Sabtu, Juni 28, 2008

Megawati Siap Jadi Komandan Perang

KEDIRI - Ketua Umum PDIP Megawati akan memimpin langsung kampanye pilkada dan legislatif di daerah. Ia berharap akan bisa mengulang kesuksesan pilkada di Jawa Tengah dan NTT dengan garis komando partai yang tegas.

Di hadapan puluhan pengurus partai dan kepala daerah dari PDIP se-Jawa Timur, Megawati menyatakan kesiapannya menjadi komandan perang lapangan. Dalam waktu ke depan, ia didampingi suaminya Taufik Kiemas akan bergerilya ke daerah-daerah yang melangsungkan pilkada untuk memenangkan calonnya.

"Sejak satu bulan ini saya memutuskan untuk turun sendiri. Kalau saya sudah terjun payung, saya adalah komandan perang," ujar Megawati di rumah Sekjen PDIP Pramono Anung Jalan Budaya Cipta, Desa Tepus, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Kamis (26/6/2008).

Keputusan untuk memimpin sendiri pertarungan di daerah ini menurutnya merupakan hasil rapat koordinasi di Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam rakor tersebut dirumuskan jika kemenangan pilkada dan pemilu harus didukung oleh tiga pilar yang saling berinteraksi, yakni legislatif, eksekutif, dan partai. Koordinasi tiga elemen inilah yang menurutnya mulai melemah di tingkat struktur daerah.

Untuk mempersatukan tiga pilar tersebut, Megawati akan mengubah pola kepemimpinan partai yang selama ini dipakai. Ia akan mengevaluasi komitmen pengurus partai, legislatif, dan eksekutif di semua daerah untuk mengetahui ketulusannya membesarkan partai. Hal itu dilakukan mengingat saat ini masih banyak kader yang hanya sekedar cari muka kepadanya untuk meraih kepentingan pragmatis.

"Saya bisa niteni (memperhatikan) orang per orang di struktural maupun legislatif yang hanya sekedar carmuk (cari muka). Orang-orang yang datang hanya untuk meminta rekomendasi ini akan saya catat," tegasnya.

Selain itu, Megawati juga akan lebih tegas dalam menjalankan garis komando untuk menghindari perpecahan suara. Metode ini menurutnya cukup berhasil diterapkan di NTT dan Jawa Tengah yang sukses mengantarkan calon gubernur dari PDIP.

Ia mencontohkan, sebelum proses pilgub Jateng berlangsung, suara PDIP sempat terpecah belah. Namun setelah memanggil pengurus DPD dan Bupati setempat, mereka akhirnya satu suara untuk memenangkan Bibit-Rustriningish.

Belajar dari pengalaman itu, Megawati akan bersikap sangat tegas untuk menyolidkan kadernya. Ia mengancam akan menindak pihak-pihak yang tidak mendukung keputusan DPP, terutama dalam pencalonan kepala daerah. Karena itu, ia tidak mau mendengar ada suara-suara yang masih menyatakan tidak menyukai Sutjipto di Jawa Timur.

"Saya tidak mau lagi ada yang bilang tidak menyukai Pak Tjip. Kalau ada yang membangkang, saya akan hadapi secara head to head. Ini bukan lagi urusan partai karena saya komandan perang," ancam Megawati.

Untuk itu, terlebih dulu Megawati memberitahukan kepada seluruh pengurus partai, kepala daerah, dan legislatif di Jawa Timur untuk bersiap-siap menghadapi pola kepemimpinannya yang baru. Ia bahkan memastikan kepada seluruh kader jika mereka tidak akan melihat lagi wajah cantiknya sebagai perempuan, tapi seorang pemimpin yang selalu menggebrak-gebrak.
(news.okezone.com)

Tidak ada komentar: