Sabtu, Juli 12, 2008

Menang Disejumlah Pilkada, PDIP Miliki Modal Kuat di Pilpres 2009

Menang Disejumlah Pilkada, PDIP Miliki Modal Kuat di Pilpres 2009

Jakarta : Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia Effendi Gazali menyatakan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki modal kuat sekaligus keuntungan psikologis yang besar untuk memenangkan pertarungan pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun 2009 mendatang.

Menurut Effendi, kemenangan yang diraih kader maupun pasangan yang diusung partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu terbukti di berbagai pemilihan kepala daerah (pilkada), baik provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota.

“Orang akan mengatakan, kader dan mesin partai PDIP sudah teruji di lapangan. Misalnya tampil sebagai pemenang di daerah-daerah kunci seperti Jawa Tengah dan Bali, mungkin sebentar lagi di Jawa Timur. Publik akan membandingkan dengan partai lain yang pada saat-saat terakhir justru mengalami banyak kekalahan,” ujarnya kepada para wartawan di gedung parlemen, Senayan, Kamis (10/7).

Kendati begitu, Effendi mengingatkan kepada para kader partai yang berhasil menang dalam pilkada itu, segera menunjukkan kiprahnya untuk mewujudkan janji-janji selama kampanye.

“Kalau banyak kepala daerah yang memenangkan pilkada dan segera berkiprah untuk keuntungan rakyat, seperti Rustriningsih di Kebumen, akan sangat mudah mengantarkan kembali Megawati menduduki kursi RI-1. Tapi, kita juga harus mengingatkan mereka, harus terus konsisten dengan kemenangan itu untuk terus menguntungkan rakyat. Perilaku pasangan atau para kader yang jadi kepala daerah itu jangan fokus hanya melakukan balas jasa terhadap partai, tapi melupakan kepentingan yang menguntungkan rakyat,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait mengatakan, kemenangan yang diraih kader maupun pasangan yang diusung partainya dalam berbagai pilkada di daerah itu dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu mesin partai, pemilihan figur atau tokoh serta strategi kampanye. Namun, ia mengatakan, ada varian utama yang mempengaruhi ketiga faktor tersebut.

“Figur Ibu Mega strategis sekali dalam mendorong ketiga faktor itu, Apalagi Megawati langsung turun ke daerah-daerah untuk berkampanye dan bersilaturahim dengan semua elemen masyarakat,” terangnya.

Senada dengan Effendi, Maruarar juga mengingatkan para kader maupun pasangan yang diusung PDIP segera melakukan tranformasi janji, visi dan misinya agar mewujudkan dalam kebijakan yang pro rakyat. “Siapapun yang memerintah, bakal ditinggal pemilih kalau hanya bisa janji tanpa ada bukti. Rakyat sudah tidak butuh retorika. Rakyat butuh bukti,” tegas dia.

Selain itu, lanjut dia, yang harus dilakukan dalam proses transformasi itu adalah dalam bentuk politik anggaran. “Anggaran yang tertuang dalam APBD itu harus pro rakyat, efektif dan produktif. Jangan hanya besar dalam jumlah alokasinya, tetapi targetnya juga harus terukur,” tandas Maruarar.

Menyoal kemenangan di Bali dan Maluku, Maruarar mengatakan, PDIP harus mempersiapkan mentalitas dan karakter sebagai partai yang akan memerintah pada tahun 2009 mendatang. “Kita akan buktikan kemenangan itu memang kemenangan rakyat, kemenangan untuk kesejahteraan rakyat. Itu akan menjadi faktor penentu kemenangan tahun 2009 nanti,” optimisnya.

Saat ini, imbuh, PDIP sudah memenangkan pilkada tingkat provinsi di Sumbar, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Selain itu, partainya juga berjaya di Bali, Maluku, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. “Kita juga menang lebih dari 150 pilkada tingkat kabupaten/kota”.

Sedangkan untuk pemilihan gubernur (pilgub) di Riau, Sumatera Selatan dan Lampung September mendatang, “Kita targetkan minimal menang di dua provinsi di Pulau Sumatera itu. Supaya ada balance,” tandasnya.

Cawapres

Pada kesempatan terpisah, Direktur Pro Mega Center Mochtar Muhammad meyakini bahwa kemenangan Megawati dalam Pilpres 2009 sudah di depan mata. “Ibu Mega sudah layak tampil sebagai presiden tahun 2009, karena sudah banyak kadernya yang tampil sebagai gubernur, bupati maupun walikota,” katanya.

Menurut Mochtar, yang harus dilakukan sekarang ini adalah menimang-nimang siapa calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya. Dipaparkannya, dari survei yang dilakukan pihaknya, ada lima kandidat yang pantas mendampingi Megawati. Kelima kandidat itu adalah Wiranto, Sultan HB X, Sutrisno Bachir, Antasari Azhar dan Pramono Anung.

“Kita prediksi, setelah pilgub di Lampung, Sumatera Selatan dan Riau, strong voters Ibu Mega di atas 40 persen. Itu dengan kalkulasi bahwa kandidat calon presiden yang akan maju maksimal empat calon. Nah, kalau di atas 40 persen, kita akan usulkan sebaiknya cawapres Ibu Mega berasal dari internal partai sendiri, dalam hal ini Pramono Anung,” ujarnya.

Wacana cawapres internal itu, lanjut Mochtar, akan dilemparkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang bakal digelar di Solo, September mendatang. “Tapi, sebelum rakernas, kita akan melakukan survei kandidat cawapres. Survei itu akan dilakukan oleh dua lembaga survei untuk mencari kandidat cawapres yang objektif,” pungkasnya. (beritasore.com)

Tidak ada komentar: