Minggu, Desember 07, 2008

RY Siap Babat Pejabat Nakal

Terutama yang Berpihak saat Pilbup
RY Siap Babat Pejabat Nakal


CIBINONG - Pleno KPU hasil Pilbup Bogor putaran kedua resmi digelar kemarin. Pemenangnya? Tentu sudah bisa ditebak, yakni pasangan Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman). Pasangan itu unggul mutlak atas Nungki sareng Endang (Nu Sae) di 40 kecamatan Kabupaten Bogor.

Berdasarkan rekapitulasi akhir KPU Kabupaten Bogor, Rahman meraih suara 990.351 (63.48 persen). Sedangkan Nu Sae hanya memperoleh 569.718 suara (36,52 persen). Hasil pleno KPU tak jauh berbeda dengan hasil quick count Lingkar Survey Indonesia (LSI) pada 30 November atau tiga jam setelah pencoblosan yang menempatkan Rahman menang dengan 63,55 dan Nu Sae 36,45%. Pun demikian dengan real count Radar Bogor yang diumumkan per 1 Desember yang menempatkan Rahman memperoleh 64,24% dan Nu Sae 63,24 persen.

Rapat pleno dilaksanakan dalam penjagaan ketat pihak kepolisian. Ratusan personel polisi menjaga gedung Tegar Beriman mulai dari radius seratus meter. Pendukung Rahman terlihat memadati sebagian besar bangku yang disediakan untuk tamu. Di deretan bangku tamu tak satupun pendukung Nu Sae yang tampak. Nu Sae hanya diwakili dua saksi penghitungan suara.

Pelaksanaan penghitungan suara berjalan lancar. Setelah KPU Kabupaten Bogor membuka rapat, setiap ketua PPK membacakan hasil akhir suara di masing-masing kecamatan. Dari 40 kecamatan, suara pasangan Rahman selalu unggul. Bahkan keunggulannya rata-rata di atas 60 persen. Di beberapa kecamatan seperti Dramaga, suara Rahman unggul telak.

Setiap kali PPK menyebutkan angka perolehan suara, para pendukung Rahman langsung bersorak dan tepuk tangan. Suasana pembacaan hasil suara pun berlangsung lancar tanpa interupsi. Di semua kecamatan tidak ada satupun berkas keberatan dari masing-masing pasangan. Dan suara pasangan Rahman tidak pernah lebih kecil dari suara Nu Sae.

Setelah pembacaan setiap kecamatan selesai dan KPU Kabupaten Bogor merekapitulasi perolehan suara, saksi dari dua pasangan langsung diberikan waktu sanggah. Saksi dari Rahman menerima hasil rekapitulasi suara, sedangkan saksi pasangan Nu Sae meminta agar KPU Kabupaten Bogor membacakan ulang daftar berita acara bernomor 39 tentang Daftar Pemilih Tetap (DPT).

KPU Kabupaten Bogor kemudian membacakan apa yang diinginkan saksi Nu Sae. KPU Kabupaten Bogor membacakan kembali jumlah total DPT di Kabupaten Bogor, yakni 2.810.462 pemilih.

Namun kemudian, saksi Nu Sae langsung membuka permasalahan yang mereka temukan. “Kami menemukan di sebagian besar kecamatan ada perbedaan jumlah DPT dengan jumlah DPT yang dikeluarkan KPU Kabupaten Bogor,” kata salah satu saksi Nu Sae, Ariepudin. Dia mencontohkan jumlah DPT di Kecamatan Nanggung lebih besar dibandingkan DPT yang dikeluarkan KPU Kabupaten Bogor. Atas hal ini, saksi Nu Sae berkeberatan dengan hasil rekapitulasi suara.

Mendengar sanggahan ini, peserta rapat yang notabene adalah pendukung pasangan Rahman langsung bersorak. Mereka menganggap penjelasan Ariepudin tidak masuk akal.

KPU Kabupaten Bogor mengakui pada awalnya memang ada perbedaan jumlah DPT karena ada perbedaan teknis penghitungan. “Namun sudah bisa dikoreksi,” ujar anggota KPU Kabupaten Bogor Achmad Fauzi. Tapi tetap saja Ariepudin dan saksi Nu Sae lainnya Heri merasa keberatan dengan hasil suara yang telah direkapitulasi. Akhirnya, mereka melakukan walk out dan tidak menandatangani berita acara rekapitulasi dan juga tidak mau mengisi lembar keberatan.

“Jika tidak ada saksi yang mengisi form keberatan, berarti dianggap tidak ada keberatan. Dan kami tetap akan menetapkan pasangan Rahman sebagai pemenang,” kata anggota KPU Kabupaten Bogor Romli Eko Wahyudi.

Bagaimana jika pasangan Nu Sae mengajukan keberatan melalui jalur hukum? Eko menganggap hal itu biasa. “Silakan saja jika mereka mau mengupayakan secara hukum. Kami sudah melakukan rapat rekapitulasi sesuai dengan ketentuan Undang-undang,” kata Eko.

Selasa ini, KPU Kabupaten Bogor berencana memberikan hasil penghitungan suara akhir ke ketua DPRD Kabupaten Bogor. Selanjutnya, DPRD Kabupaten Bogor-lah yang berwenang menetapkan siapa pemenang dan yang berhak memimpin Kabupaten Bogor lima tahun ke depan. Jika tidak ada aral-merintang, pasangan Rahman dipastikan bisa memimpin Kabupaten Bogor di awal 2009.

Usai pleno KPU, bupati Bogor terpilih Rachmat Yasin (RY) bersama tim suksesnya langsung menggelar konfensi pers di DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kemarin. RY yang didampingi beberapa anggota DPRD Kabupaten Bogor bersama jajaran tim suksesnya menegaskan, setelah kemenangan resmi diumumkan, dia bertekad mewujudkan Kabupaten Bogor yang lebih baik.

“Bila tak ada dukungan dari stekholder dan masyarakat, kemenangan Rahman tak akan ada artinya. Saya mohon dukungan masyarakat agar lima tahun ke depan bisa memberi arti yang baik untuk Kabupaten Bogor,” kata RY.

Makanya, dia meminta media massa agar memberikan saran dan kritiknya kepada pemerintahannya ke depan. Karenanya, kehadiran media sangat diperlukan untuk transformasi informasi kepada masyarakat.

Dalam memimpin roda pemerintahan ke depan, RY berjanji akan melakukan reformasi birokrasi yang berorientasi kualitas. Yakni, melakukan rekonsiliasi dengan masyarakat, mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dan mempertajam kepekaan terhadap Kabupaten Bogor, terutama pada situasi yang cukup sulit dalam krisis keuangan global sekarang.

“Rekonsiliasi sangat jelas, misalnya konsolidasi, sharing dengan mereka dengan eks lima pasangan bupati. Kita tak akan maju bila tak bersatu. Makanya, slogan kita Bersatu Kita Maju,” jelasnya.

Ketika ditanya mengenai adanya beberapa pejabat Pemkab Bogor yang ketar-ketir karena bakal adanya mutasi besar-besaran, RY kembali mengingatkan reformasi birokrasinya akan berorientasi pada profesioalisme. “Saya bukan orang pedendam. Selama pejabat bersangkutan berkualitas, kenapa harus takut. Yang saya babat adalah pejabat-pejabat yang melakukan pelanggaran dalam Pilbup,” terangnya. Karenanya, RY meminta seluruh birokrat dan aparat pemerintah Kabupaten Bogor jangan pernah merasa takut bila mereka tak melakukan pelanggaran saat Pilbup.

Selanjutnya, ia berpesan kepada masyarakat agar mensyukuri apa yang telah diberikan Allah atas kemenangan yang diraih Rahman. “Boleh bersyukur tapi tak boleh berpesta. Kita menang tanpa mengalahkan orang lain, karena mereka adalah keluarga kita untuk melangkah bersama ke depan,” ujarnya.

Sedangkan juru bicara Rahman David Rizard Nugroho menegaskan, Rahman mempersembahkan kemenangan tersebut kepada masyarakat Kabupaten Bogor. Makanya tak perlu ada eoforia dan pesta kemenangan karena pekerjaan rumah (PR) Rahman sudah di depan mata. “Mari kita kawal dan wujudkan perubahan menuju masyarakat Bogor yang bertakwa dan berdaya menuju sejahtera,” tegasnya. 
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MjMwMzg=&click=MjM2)

1 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.