Jumat, Juli 25, 2008

Mega Tantang Tifatul Bersaing Dalam Pilpres 2009


Jakarta - Wacana pemimpin muda yang didorong PKS mendapat tantangan dari ketua umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati menantang mereka untuk bertarung dalam Pilpres 2009.
“Mana yang muda-muda? Sini! jangan hanya ditokoh-tokohkan. Kamu populer nggak di mata rakyat,” kata Mega dalam sambutan pembukaan kaderisasi nasional kader muda PDIP di Kantor DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (22/7).
Menurut Mega, seharusnya pihak yang mengaku tokoh muda menginstropeksi dirinya kenapa pilihan rakyat pada tokoh-tokoh lama. Sikap instropeksi itu sangat penting untuk melatih kedewasaan dalam berpolitik.
“Kalau sekarang itu-itu saja yang muncul kenapa, itu harus dicari tahu,” tantang Mega.
Sebelumnya Presiden PKS Tifatul Sembiring meminta para tokoh senior untuk tidak lagi mencalonkan diri dalam Pilpres 2009.
Mega: Kalau Pak Tifatul Mau Maju, Maju..!Presiden PKS Tifatul Sembiring meminta tokoh tua yang pernah menjadi pemimpin bangsa untuk minggir dari Pemilihan Presiden 2009. Mega menantang Tifatul untuk bersaing dengan dia.
“Kalau Pak Tifatul mau maju, maju! Jangan hanya berwacana,” kata Megawati dengan nada tinggi.
Menurut Ketua Umum DPP PDIP ini, soal pemimpin muda yang berani, enerjik, dan siap mengambil risiko, jangan hanya diwacanakan. Dia menantang tokoh muda yang ingin maju di Pilpres 2009 untuk bersaing dengannya.“Jangan hanya diwacanakan, kalau memang ada, majulah. Ini hanya media-media yang mencatat lalu diwacanakan,” ucap Mega bersemangat.
Sebelumnya, Tifatul Sembiring dalam pidato politiknya di Mukernas PKS di Hotel Clarion, Makassar, Senin 21 Juli, memberi warning 2009 adalah waktunya yang muda maju.“Ada yang pernah gagal tapi kepingin lagi maju. No way. Silakan minggir. Pemimpin baru itu balita di bawah lima puluh tahun,” ucap Tifatul kala itu.
PDIP Galang Anak Muda PDI Perjuangan (PDIP) tidak mau hanya menjadi nomor 2 seperti pada Pemilu 2004 lalu. Penggalangan terhadap kelompok pemilih muda terus dilakukan. Salah satunya dengan mengelar kaderisasi nasional kader muda PDIP.“Kita ingin membidik kaum muda dan pemilih pemula.
Taruna Merah Putih (TMP) sebagai sayap partai sekarang punya 300 ribu anggota kelompok muda. Dalam waktu 3 bulan lagi kami siapkan 500 ribu kader,” kata Ketua TMP Maruarar Sirait.
Sementara itu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri meminta kader TMP mematangkan ideologi perjuangan PDIP. Dengan kader-kader yang kuat itulah, PDIP akan dapat memenangkan pemilu 2009.
“Sebenarnya bukan hanya slogan yg paling utama. Kader itu sadar penuh tujuannya. Dia juga harus siap ditempatkan di mana saja. Kader itu berbeda dengan anggota, simpatisan dan pendukung,” kata Mega dalam sambutannya.
Acara yang dihadiri 96 kader dari berbagai provinsi ini akan berlangsung sampai 25 juli 2008. Seluruh acara akan di fokuskan memahami ideologi perjuangan PDIP guna mencetak kader yang militan untuk memenangkan PDIP.
Tifatul: Di PKS Tidak Ada Kebiasaan Mencalonkan Diri Tantangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk maju dalam Pilpres 2009 ditanggapi santai Presiden PKS Tifatul Sembiring. Menurutnya, kader PKS tidak biasa mencalonkan diri.“Di PKS kami tidak terbiasa mencalonkan diri. Ada 99 orang di Majelis Syuro yang memutuskan jika saya bisa dicalonkan,” ujar Tifatul di Hotel Clarion, JL AP Pettarani, Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (22/7).
Tifatul menambahkan, yang dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini adalah solusi bukan diskusi. Karena itu, setiap orang yang akan maju dalam Pilpres 2009 harus mempunyai konsep yang jelas tentang persoalan bangsa.“Tidak bisa hanya dengan mengandalkan bahwa saya ini adalah tokoh atau orang yang pernah berkuasa,” ujar Tifatul.
Tifatul: Jangan Pilih Pemimpin yang Pernah Gagal PKS semakin mantap mengusung capres balita (di bawah usia lima puluh tahun). Alasannya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang segar, bukan yang pernah gagal.“Jangan (pilih) pemimpin yang pernah gagal,” tegas Presiden Tifatul Sembiring saat ditemui di Hotel Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/7). “Saya tidak mengatakan siapa pun, tapi harus sejalan antara persoalan bangsa dengan kemampuan seseorang. Tidak bisa hanya dengan mengandalkan figur,” imbuhnya.
Menurut Tifatul, pemimpin muda itu ibarat ranting pohon yang segar. Jika ranting itu dipatahkan, maka akan mengeluarkan getah yang segar pula.“Jadi yang berjiwa muda dan berusia muda pantas untuk menjadi pemimpin. Tapi kalau loyo itu bukan muda. Dia bisa jadi dari PKS, bisa juga bukan dari PKS yang kami usung,” ujarnya. (Detikcom)

Tidak ada komentar: