Rabu, November 19, 2008

Rahman Nilai Mahal, Nusae Anggap Efektif

Strategi di Kampanye Terbuka
Rahman Nilai Mahal, Nusae Anggap Efektif


CIBINONG - Pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Fathurachman (Rahman) tak memanfaatkan rapat terbuka saat masa kampanye yang berlangsung 24 – 26 November mendatang. Selain biayanya mahal, rapat terbuka dirasa tidak terlalu efektif untuk menggalang suara.

Sedangkan pasangan Nusae berencana mengoptimalkan rapat terbuka. “Tapi kami belum menentukan lokasi pastinya. Tapi yang jelas sesuai dengan ketentuan KPU Kabupaten Bogor, yakni di zona kampanye B,” kata Juru Bicara Pasangan Nusae Hidayat Royani.

Dalam rapat terbuka itu, Nusae berencana menghadirkan para calon legislatif mulai dari tingkat Kabupaten Bogor, tingkat Jawa Barat, hingga caleg DPR RI. “Tokoh-tokoh Golkar pun mungkin kami hadirkan untuk bisa menyapa masyarakat Kabupaten Bogor dan memperkenalkan pasangan Nusae,” kata Hidayat.

Kampanye simpatik selama tiga hari akan dioptimalkan tim Nusae untuk menyapa masyarakat. Nusae tak mengubah format kampanye seperti yang dilakukan pada putaran pertama. “Kami tetap berkeliling ke tempat-tempat keramaian masyarakat seperti pasar,” katanya.

Sementara, pasangan Rahman belum mengonsep kampanye model apa untuk memaksimalkan tiga hari masa kampanye ini. “Tapi kalau pun ada rapat terbuka saat kampanye, mungkin itu merupakan inisiatif dari kader dan simpatisan kami di masing-masing daerah. Di tingkat Tim Sukses, kami tidak mengadakan agenda kampanye terbuka,” kata Sekretaris Tim Sukses Rahman, Wawan Risdiawan, kemarin.

Rahman justru lebih mengedepankan kampanye door to door yang sudah dilakukan setelah Idul Fitri lalu. Kampanye model ketuk pintu ini menurut Wawan bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pasangan Rahman.

Selain itu, Rahman juga lebih banyak melakukan konsolidasi di dapil-dapil yang perolehan suaranya dianggap lemah. “Terus terang suara Rahman lemah di Dapil I, Dapil II, dan Dapil III. Di ketiga dapil itu, kami memperbanyak sosialisasi. Salah satu yang sudah dilakukan adalah konsolidasi dengan para kepala desa (Kades),” beber Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bogor ini.

Sementara itu, untuk menghindari kecurangan perolehan suara tim Rahman membentuk saksi khusus di tingkat kecamatan. Tak tangung-tanggung, orang-orangnya yang menjadi saksi di PPK adalah kader PDIP tingkat Kabupaten Bogor. Ke-40 orang saksi yang disebar di 40 kecamatan ini rencananya akan dibekali oleh orang dari DPP PDIP.

“Jumat ini ada pelatihan. Para saksi diberikan pembekalan bagaimana cara mendapatkan data akurat, membaca dokumen C1, hingga memberikan kemampuan memanfaatkan teknologi canggih, seperti komputer. Hal ini dilakukan agar satu hari setelah pencoblosan, hasil suara bisa langsung didapatkan,” kata Koordinator Media Center Rahman David Rizar Nugroho.

Untuk saksi tingkat TPS, Rahman juga memberikan pembekalan ekstra. Menurut, persiapan ini semata-mata agar saksi tahu apa tugas dan fungsinya. “Pada putaran pertama terus terang kami lemah dalam membekali saksi sehingga banyak kecolongan,” kata David.

Saksi yang disiapkan setiap TPS terdiri dari dua orang. Satu orang ditugaskan mengawasi pelaksanaan pemungutan suara dan saksi kedua ditugaskan mengawal kotak suara dari selesai penghitungan hingga didistribusikan ke tingkat kecamatan. “Merek dilengkap surat tugas dan buku saksi,” ujar David.

Para saksi di tingkat TPS ini diambil dari kader PPP, RY Center, relawan, dan orang-orang dari partai pendukung Rahman. “Dengan cara ini kami berharap tak ada kecurangan. Soalnya masa setelah pencoblosan dan distribusi kotak suara ke kecamatan adalah masa rawan kecurangan,” tegasnya.

(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjIwNDA=&click=NzY=)

Tidak ada komentar: