Kamis, Juni 04, 2009

Mega: Indonesia Harus Tegas kepada Malaysia!


JAKARTA — Ketua Umum sekaligus Calon Presiden PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengatakan, Pemerintah Indonesia harus tegas menyikapi persoalan wilayah perbatasan Ambalat yang kembali terjadi dengan Malaysia.

Sikap tegas itu, menurut Mega, harus ditunjukkan agar peristiwa yang sama tidak terulang lagi. Seperti diketahui, hubungan Indonesia dan Malaysia kembali tegang menyusul kapal perang Malaysia yang melintasi kawasan perbatasan.

Demikian dikatakan Mega, saat berbincang secara khusus dengan Kompas.com dan beberapa media Kompas Gramedia, di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (4/6).

"Kalau saya bilang, sama Malaysia lebih tegaslah. Katakan, ini pulau kita, jangan ganggu-ganggulah," kata mantan Presiden RI ke-5 ini.

Mega mengatakan, sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia harus mampu menjaga kedaulatannya. Ia mencontohkan, semasa ia menjabat presiden, Departemen Dalam Negeri diperintahkan memberikan nama pada pulau-pulau yang tak bernama. Pemberian nama ini, ia menjelaskan, akan mempermudah TNI Angkatan Laut melakukan pengawasan dan pengamanan jika ada yang melintasinya tanpa izin.

"Tapi ya kita perkuat dong itu, taruhlah kapal. Tapi kapal kita juga berapa. Kapal Malaysia, kalau saya lihat kecepatannya berapa knot. Aduh, sampai malu kita," ujarnya.

Sikap tegas tersebut dapat ditunjukkan dengan memberikan peringatan tegas bahwa memasuki wilayah perbatasan tak diperkenankan jika tanpa izin. Mega juga mengingatkan kembali mengenai alat utama sistem persenjataan atau alutsista Indonesia yang memprihatinkan dan berusia tua.

"Masalahnya, peralatan TNI kita cukup tua. Saya sudah bolak-balik bilang, mbok diganti. Misalnya, Hercules itu dibeli zaman bapak saya (Soekarno) jadi presiden, sudah tua sekali. Tapi dibilang kita ndak punya dana. Ya cari dana dong. Jangan dijadikan alasan tidak ada dana," urai Mega.

Demi mempertahankan kedaulatan negara yang besar ini, menurutnya, memang butuh dana besar untuk memperkaya persenjataan. "Dulu zaman Bung Karno kok kita bisa ya. Dulu kekuatan militer kita diandalkan dan ditakuti oleh ASEAN, kita punya kapal penjelajah. Kita punya TU 16 atau yang disebut pesawat bomber, sekali putar bisa lho, dari Jakarta memutar seluruh Indonesia dan balik lagi ke Jakarta. Sekarang saya pikir, gitu aja kok enggak bisa," ungkap Mega.
(http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/04/18324866/mega.indonesia.harus.tegas.kepada.malaysia)

Tidak ada komentar: