Jumat, Juli 25, 2008

Megawati Tantang Presiden PKS

Megawati Tantang Presiden PKS

Usia calon presiden dan wakil presiden sebaiknya kurang dari 50 tahun.

JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan isu kepemimpinan muda dalam bursa pemilihan presiden dan wakil presiden seharusnya tidak dijadikan polemik.
"Kalau memang ada, majulah," katanya di kantor DPP PDIP, Jakarta, kemarin. "Pak Tifatul (Presiden Partai Keadilan Sejahtera) mau maju, majulah.

"Partai Keadilan Sejahtera memang salah satu kubu yang gencar menggulirkan isu kepemimpinan muda selama ini. Mega menyambut baik wacana tersebut. Dia menyatakan tidak masalah jika ada calon dari independen atau partai politik lain. "Siapa lagi mau maju, mau independen, mau masuk partai politik, ya, hayooh," kata Mega.

Sejauh ini beberapa nama sudah mendeklarasikan diri siap berlaga menuju kursi RI-1 pada Pemilihan Umum 2009. Mereka antara lain Soetrisno Bachir, Yusril Ihza Mahendra, Rizal Mallarangeng, dan Fadjroel Rachman.

Presiden PKS Tifatul Sembiring langsung menanggapi pernyataan Mega. PKS, kata dia, siap mengajukan calon presiden jika dalam pemilihan legislatif mendatang mampu menghimpun 20 persen suara. Soal siapa yang bakal dicalonkan, "Itu keputusan Majelis Syuro, yang beranggotakan 99 orang," katanya di sela acara Musyawarah Kerja Nasional PKS di Makassar.

Menurut Tifatul, isu pemimpin muda merupakan sebuah wacana yang diharapkan bisa merangsang minat para calon pemimpin muda. Dia beranggapan calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan 2009 sebaiknya berusia kurang dari 50 tahun. Hal itu merupakan bentuk regenerasi dan memberikan kesempatan kepada orang muda. "Bisa saja calon presiden itu dari PKS atau bukan PKS," kata dia, "Tapi, sejauh ini, PKS siap menunjuk calon presiden muda, yang tetap ditentukan Majelis Syuro.

"Di tempat yang sama, Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin mengingatkan agar kader partainya tidak terlibat dalam dukung-mendukung calon presiden. Menurut dia, partai harus berfokus untuk menang dalam pemilihan legislatif dengan minimal 20 persen perolehan suara. "Bila target itu tercapai, otomatis posisi tawar PKS lebih kuat," kata Hilmi. Sedangkan soal nama-nama calon presiden, ia menyatakan, "Sama sekali belum ada nama yang kami kantongi.

"Pada bagian lain Megawati mengkritik seruan untuk tidak memilih alias menjadi golongan putih, yang gencar muncul belakangan ini. Menurut dia, hal itu menyalahi ketentuan. Ia juga membantah tudingan bahwa golput dipilih karena masyarakat kecewa dengan calon-calon lama. "Kalau yang muncul itu-itu saja, kenapa tidak digali?"

Mega menambahkan, pemilihan umum secara langsung akan sia-sia kalau jumlah golput besar, misalnya mencapai 80 persen. "Mau diapakan bangsa ini? Orang yang memutuskan golput, cari negara lain (saja)."

Meski pemilihan presiden baru akan digelar setahun lagi kini sejumlah tokoh ramai-ramai mencalonkan diri. Sejauh ini beberapa nama sudah mendeklarasikan diri siap berlaga menuju kursi RI-1 pada Pemilihan Umum 2009. Mereka antara lain Ratna Sarumpaet, Yusril Ihza Mahendra, Rizal Mallarangeng, dan Fadjroel Rachman. Beberapa mantan jenderal seperti Wiranto, Sutiyoso, dan Kivlan Zen juga tengah bersiap-siap untuk maju.

Para tokoh-tokoh itu kini sedang sibuk berebut simpati. Mereka keliling ke berbagai daerah dengan memanfaatkan masa kampanye Pemilu yang sudah dimulai sejak 12 Juli lalu. Namun, kampanye saat ini yang diizinkan Komisi Pemilihan Umum, baru sebatas kampanye di ruang-ruang tertutup, bukan kampanye terbuka atau kampanye dengan arak-arakan.

Toh, meski masih dalam masa kampanye terbatas, para petinggi partai itu memanfaatkan juga untuk kampanye pemilihan presiden. Tifatul, misalnya, di Makassar menyentil soal calon presiden ideal. Kandidat lainnya, Rizal, mulai berkampanye lewat situs Internet Facebook.com.

Peminat RI-1
Pemilihan presiden dan wakilnya baru akan digelar setahun lagi. Tapi suhu politik sudah memanas. Calon-calon baru juga tumbuh bak jamur di musim hujan. Mereka ramai-ramai mengiklankan diri. Ada yang menghabiskan bermiliar-miliar rupiah untuk mengiklankan wajahnya di TV atau baliho. Ada pula yang kasak-kusuk mencari dukungan. Bahkan ada juga yang sudah saling serang, seperti Megawati Soekarnoputri (Ketua PDI Perjuangan) dan Tifatul Sembiring (Presiden Partai Keadilan Sejahtera).

"Calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan 2009 sebaiknya usianya kurang dari 50 tahun."
Tifatul Sembiring 47 tahun, Presiden PKS.
"Kalau memang berani, silakan maju, jangan berwacana saja. Pak Tifatul (Presiden Partai Keadilan Sejahtera) mau maju, majulah.

"MEGAWATI SOEKARNOPUTRI, usia 61 tahun, mantan presiden.
Kendaraan: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Kandidat lain:

Jusuf Kalla, usia: 66 tahun
Kendaraan: Partai Golongan Karya
"Janganlah politik dibagi-bagi dengan umur."

Wiranto, usia: 61 tahun
Kendaraan: Partai Hati Nurani Rakyat
"Banyak kader Golkar yang loyal kepada saya."

Prabowo Subianto, usia: 58 tahun
Kendaraan: Partai Gerakan Indonesia Raya
"Kalau dukungan rakyat signifikan, itu merupakan amanah."

Soetrisno Bachir, usia: 51 tahun
Kendaraan: Partai Amanat Nasional
"Hidup Adalah Perbuatan" -- slogan iklan di televisi

Yusril Ihza Mahendra, usia: 52 tahun
Kendaraan: Partai Bulan Bintang
"Presiden lamban, lebih baik saya yang jadi presiden."

Sutiyoso, usia: 64 tahun
Kendaraan: Partai Sejahtera Indonesia dan Bang Yos Center
"Saat masuk pasar, orang-orang pada berteriak menyambut saya."

Ratna Sarumpaet, usia: 59 tahun
Kendaraan: tidak jelas

Rizal Mallarangeng, usia: 43 tahun
Kendaraan: tidak jelas

Fadjroel Rachman, usia: 44 tahun
Kendaraan: tidak jelas

Kivlan Zein, usia: 63 tahun
Kendaraan: tidak jelas

Tidak ada komentar: