Selasa, Januari 06, 2009

Bupati Ajak Depag Berantas Prostitusi

Bupati Ajak Depag Berantas Prostitusi

CIBINONG - Bupati Bogor, Rachmat Yasin secara bertahap merealiasasikan janjinya selama kampanye. Salah satu memberantas prostitusi di Kabupaten Bogor dengan sistem nongol dibabat (Nobat). Makanya ia mengajak departemen agama (Depag) memberantas penyakit masyarakat tersebut.

“Saat ini adalah saat yang tepat untuk membangun kerjasama antara Pemkab dan Depag. Prostitusi masih marak di Kabupaten Bogor, mari kita bahu-membahu memberantas penyakit masyarakat ini,” kata bupati saat menghadiri acara hari amal bakti ke-63 Departemen Agama di pelataran Kantor Departemen Agama Kabupaten Bogor, kemarin.

Bupati pilihan rakyat pertama di Kabupaten Bogor ini juga mengharapkan masyarakat turut mendukung pemberantasan wilayah-wilayah prostitusi. “Penduduk setempat jangan memberikan fasilitas berupa kamar sewa untuk para jablai (pekerja seks komersial,red). Itu sama saja memberikan fasilitas bagi mereka. Dan dosanya sama dengan para jablai itu,” katanya.

Selain masalah penyakit masyarakat, bupati juga menginginkan sinergisitas terjalin di tingkat desa dan kecamatan. Salah satu indikasi belum adanya kerjasama antara pemerintah desa dengan Depag adalah keberadaan kantor urusan agama (KUA) yang lebih identik dalam mengurusi urusan pernikahan.

“Saya menilai keberadaan KUA sampai saat ini kurang efektif. Masih banyak persoalan lain selain pernikahan. KUA bisa bekerjasama dengan Pemdes dalam hal memberantas tumbuhnya aliran-aliran sesat,” bebernya.

Beberapa sinergisitas antara Pemkab dan Depag yang mungkin dijalin antara lain di bidang pendidikan. Selama ini Rachmat melihat antara pendidikan umum dan pendidikan agama selalu terjadi dikotomi yang tegas.

Sementara itu, menyambut ulang tahun ke-63 Depag, bupati mengimbau agar Depag memiliki gaya dalam menggelontorkan kebijakan di lapangan. “Saya lihat Depag kurang punya gaya. Depag harus bisa mengubah citra sekumpulan orangtua yang citranya hanya bisa berdoa dengan sekumpulan ulama yang memiliki kebijakan yang bisa diterima kaum muda,” katanya.

Di lain pihak, Kepala Kandepag Kabupaten Bogor Zaenal Abidin menyatakan ulang tahun ke-63 Depag menjadi momentum Depag untuk meningkatkan kinerja. “Kami berkomitmen melakukan reformasi di tubuh depag, terutama di bidang pendidikan agama,” katanya.

Dalam ceramahnya, Ketua MUI Mukri Aji juga setuju dengan Zaenal bahwa Depag harus melakukan reformasi birokrasi. Ia juga berjanji akan terus menyinergikan kegiatan MUI dengan Depag, juga Pemkab Bogor. “Jika tidak ada kerjasama, rasanya mustahil membangun budaya agama dan keagamaan di Kabupaten Bogor,” katanya.

(www.radar-bogor.co.id)

Tidak ada komentar: