Jumat, Juli 11, 2008

Komunikasi Politik Intensif Antarkan PDIP Menangi Pilkada

Jakarta - Keberhasilan para elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjalin komunikasi intensif dengan masyarakat menghantarkan partai ini menjadi pemenang dalam sejumlah Pilkada gubernur dan bupati/walikota di Indonesia, kata seorang pengamat komunikasi.

"Orang akan mengatakan, betapa menjelang Pemilu legislatif dan Pilpres 2009, PDIP sudah menguasai beberapa Pilkada," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) DR Effendi Gazali di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan, kemenangan PIDIP dalam sejumlah Pilkada merupakan modal kuat sekaligus keuntungan psikologis yang besar untuk memenangi Pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2009.

"Orang akan mengatakan, betapa menjelang Pemilu legislatif dan Pilpres 2009, PDIP sudah menguasai beberapa Pilkada," katanya.

PDIP tampil sebagai pemenang di daerah-daerah kunci, seperti Jawa Tengah dan Bali, mungkin sebentar lagi di Jawa Timur. Publik akan membandingkan dengan partai lain yang pada saat terakhir justru mengalami banyak kekalahan.

Kemenangan dalam Pilkada itu sekaligus membuktikan kepada pihak lain bahwa kader dan mesin PDIP sudah teruji di lapangan. "Kemenangan yang menjadi keuntungan psikologis itu harus diikat kuat untuk merapatkan dan menguatkan barisan. Lalu bersatu ke luar menghadapi pertarungan di Pemilu legislatif maupun Pilpres," katanya.

Tokoh "Republik BBM" yang baru akan mengakhiri masa lajang pada 27 Juli 2008 ini mengingatkan kader PDIP yang berhasil menang dalam Pilkada segera menunjukkan kiprah untuk mewujudkan janji selama kampanye.

Kalau banyak kepala daerah (dari PDIP) yang memenangi Pilkada dan segera berkiprah untuk keuntungan rakyat, seperti Rustriningsih di Kebumen, PDIP akan sangat mudah menghantarkan kembali Megawati menduduki kursi RI-1.

"Kita juga harus mengingatkan mereka, harus terus konsisten dengan kemenangan itu untuk terus menguntungkan rakyat. Perilaku pasangan atau kader yang menjadi kepala daerah jangan fokus hanya melakukan balas jasa terhadap partai, tapi melupakan kepentingan yang menguntungkan rakyat," katanya.
(www.antara.co.id)

Tidak ada komentar: