Senin, April 20, 2009

Lima Ketua Parpol Tumbang

Perolehan Kursi Tunggu SK KPU Pusat
Lima Ketua Parpol Tumbang 

BOGOR - Lengkap sudah kegagalan partai-partai besar di Kota Bogor pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2009. Tak hanya perolehan suara yang menurun drastis, beberapa elitnya juga diprediksi gagal melenggang ke parlemen. 

Mereka di antaranya Ketua DPD Partai Golkar Cheppy Harun, Ketua DPC PDIP TB Raflie Mukti, Ketua DPC PPP Ahmad Baedowi, Ketua DPD PKS Yocie Gusman dan Ketua DPC Partai Demokrat Adhi Daluputra. 

Berdasarkan hasil pleno rekapitulasi perolehan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Harmoni Yasmin kemarin, Ketua DPD Partai Golkar Cheppy Harun yang bertarung di dapil III/Tanahsareal hanya mampu mengumpulkan 1.810 suara, kalah jauh dengan perolehan suara caleg Golkar Agus Zulkifli yang mengumpulkan 3.002 suara. Sementara Golkar di dapil III diprediksi hanya mendapatkan jatah satu kursi.  

Nasib serupa dialami Ketua DPC PDIP TB Raflie Mukti. Perolehan suaranya di dapil I/Bogor Timur-Tengah jauh lebih parah. Dia hanya mampu mengumpulkan 1.024 suara. 

Perolehan tertinggi diraih Slamet Wijaya dengan 3.436 suara, disusul di tempat kedua Ujang Sugandi 1.211 suara. Karena PDIP di dapil I diprediksi hanya mendapatkan jatah dua kursi maka Slamet Wijaya dan Ujang Sugandi yang bakal terpilih melenggang ke gedung dewan.

Kondisi berbeda dialami Ketua DPC PPP Ahmad Baedowi. Meski dia meraih suara terbanyak di antara caleg PPP di dapil II/Bogor Utara, partainya gagal mendapatkan jatah kursi dan dia batal duduk di kursi dewan. Nasib tragis juga dialami Ketua DPD PKS Yocie Gusman yang sama-sama bertarung di dapil II/Bogor Utara. 

Untuk kedua kalinya setelah Pileg 2004, Yocie gagal lolos menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Bogor. Kali ini perolehan suara Yocie kalah tipis dengan rekannya sesama kader PKS yang juga caleg incumbent Yusuf Dardiri. Yocie memperoleh 2.269 suara, sedangkan Yusuf 2.393 suara. Karena PKS di dapil II diprediksi hanya mendapat jatah satu kursi, otomatis Yusuf yang kembali terpilih menjadi anggota dewan.

Selain pentolan partai-partai besar seperti Golkar, PDIP, PPP dan PKS, Partai Demokrat yang mendominasi perolehan suara di Kota Bogor juga gagal meloloskan pentolannya Adhi Daluputra. 

Meski di dapil IV/Bogor Barat Demokrat diprediksi mendapatkan jatah tiga kursi, perolehan suara Adhi yang juga caleg incumbent itu tidak cukup mengantarkannya kembali duduk di kursi dewan. Dia hanya memperoleh 928 suara, jauh dari tiga besar suara terbanyak Demokrat di dapil IV/Bogor Barat. 

“Saya sudah legawa sejak awal. Apa pun hasilnya akan saya terima. Yang penting target suara partai tercapai dan Alhamdulilah perolehan suara partai melebihi target,” tutur Adhi merendah kepada Radar Bogor di sela-sela pleno KPU, kemarin.  
 
Sementara itu, pleno rekapitulasi perolehan suara Pileg 2009 KPU Kota Bogor berjalan aman dan lancar. Saksi dari masing-masing parpol, beberapa caleg dan pengurus partai juga tampak hadir. Lokasi pleno sejak pagi hari dijaga ketat sejumlah aparat kepolisian. Setiap orang yang akan masuk ke ruangan pleno diperiksa terlebih dulu oleh petugas menggunakan metal detector.

KPU hanya melaksanakan pleno rekapitulasi perolehan suara di masing-masing tingkatan, baik DPR RI, DPD, DPRD Provinsi maupun DPRD Kota. Sementara penetapan perolehan kursi parpol dan calon terpilih untuk DPRD Kota Bogor dilakukan setelah ada SK penetepan perolehan suara dari KPU pusat.

“Setelah pleno rekapitulasi perolehan suara di tingkat kota, hasilnya kami sampaikan ke KPU pusat. Oleh KPU pusat hasil rekap itu nantinya di-SK-kan. Setelah SK tersebut turun, baru kami tetapkan perolehan kursi parpol dan caleg terpilih untuk DPRD Kota Bogor. Jadwalnya awal Mei sudah ada SK nya, jadi kita tunggu SK dulu,” terang Ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman.

Berdasarkan hasil pleno rekapitulasi perolehan suara oleh KPU, Partai Demokrat mendominasi perolehan kursi DPRD Kota Bogor. Diprediksi 15 kursi direbut partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Partai besar lainnya yakni Golkar, PDIP, PPP, PKS dan PAN gagal mempertahankan jumlah kursi. 

Sementara itu, rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pileg 2009 oleh KPU Kabupaten Bogor belum menyelesaikan 40 kecamatan. Hingga tadi malam proses penghitungan masih diwarnai interupsi dari saksi parpol karena ada beberapa data PPK yang tak sama. 

Misalnya, suara di TPS 8 Desa Parungpanjang Kecamatan Parungpanjang. Ada perbedaan raihan suara untuk caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari PKS. Nah, untuk menyelaraskan data antara berita acara yang dipegang saksi dan KPU serta Panwaslu, sedikitnya memerlukan waktu setengah jam.  

Selain itu, Kecamatan Tajurhalang, penghitungan untuk DPRD Provinsi sempat di-pending karena adanya ketidaksamaan data dengan saksi. 

“Secara keseluruhan berjalan lancar. Bila ada yang tak sama harus diselesaikan dalam pleno ini,” ujar salah seorang saksi parpol kepada Radar Bogor yang namanya enggan dikorankan, tadi malam. 

Berdasarkan suara sementara yang sudah masuk ke KPU Kabupaten Bogor, anggota DPRD Kabupaten Bogor periode mendatang didominasi muka-muka baru. Sementara calon incumbent banyak bertumbangan. 

Lamanya waktu penghitungan diakui Ketua KPU Kabupaten Bogor Ahmad Fauzi. Hingga pukul 00:00 tadi malam baru 14 kecamatan yang diselesaikan. 

“Besok (hari ini, red) kami akan melanjutkan 15 kecamatan lagi. Semuanya sudah masuk, jadi besok tinggal penghitungannya saja,” ujar Fauzi. Ketika ditanya siapa saja caleg yang dipastikan masuk, Fauzi tak bisa menyimpulkannya sebelum seluruh suara dari 40 kecamatan selesai dihitung. 

“Kami tidak mau menebak dan menduga-duga, setelah penghitungan selesai akan langsung kami umumkan,” terangnya sambil berharap penghitungan suara selesai hari ini. 
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=MjkyMjU=&click=NjYx)

Tidak ada komentar: