Sabtu, Juli 26, 2008

Sulit Terapkan Sekolah Gratis

Sulit Terapkan Sekolah Gratis

BOGOR - Para calon Wakil Bupati (Cawabup) Bogor yang akan maju dalam pemilihan 24 Agustus mendatang, mengaku bahwa pihaknya selama kampanye yang akan dilaksanakan pada 6-20 Agustus tidak mau mengumbar janji yang muluk-muluk di bidang pendidikan, khususnya janji sekolah gratis. Karena mereka melihat keuangan yang tertuang dalam APBD Kota Bogor dirasakan belum bisa memberlakukan sekolah gratis secara keseluruhan.

Pengakuan para Cawabup yang terdiri dari Ace Supeli (pasangan Sunmandjaya Rukmandis), Endang Kosasih (pasangan Fitri Putra Nugraha) dan Karyawan Fathurachman (pasangan Rachmat Yasin) di hadapan peserta diskusi terbuka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor yang diadakan Bogor Press Community (BPC) di Hotel Laras Hati, Kemang, Kabupaten Bogor, Kamis (24/7).

"Kita dalam hal ini yang hadir dalam diskusi ini sepakat bahwa tidak ingin berangan-angan atau janji politik untuk menyatakan sekolah gratis. Sebab kita melihat kondisi keuangan yang tertuang di dalam APBD tampaknya belum bisa menerapkan adanya sekolah gratis mulai dari tingkat SD hingga SMA," kata Ace Supeli.

Pernyataan Ace Supeli dibenarkan oleh Endang Kosasih. Bahkan Endang menegaskan bahwa untuk menerapkan program sekolah gratis sangat berat.

"Tetapi kalau secara gradual atau bertahap, maka bisa saja diterapkan atau diberlakukan progam sekolah gratis tersebut setelah melihat kemampuan APBD. Yaitu diberlakukan secara bertahap tetapi yang lebih difokuskan adalah di tingkat SD dan SMP. Selain itu memang masalah pendidikan itu sudah diamanatkan oleh UUD 1945," ujarnya.

Meski berat, kata Endang Kosasih, perlu dicoba sekolah gratis dari jenjang SD sampai SMP. Karena, ke depan kemampuan dan pendapatan dalam APBD kemungkinan bertambah, sehingga bisa diterapkan.

Sementara, Karyawan Fathurachman mengatakan, selama ini persoalan pendidikan di Kab, Bogor memperihatinkan. Setiap tahun dianggarkan dana untuk pendidikan sebesar Rp 511 miliar.

”Pada kenyataannya, dengan anggaran sebesar itu, rata-rata lama sekolah di Kab. Bogor baru 7,1 tahun,” ujarnya.

Tentang sekolah gratis, Karyawan tidak sependapat, karena PAD Kab. Bogor tiap tahunnya sebesar Rp 800 miliar. ”Cukup berat memberlakukan sekolah gratis, karena kemampuan APBD sangat terbatas. Untuk itu, saya dalam kampanye nanti tidak akan menjanjikan sekolah gratis,” ucapnya.
(www.pikiran-rakyat.com)

Tidak ada komentar: