Kamis, November 27, 2008

PDI Perjuangan Memulai Kampanye 2009 Dengan Menawarkan Solusi Kebijakan

PDI Perjuangan ingin mengawali pemilu 2009 dengan kampanye modern. Pertama, PDI Perjuangan akan menyuarakan keprihatinan yang paling luas dirasakan masyarakat. Alat yang digunakan untuk mengukur keprihatinan itu adalah survei opini publik yang dilakukan secara regular. Kedua, PDI Perjuangan akan mewacanakan solusi bagi keprihatinan masyarakat itu.

PDI Perjuangan ingin mengawali pemilu 2009 dengan kampanye modern. Pertama, PDI Perjuangan akan menyuarakan keprihatinan yang paling luas dirasakan masyarakat. Alat yang digunakan untuk mengukur keprihatinan itu adalah survei opini publik yang dilakukan secara regular. Kedua, PDI Perjuangan akan mewacanakan solusi bagi keprihatinan masyarakat itu.
PDI Perjuangan tidak ingin hanya meneriakan jargon atau slogan tapi memberikan jalan keluar kebijakannya.

Yang membedakan PDI Perjuangan dengan partai lain saat ini adalah tawaran solusi kebijakan. Terlepas pro dan kontra atas solusi kebijakan yang diwacanakan, ini akan lebih bermanfaat karena debat publik menjadi debat kebijakan rasional.

Melalui survei opini publik yang PDI Perjuangan lakukan secara internal, diketahui bahwa mayoritas publik ingin perubahan dan kenaikan kesejahteraan ekonomi. Lebih dari 70% rakyat mengharapkan pemilu 2009 menjadi pintu perubahan kesejahteraan rakyat. Di mata publik, isu kesejahteraan ekonomi jauh lebih mendesak. Sementara itu, isu pemberantasan korupsi dan keamanan hanya dianggap penting oleh kurang dari 15% rakyat.

Di antara semua isu ekonomi, kenaikan harga sembako yang semakin tak terjangkau adalah isu yang paling krusial. Isu harga sembako yang tak terjangkau itu bahkan mengalahkan isu pendidikan dan kesehatan yang mahal. Isu sembako juga mengalahkan isu kesempatan kerja.

Berdasarkan data tersebut dan juga platform partai, PDI Perjuangan menganggap pemilu 2009 menjadi referendum nasional atas pemerintah saat ini dalam menangani kesejahteraan ekonomi.

Secara resmi, hari ini PDI Perjuangan melaunching dan memulai kampanye dengan isu “Perjuangkan Sembako Murah”.

Kami menyayangkan pemerintah saat ini gagal membuat harga sembako lebih terjangkau. Dari data statistik 2004 – 2008 jelas terlihat bahwa kenaikan harga sembako melampaui kenaikan daya beli masyarakat (sebagai contoh harga beras tahun 2008 telah mengalami kenaikan 95 persen dibandingkan pada tahun 2004, minyak goreng curah 101 persen, telur ayam ras 67 persen dan komoditas penting lainnya rata-rata mengalami kenaikan di atas 55 persen). Kenaikan komoditas pangan/sembako berkontribusi besar dalam menyumbang inflasi, sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat tergerus. Situasi ini harus benar-benar menjadi perhatian serius, mengingat bahwa 60 persen lebih penduduk Indonesia pengeluarannya masih terfokus untuk pemenuhan kebutuhan pokok.

Lebih dari sekedar melaunching isu kampanye, PDI Perjuangan juga menawarkan enam kebijakan setelah melalui penelitian dan kajian internal sebagai solusinya, yaitu:
1) Menata kembali ketimpangan struktur penguasaan dan penggunaan tanah yang lebih adil.
2) Mempercepat dan pembangunan jaringan irigasi.
3) Menyediakan pupuk dan bibit murah yang berkualitas.
4) Meningkatkan operasi pasar untuk menurunkan harga sembako.
5) Memperkuat koperasi petani, lumbung pangan dan membangun bank pertanian.
6) Mengendalikan impor sembako yang merugikan petani dan nelayan.
Jika enam kebijakan ini dikerjakan, maka harga sembako, laju kenaikannya dapat ditekan sehingga tidak akan melampaui kenaikan daya beli masyarakat.

Sosialisasi awal Isu sembako murah dan solusi kebijakannya sudah dimulai. Pada waktunya, ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sendiri akan roadshow ke sejumlah wilayah untuk sosialisasi isu sembako murah dan solusi yang ditawarkan. PDI Perjuangan juga mulai mengerjakan solusi kebijakan yang ditawarkan, seperti membantu membuat irigasi dan menyediakan pupuk murah. Program kongkret itu dilakukan hanya sebagai pilot project. Jika dipercayai rakyat, PDI Perjuangan dan Megawati sesegera mungkin memasifkan pilot project itu di seluruh wilayah Indonesia.

PDI Perjuangan berharap partai lain mengikuti jejak untuk berlomba-lomba menawarkan solusi kebijakan dalam pemilu 2009. Sehingga, pemilu tak hanya menjadi pertarungan politik antar partai atau kandidat presiden, tapi sekaligus juga menjadi pendidikan politik dan uji publik bagi solusi kebijakan. Politik Indonesia akan lebih rasional dan modern.
(http://www.megawati-institute.org)

Tidak ada komentar: