Kamis, Januari 01, 2009

Bupati Bogor Lantik 26 Kades

Bupati Bogor Lantik 26 Kades


Bogor - Hari pertama kerja, pasangan bupati dan wakil bupati Bogor Rachmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman) langsung memimpin upacara pelantikan 26 kepala desa (kades) terpilih di Gedung Serbaguna 1 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Pelantikan kades tersebut merupakan tugas pertama yang diemban pasangan bupati dan wakil bupati Bogor yang dilantik pada tanggal 30 Desember 2008 lalu. “Pelantikan kades ini merupakan pekerjaan pertama bupati dan wakil bupati Bogor. Para kades ini merasa sangat bangga karena dilantik oleh bupati yang dipilih secara langsung oleh masyarakat Kabupaten Bogor dalam pilkada Kabupaten Bogor,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) pemkab Bogor Achmad Sundawa kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Lebih lanjut Achmad Sundawa mengatakan, untuk tahun 2009 nanti tidak akan ada pemilihan kepala desa lagi. Pasalnya, selain tidak ada kepala desa yang berakhir masa jabatannya di tahun 2009, juga karena adanya instruksi dari Pemerintah agar tidak ada kegiatan pemilihan pimpinan kepala daerah selama tahun 2009. “Untuk tahun 2009 nanti, tidak ada pemilihan atau pun pelantikan kepala desa,” tegas Achmad Sundawa.

Sementara itu, dalam pelantikan kepala desa di gedung Serbaguna 1 Pemkab Bogor, bupati Rachmat Yasin mengatakan jika setiap desa memiliki karakteristik dan potensi sendiri-sendiri. Karena itulah, untuk pembangunan di setiap desa harus berdasarkan pada potensi masing-masing desanya. Ini karena di masa kepemimpinan pasangan Rahman, pembangunan Kabupaten Bogor akan berbasis pada kompetensi desa. “Lima tahun masa kepemimpinan pasangan Rahman, kita akan menuntaskan pembangunan Kabupaten Bogor dengan berbasis pada kompetensi masing-masing desa. Karena itulah, untuk program imbal swadaya akan kita arahkan diserahkan pada desa dan BPD,” kata Rachmat Yasin.

Rachmat Yasin mengatakan, agar pembangunan desa bisa berlangsung dengan sempurna, maka Pemerintah Kabupaten Bogor harus memberikan penghargaan kepada para kades. Berbagai hambatan yang mungkin terjadi, sebisa mungkin dihindarkan. “Tidak hanya itu, kita juga meminta kepada para kades dan aparaturnya untuk memantau anak-anak usia sekolah yang ada di daerahnya. Jika ditemukan anak yang tidak bersekolah pada jam sekolah, agar diamankan. Kita akan memprogramkan wajib sekolah bagi anak-anak,” kata Rachmat Yasin.

(www.jurnalbogor.com)

Tidak ada komentar: