Jumat, Desember 05, 2008

PPP-PDIP Bidik Lumbung Golkar

PPP-PDIP Bidik Lumbung Golkar

Bogor-Pertempuran di ajang Pilbup Bogor baru saja usai. Namun, pertempuran babak baru segera dimulai jelang Pemilihan Legislatif. Caleg-caleg andalan dari parpol besar kembali berjibaku memperebutkan suara terbanyak untuk menjadi wakil rakyat.

Hal ini juga berlaku di Daerah Pemilihan (Dapil) VI yang selama ini dikenal sebagai lumbung suara Partai Golkar. Mengacu pada hasil Pileg 2004, mayoritas kecamatan yang masuk di dapil ini dikuasai mutlak oleh Golkar. Namun, itu cerita empat tahun yang lalu. Tahun depan ceritanya bisa lain jika partai berlambang pohon beringin ini tidak segera merapatkan barisan dan menyelesaikan masalah internal partai.

Seperti diberitakan Jurnal Bogor, kemarin, sejumlah pengurus kecamatan (PK) Golkar melontarkan mosi tidak percaya pada Ketua DPD Partai Golkar, H. Fitri Putra Nugraha alias Nungki. Salah satu penyebabnya, karena secara mendadak –tiga hari jelang pencoblosan—semua saksi di 7.019 TPS yang semula kader golkar, semuanya diganti oleh saksi dari PKS. Inilah yang ditengarai membuat kader militan Golkar sakit hati.

Jika tidak segera dibenahi, Dapil VI akan menjadi makanan empuk bagi politisi dari PPP dan PDIP yang baru saja sukses mengantarkan jago mereka, pasangan Rachmat Yasin-karyawan Fathurachman (Rahman) memenangkan Pilbup Bogor. Sebab, tidak menutup kemungkinan suara kader dan simpatisan Golkar akan dialihkan ke parpol lain, termasuk parpol-parpol baru yang dibidani oleh mantan tokoh Golkar, sebut saja Hanura dan Gerindra yang makin gencar melakukan konsolidasi di Bogor.

Lantas, siapa jago PPP dan PDIP di Dapil VI? PPP menempatkan new comer Rifdian Suryadharma di nomor urut satu. Meski pendatang baru, karakter mantan aktivis buruh ini dianggap cocok untuk meladeni ketangguhan dan nama besar caleg-caleg muka lama sarat pengalaman dari parpol lainnnya di dapil ini, sebut saja Hj Ratu Nailamuna, nomor urut dua dari Golkar, dan Wawan Risdiawan caleg nomor urut satu PDIP untuk Dapil VI.

”Saya diperintahkan Ketua DPC PPP untuk berjuang di Dapil VI. Tidak mudah memang, karena banyak banyak caleg berpengalaman. Namun, saya tidak surut untuk melangkah. Pendekatan langsung ke masyarakat membuat saya optimis meraih hasil maksimal,” ujarnya kepada Jurnal Bogor di Cibinong, kemarin.

Di dapil yang menyediakan 8 kursi ini, rivalitas caleg antar-parpol bakal sengit. Rifdian sendiri memprediksi harus bekerja keras dan memanaskan mesin partai sejak dini untuk bisa berjaya di dapil ini. Tanpa bermaksud meremehkan caleg lain, secara khusus, Rifdian menyebut nama Wanli sapaan akrab Wawan Risdiawan dan Hj Ratu Nailamuna alias Teh Tatu sebagai pesaing serius. “Jam terbang tinggi, dan sudah dikenal. Punya massa pemilih tradisional yang cukup banyak. Tapi, sekali lagi. Saya tidak gentar. Pengalaman menggalang jaringan semasa Pilbup jadi modal berharga bagi saya,” ujarnya.

Untungnya, lanjutnya Rifdian, Tatu ada di nomor urut dua. Sedangkan caleg nomor satu Golkar di dapil ini, yaitu Hidayat Royani, menurut Rifdian belum lah memiliki massa sebanyak Tatu dan Wanli.

Karena itu, di dapil yang meliputi kecamatan Gunungsindur, Ciseeng, Parungpanjang, Bojonggede, Kemang, Rancabungur, dan Tajurhalang, Rifdian bakal rajin menyambangi masyarakat. ”Momentum kemenangan Rahman tidak boleh lewat. Tidak ada waktu untuk berleha-leha. Saya harus segera membangun jaringan akar rumput yang solid, dan untuk itu saya harus datang ke semua wilayah,” jelasnya.
(www.jurnalbogor.com)

Tidak ada komentar: