Sabtu, Januari 03, 2009

RY Dituntut Selesaikan Masalah Warga

Warga Minta RY Perhatikan Pembangunan Desa
RY Dituntut Selesaikan Masalah Warga

TAMANSARI - Dilantiknya Rachmat Yasin sebagai bupati Bogor yang bertepatan dengan pergantian tahun 2009, menjadi harapan baru bagi warga Tamansari menyelesaikan permasalahan infrastruktur.

Seperti warga Desa Sukaluyu Kecamatan Tamansari sudah bertahun-tahun kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan, warga terpaksa berjalan kaki sejauh 500 meter untuk mendapatkan air bersih. “Sudah lima tahun lebih warga kesulitan air bersih. Apalagi, untuk mendapatkannya warga harus berjalan jauh setiap harinya,” kata warga Sukaluyu Abdul Rozak.

Sedangkan untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK), warga harus ke kali Ciapus. “Saya berharap dengan dilantiknya Rachmat Yasin sebagai bupati, lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat desa. Apalagi yang menyangkut air bersih untuk kebutuhan warga,” katanya.

Tak hanya air bersih, desa yang dipimpin Ipuk Setiawan juga tidak memiliki saluran irigasi yang memadai. Akibatnya, warga Desa Sukuluyu tidak bisa lagi menanam padi. Padahal, lahan pertanian di Desa Sukaluyu seluas 35 hektare terbagi di empat kampung, diantaranya Kampung Cibodas, Cicadas, Munjul dan Ciapus Kompas.

Namun sejak 2005, saluran irigasi yang menghubungkan mata air di Cibodas hingga Ciapus Kompas yang jaraknnya sekitar 1 km kondisinya rusak parah.

Kepala Desa Sukaluyu H Ipuk Setiawan mengatakan, awal 2000 lahan pertanian di Desa Sukaluyu seluas 35 hektare menjadi salah satu mata pencarian warga sekitar. Namun karena saluran irigasinya rusak, warga kini tidak bisa lagi ke sawah.

Memanfaatkan lahan tersebut, tambah dia, warga menanam palawija seperti singkong ubi dan lainnya. Padahal kalau saluran irigasi itu berjalan baik, warga bisa mendapatkan mata pencarian yang jauh lebih besar dibandingkan menanam palawija.

“Jadi, kesejahteraan masyarakat meningkat. Saya berharap Pemkab Bogor dengan pemimpin yang baru dan tahun yang baru dapat lebih memperhatikan masyarakat kecil,” ujarnya.

Sementara warga Desa Sukaresmi berharap Pemkab Bogor membangun jembatan yang menghubungkan Desa Sukaremi menuju Desa Pasireurih, Desa Parakan dan Desa Laladon. “Infrastruktur jalan sudah bagus, tinggal jembatannya. Sekarang warga nekat menyeberang Sungai Ciapus. Saya khawatir kalau tiba-tiba ada banjir bandang yang dapat mengakibatkan korban jiwa,” kata Kepala Desa Sukaresmi Muhammad Atin.

Menurut Atin, proyek jembatan sering diajukan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, tapi selalu kandas di tingkat Kabupaten Bogor. “Oleh karena itu, masyarakat sangat berharap pemkab dengan pemimpin yang baru dapat memberhatikan kebutuhan masyarakat Sukaresmi,” pungkasnya.
(www.radar-bogor.com)

Tidak ada komentar: