Minggu, Juni 08, 2008

PPP-PDIP Bersatu Guna Menangkan Pilkada Bogor




Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI Perjuangan menggelar acara tasyakuran sekaligus pengukuhan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) yang diusungnya dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2008, yakni Rachmat Yasin dan Karyawan Faturrahman (Rahman), Sabtu (7/6). Kedua parpol besar tersebut meyakini pasangan ini merupakan yang terbaik dari semua kandidat peserta Pilkada, sehingga diprediksi bisa meraup 50 persen dari total 2,6 juta pemilih.

Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Rudi Harsya Tanaya mengatakan, PDIP dan PPP yang masing-masing mempunyai 8 kursi di DPRD Kabupaten Bogor sudah memiliki modal suara dari kadernya yang diestimasi lebih dari 500 ribu orang. Dengan demikian, pasangan Rahman kini tinggal bekerja keras merebut simpati masyarakat calon pemilih non partai, terutama warga penghuni komplek perumahan menengah di wilayah Timur Kabupaten seperti Gunung Putri, Cileungsi, Citeureup dan Babakan Madang atau Sentul.

Menurut Wakil Ketua DPRD Jawa Barat ini, PDIP menilai Rachmat Yasin adalah sosok calon pemimpin yang memiliki visi, wawasan yang luas dan konsep pembangunan yang terarah jika kelak memimpin. “Sehingga DPP PDIP tak ragu mengusungnya sebagai Cabup meskipun ia adalah kader PPP. Kami yakin, bersama kader terbaik kami (Karyawan), pasangan Rahman akan menjadi pemenang Pilkada. Kami tidak asal pilih, pasangan ini dimajukan setelah dikaji dan mempertimbangkan berbagai aspek” ujarnya.

Acara pengukuhan pasangan Rahman tersebut berlangsung meriah dan lancar. Selain dihadiri oleh pengurus pusat dan provinsi kedua parpol, lima belas ribu massa pendukung Rahman juga memadati sekitar areal kegiatan. Terlihat pula ratusan ulama, pimpinan pondok pesantren dan belasan anggota Fraksi PPP dan PDIP di DPRD. “Dengan melihan antusiasme masyarakat yang datang ke acara pengukuhan ini, kami semakin optimis melangkah ke Pilkada,” tandas Wakil Sekretaris DPC PDIP Wawan Risdiawan.

Sementara ketika ditanya wartawan, Rahcmat dan Karyawan mengaku tidak mau memberikan janji-janji atau sekedar beretorika. “Kami akan melakukan perubahan di berbagai bidang, khususnya membenahi mental aparatur birokrasi, membuat kebijakan yang dapat meningkatkan investasi dan melakukan revitalisasi di bidang pertanian. Tapi program kami ini akan sia-sia jika kami tidak terpilih. Maka itu, jika ingin ada perubahan pilihlah Rahman,” ucap Rahmat bersemangat.

Di lain pihak, pengamat politik pada Lembaga Kajian Otonomi Daerah (LKOD) Freddy PHP mengatakan berduetnya dua pentolan parpol besar tidak lantas menjadi jaminan dapat memenangi Pilkada. Sebab belum tentu konstituen yang pada Pemilu 2004 lalu memilih dua parpol ini bakal memilih pasangan Rahman. “Tidak ada kesetiaan atau loyalitas dalam politik, demikian pula dengan rakyat pemilih, belum tentu pasangan yang diusung parpol pilihan mereka mengena di hati,” katanya.

Meski demikian, Freddy mengakui kombinasi Rachmat dan Karyawan merupakan duet yang cukup ideal walau keduanya berlatarbelakang politisi. Menurutnya lagi, meski Rachmat seorang politikus, tetapi dia cukup menguasai dan memahami manajemen pemerintahan, apalagi di bidang pengelolaan keuangan daerah karena ia pernah menjadi Ketua Panitia Anggaran DPRD selama 8 tahun lebih. Sedang sosok Karyawan, walau ia kurang populer, tetapi ia adalah sosok yang tegas, disiplin dan berkarakter,” pungkasnya.
(www.bogoronline.com)

Tidak ada komentar: