Selasa, Juli 15, 2008

Kertas Suara Pilbup Aman Dari Sabotase

Cikaret - Sekretaris KPU Kabupaten Bogor Nuradi SH, mengungkapkan pengadaan kertas suara untuk Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor dijamin aman dari tangan-tangan jahil yang ingin menciptakan suasana tidak kondusif di Kabupaten Bogor. Selain itu, sekretariat KPU juga memastikan tender proyek pengadaan kertas suara Pilbup berlangsung fair dan tidak ada kecurangan karena teknisnya dilaksanakan secara transparan oleh panitia dan diawasi langsung anggota KPU.

“Memang ada kekuatiran bahwa pihak tertentu bisa melakukan perbuatan curang atau melakukan sabotase terhadap lembaran kertas suara, tetapi itu sulit terjadi. Sebab saat kertas suara dicetak, ada petugas KPU yang mengawasi dan juga disertai polisi yang akan menjaga proses cetak sampai pada pendistribusian. Selanjutnya, kertas suara dicek oleh KPU baru kemudian distribusikan oleh rekanan pemenang tender ke tiap-tiap KPPS,” ungkap Nuradi di Sekretariat KPU Kabupaten Bogor, Kelurahan Tengah, Cibinong, Senin petang (14/7).

Kemungkinan terjadinya kecurangan oleh pihak tertentu, tambah mantan Kepala Bagian Hukum Setdakab Bogor ini, sangat sulit terjadi karena lembaran kertas suara akan dicek ulang petugas KPU begitu sampai di KPPS. “Apakah jumlahnya sudah pas dengan yang telah dialokasikan, kemudian lembarannya sama tidak dengan yang ditetapkan sebelum dan sesudah dari percetakan. Pokoknya kita akan periksa ulang setiap kertas suara di KPPS,” ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa proses tender pengadaan kertas suara masih terus berjalan dan sudah memasuki tahap penilaian, sehingga belum diketahui perusahaan atau siapa yang memenangi tendernya. “Panitia sudah melakukan tahapan penilaian atas penawaran yang masuk, jadi kita belum siapa pemenangnya. Perusahaan yang mengajukan penawaran bukan hanya dari Bogor, tetapi juga dari Jakarta, Bekasi, Karawang dan Tangerang,” paparnya.

Disinggung tentang kemungkinan adanya “permainan” dalam proses tender, Nuradi menampiknya. Dia menegaskan tidak mungkin staf sekretariat KPU atau panitia tender melakukan hal itu, oleh sebab aturan main dalam lelang tender kali ini adalah sistem gugur, ditambah lagi anggota KPU ikut mengawasi pelaksanaannya. Sehingga sulit bagi siapapun untuk bermain memenangkan perusahaan tertentu. “Saya pun tidak berani bermain karena aturan mainnya sangat ketat,” imbuhnya
(www.bogoronline.com)

Tidak ada komentar: