Rabu, April 22, 2009

Golkar Temui Tim Sembilan Demokrat

Golkar Temui Tim Sembilan Demokrat

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) belum mau menyerah terhadap isu peluangnya mengecil untuk kembali diduetkan dengan SBY. Kemarin, JK mengumpulkan sejumlah pejabat teras DPP Partai Golkar yang ditugaskan bernegosiasi tentang rencana koalisi Golkar dengan Tim Sembilan Partai Demokrat. Tidak seperti biasanya, JK menerima mereka di Kantor Wakil Presiden.

JK memulai harinya dengan menerima Ketua DPP Partai Golkar Muladi dan Ketua DPP Partai Golkar Andi Mattalatta. Mereka dikabarkan menjadi ujung tombak negosiasi syarat-syarat koalisi antara Partai Golkar dan Partai Demokrat. Di kalangan internal Golkar, nama Muladi, Andi Mattalatta, Burhanuddin Napitupulu, Firman Soebagyo, dan Yorys Raweyay dikenal sebagai promotor kembalinya duet SBY-JK.

Muladi dan Andi Mattalatta dikabarkan menjadi anggota tim negosiator Partai Golkar yang dipimpin langsung JK. Mereka bertugas berkomunikasi dengan Tim Sembilan Demokrat yang ditugaskan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono untuk membahas format koalisi di pemerintahan dengan partai-partai lain.

Anggota Tim Sembilan Partai Demokrat adalah Ketua Umum Hadi Utomo, Sekretaris Jenderal Marzuki Alie, Wakil Sekretaris Jenderal Syarief Hasan, Ketua Badan Pemenang Pemilu Yahya Secawirya, Ketua DPP Bidang Komunikasi Andi Mallarangeng, Ketua DPP Bidang Politik Anas Urbaningrum, Ruhut Sitompul, Jero Wacik, dan Hayono Isman.

Tengah hari kemarin, muncul Ketua Dewan Penasehat Golkar Surya Paloh, anggota Dewan Penasehat Golkar Tanri Abeng, fungsionaris Golkar yang juga Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, serta Wakil Ketua MPR yang juga adik ipar JK, Aksa Mahmud. Hadir pula bekas Menteri Hukum dan HAM yang kini menjadi Dubes RI di Moskow Hamid Awaluddin, serta Ketua BKPM Muhammad Luthfi.

Seperti yang terjadi selama sepekan terakhir, usai pertemuan tak ada peserta rapat yang bersedia memberikan pernyataan. Tanri Abeng yang dicegat wartawan membantah pertemuan itu membahas rencana koalisi antara Demokrat dan Golkar. "Kami hanya membahas bagaimana agar partai tidak terpecah. Jangan pecah dulu baru dibahas," elak Tanri.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MjkyOTY=&click=NTk=)

Tidak ada komentar: