Rabu, April 15, 2009

Incumbent Terancam Gagal

Incumbent Terancam Gagal

CIBINONG - Penghitungan perolehan suara pemilu legislatif (Pileg) 2009 masih berlangsung. Namun, belasan calon anggota legislatif (caleg) incumbent sepertinya harus rela menyerahkan kursinya kepada caleg wajah baru yang lebih unggul dalam perolehan suara.

Data yang dihimpun Radar Bogor melalui model C1, di Partai Golkar dapil VI Kabupaten Bogor misalnya, dua caleg incumbent Hidayat Royani dan Ratu Nailamuna terancam tidak akan lagi terlihat di parlemen Cibinong lima tahun mendatang. Suara mereka kalah mentereng dari Tohawi A Husnullah yang merupakan tokoh asli Ciseeng. Suara Tohawi mencapai 8.000.

Di dapil V, Caleg nomor urut 1 Golkar Djamahsari dan nomor urut 4 Lilis Sutiarsih juga harus siap angkat koper dari gedung dewan. Caleg nomor urut 2 Ade Ruhandi dan nomor urut 3 Sukatma mengungguli dua incumbent tersebut. Ade mengumpulkan suara 90 persen pemilih di Kecamatan Sukajaya, sementara perolehan suara Sukatma merata di setiap kecamatan di dapil V.

Masih di tubuh partai berlambang pohon beringin, Asep Mustari dan Ichsan Kartasasmita di dapil IV sepertinya harus parkir dan digantikan Erwin Najamudin dan Hasanabe.

Nasib serupa terjadi di dapil III. Wawan Hikal Kurdi yang berada di nomor urut buncit (nomor 8) suaranya mampu bersaing dengan Uu Hasanudin, politisi berpengalaman di dewan yang menempati nomor urut 1. Wawan berpeluang sangat besar menempati kursi Hasanudin jika perolehan suaranya terus meningkat.

Di dapil II, incumbent yang bisa bertahan hanya Alan Ibrahim. Suaranya tak tergoyahkan. Harun Al-Rasyid yang pernah mencicipi kursi ketua DPRD Kabupaten Bogor sebaliknya terancam tak lolos. Tempat Harun sangat mungkin digantikan Sanafi.

Di dapil I, suara Ketua DPD Partai Golkar Fitri Putra Nugraha sementara masih aman. Dia saat ini memimpin dengan perolehan sekitar 4.000 suara, jauh meninggalkan caleg lain di dapil I. “Data ini bisa dibilang cukup akurat.

Kami menghimpunnya dari tiap TPS,” kata sumber internal Radar Bogor di lingkaran Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Kabupaten Bogor, kemarin.

Di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), caleg incumbent Sugandi sudah mengacungkan bendera putih. Suaranya kalah bersaing dengan caleg PDIP dari dapil tiga lainnya, Bambang Gunawan. “Saya sudah pasrah. Suara PDIP di Dapil III sangat jauh berkurang dibandingkan pada Pemilu 2004. Saya juga sudah capek di dewan,” kilah Sugandi ditemui Radar Bogor di ruangan kerjanya, kemarin.

Caleg incumbent dari PKS Sumarli juga terancam tidak bisa menghuni ruang ber-AC dewan. Dia bersaing ketat dengan caleg PKS nomor urut 1 di dapil III Dedi Aroza. Selisih suara mereka diperkirakan tidak lebih dari satu digit. “Tegang sih pasti. Tapi, saya tidak akan kecewa kalau nanti tidak terpilih lagi,” ujar Sumarli.

Di dapil V, Dadeng Wahyudi terancam namanya tidak akan tertera di atas ruangan dewan. Dia harus bersaing dengan caleg lain. Hingga penghitungan di KPU Kabupaten Bogor, jantung Dadeng sepertinya akan berdetak kencang. Sementara anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bogor Fikri Hudi Oktiarwan masih bisa mempertahankan suaranya di dapil II.
(http://www.radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=Mjg5NzQ=&click=MzM1)

Tidak ada komentar: