Sabtu, April 25, 2009

Soal Penentuan Ketua DPRD Kabupaten Bogor - Demokrat Tantang PDI Perjuangan

Soal Penentuan Ketua DPRD Kabupaten Bogor - Demokrat Tantang PDI Perjuangan 

CIBINONG - Kursi Ketua DPRD Kabupaten Bogor menjadi rebutan partai politik (Parpol) yang menempatkan wakilnya di gedung dewan. Partai Demokrat mengklaim secara etika dan rancangan susunan kedudukan (Susduk) partai pemenang pemilu berhak menjadi ketua DPRD Kabupaten Bogor. Namun Ketua DPC PDI Perjuangan, Karyawan Fathurachman tak sepakat bila pemenang pemilu otomatis menjadi ketua DPRD. Alibinya rancangan Susduk ini belum ada pengesahan dari DPR RI.

Menyikapi hal ini, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Max Sopacua menantang Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor, Karyawan Fathurachman untuk debat terbuka. Apalagi, Max tersingung atas pernyataan Karyawan Fathurachmnan yang menyebutkan bila sumber daya manusia (SDM) kader Demokrat belum mumpuni untuk menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bogor.

''Jangan samakan anggota Partai Demokrat sekarang dengan periode lalu. Sekarang SDM-SDM kami sudah siap menjadi pemimpin legislatif di daerah, termasuk Kabupaten Bogor,'' kata Max Sopacua.

Max menilai, Karyawan Fathurachman harus melakukan klarifikasi atas statementnya di koran ini. Soalnya figur Karyawan sebagai petinggi di eksekutif tercoreng karena statemennya tersebut.

Menyinggung soal kesiapannya untuk mengisi kursi ketua dewan, pihaknya masih melakukan penjaringan nama-nama kadernya yang siap dan memenuhi syarat.

''Kami siap debat dengan PDI Perjuangan agar semua tahu siapa yang SDM-nya paling siap untuk duduk di kursi Ketua DPRD. Memangnya kader PDI Perjuangan ada yang mumpuni menjadi ketua dewan,'' jelas juru bicara DPP Partai Demokrat itu.

Lalu apa tanggapan Karyawan Fathurachman? ''Saya siap meladeni tantangan demokrat,'' tegas Wawan sapaan akrabnya. Bahkan dirinya meminta jajaran Demokrat bisa tampil full team pada debat tersebut. Menurutnya partai yang memenuhi syarat satu fraksi di DPRD, mempunyai hak sama dalam mencalonkan Ketua DPRD.

''Kami mempunyai peluang sama, jadi jangan mentang-mentang partai pemenang bisa merebut kursi ketua DPRD,'' tukas Wabup Bogor ini.

Rencananya PWI perwakilan Kabupaten Bogor bakal mempertemukan khususnya kedua partai ini dan partai peraih kursi di DPRD Kabupaten Bogor. Diskusi ini berlangsung pada Kamis (30/4), dengan tema membaca peta politik di Kabupaten Bogor paska pemilu legislatif. Dipilihnya tema ini karena legislatif dan pucuk pimpinan eksekutif dari partai yang berseberangan pada saat Pilbup 2008. ''Saat Pilbup pasangan Rahman mendapat dukungan dari PDI Perjuangan dan PPP, sementara Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN menyokong pasangan Nusae,'' kata ketua panitia dialog, Irwan Natsir.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=Mjk0OTQ=&click=NTQ=)

Tidak ada komentar: