPR RI Rieke Dyah Pitaloka, Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Gatot Tjahjono, Bupati Cirebon Dedi Supardi, Bupati Subang nonaktif Eep Hidayat, Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda dan Bupati Sumedang Don Murdono.

Namun, untuk menarik simpati seluruh kader, keenam balon diwajibkan melakukan roadshow ke 26 DPC kota/kabupaten se-Jabar. Sehingga terpilih siapa sosok yang pantas mewakili PDIP pada pilgub nanti.

Ketua DPC PDIP Kota Bogor, Untung W Maryono mengatakan, siapapun memiliki potensi untuk maju dalam pilgub nanti. Karena, masing-masing balon mempunyai kelebihan dan kekurangan.

“Semuanya sama kuat dan keenamnya sedang melakukan sosialisasi. Namun, keputusan tetap ada di DPP,” ujarnya kepada Radar Bogor beberapa waktu lalu.

Menurutnya, rekomendasi dari pusat sangat diperlukan agar calon gubernur nantinya mengantongi restu untuk maju dalam pilgub. “Akan tetapi, mekanisme tetap ada pada DPP. Karena yang menentukannya harus dari atas,” imbuhnya.

Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini menilai, kunjungan Aang ke Kota Bogor bukan berarti pihaknya menyatakan mendukung sepenuhnya sosok mantan manajer klub Persija Jakarta itu. Akan tetapi, lebih kepada pengenalan visi dan misi dia sebagai salah satu balon.

“Karena dia adalah tamu, sebagai tuan rumah kita harus menyambutnya dengan baik. Siapa pun itu balon yang datang ke sini harus dijamu dengan sebaik mungkin tanpa membeda-bedakannya. Nanti jika telah direkomendasikan DPP, baru akan kita dukung,” bebernya.

Terpisah, Ketua DPD PDIP Jabar, Rudi Harsa Tanaya menjelaskan, keenam balon yang terpilih merupakan kader terbaik partai. Dan itu harus didukung oleh seluruh kader.

Menurutnya, mereka mempunyai kesempatan yang sama untuk maju. Maka itu, keenam nama tersebut harus mengikuti mekanisme survei, baik popularitas dan elektabilitas. “Kami Lihat hasilnya nanti, karena yang memutuskan adalah DPP bukan oleh DPD lagi,” jelasnya.

Rudi menambahkan, setiap calon gubernur harus melakukan sosialisasi ke tiap DPC yang ada di Jawa Barat. Jadi, dia menjelaskan, tidak ada satu pun cabang yang mengklaim untuk mendukung bakal calon tertentu.

DPD PDIP Jabar mempunyai komitmen, siapa pun calon internal gubernur/wakil gubernur dari PDIP yang ditetapkan oleh DPP partai, maka semua kekuatan partai dengan menjaga soliditas akan mematuhi, menaati dengan bersungguh-sungguh untuk menang dalam pemilihan gubernur/wakil gubernur Jawa Barat.

Tidak ada komentar: