Sabtu, Agustus 23, 2008

Awas Serangan Fajar

Calon Bupati Bogor Deg-degan
Awas Serangan Fajar

CIBINONG - Detik-detik menjelang pemilihan bupati (Pilbub) Bogor yang digelar besok, para calon bupati (cabup) dikabarkan deg-degan. Mereka juga mewaspadai munculnya serangan fajar.
Namun, di tengah ketegangan itu, masing-masing pasangan mengklaim akan menuntaskan Pilbub Bogor 2008 hanya dalam satu putaran. Benarkah?
Pasangan Soemandjadja-Ace Supeli (Sae) misalnya, optimis bisa meraup 30 persen suara dari yang ditargetkan 27,5 persen. Optimisme tersebut bukan sekadar isapan jempol, melainkan merujuk hasil respon masyarakat usai melihat debat publik calon bupati beberapa waktu lalu.
“Ada bahasa relatif membangun sikap optimisme. Tapi, semuanya kita kembalikan kepada yang maha kuasa. Di sini kami hanya berusaha memberikan yang terbaik. Begitupun bila masuk putaran kedua, Sae siap menjadi yang terbaik dari pasangan lain,” ungkap Soemandjdja kepada Radar Bogor, tadi malam.
Hal senada dituturkan Calon Wakil Bupati Ace Supeli. Dukungan terbaru muncul dari masyarakat yang umumnya kerja di Kota Bogor tapi bertempat tinggal di Kabupaten Bogor. Bahkan, katanya, dari “kendaraan” Kadin, banyak perusahaan yang siap menyukseskan pasangan Sae. “Pokoknya rasa capek selama kampanye berubah menjadi nikmat ketika menyapa warga,” paparnya.
Optimisme yang sama diungkapkan pasangan Nungki sareng Endang (Nu Sae). Pasangan nomor urut empat ini mengaku tidak terlalu menargetkan berapa persen suara yang diraih. “Target kami menang dalam satu putaran, berapapun persentasenya,” jelas Humas Tim Sukses Nu Sae, Hidayat Royani.
Nu Sae juga berharap semua warga memilih dengan hati, bukan atas dasar money politic atau suap. “Kami sudah bekerja maksimal dan keputusan berada di tangan warga Kabupaten Bogor. Kami juga mengembalikan keputusan pada kekuasaan Allah,” tambah Hidayat.
Bagaimana dengan pasangan Rahmat Yasin-Karyawan Faturachman (Rahman)? Mereka juga sangat optimis menuntaskan putaran pertama. Optimisme pasangan nomor urut lima ini merujuk pada tracking survei rutin yang mereka lakukan.
“Hingga kemarin, tracking survei menunjukkan popularitas Rahman menanjak. Kami optimis bisa meraup suara hingga 40 persen. Apalagi kami sudah melakukan sosialisasi hampir tiga tahun,” jelas David Rizar Nugroho, Media Center Tim Sukses Rahman.
Keyakinan itu bertambah saat mengetahui laporan-laporan tim sukses tingkat kecamatan bahwa popularitas Rahman di grass root semakin kuat. “Simpati dari masyarakat bertambah besar justru setelah Rahman terkena black campaign, apalagi dengan adanya closing statement Rachmat di TV One yang mengampuni pelaku black campaign,” ungkapnya
Sementara dua pasangan lainnya, Djurus dan HMD-N pun tak kalah. Mereka yakin mampu meraup suara di atas 30 persen. Artinya, bisa menuntaskan Pilbub dalam satu putaran.
“Kita yakin dan sesuai target kalau Djurus bakal meraup suara hingga 35 persen. Pokoknya tidak ada putaran kedua,” ungkap Tim sukses Djurus, Adi Prabowo.
Keyakinan ini, sambung Adi, dilihat dari basis suara yang dimiliki Djurus, di mana hampir merata pada setiap wilayah. “Target itu kita peroleh di daerah Dapil III, V, IV, II dan I. Kami kira cukup untuk memenuhi target kita,” jelasnya.
Pun demikian HMD-N. Pasangan yang maju lewat jalur perseorangan ini malah memasang target yang lebih tinggi lagi, yakni 40 persen. “Kita optimis kalau HMD-N bisa meraup suara hingga 40 persen,” ujar Ketua Tim Sukses HMD-N, Hadi Jayakartana.
Keyakinan ini merujuk dari dukungan HMD-N dari Ikatan Keluarga Besar Cimande (IKBC). Selain IKBC, alim ulama seperti sesepuh Cimande dan sesepuh ulama Bogor Barat juga mendukung HMD-N. “Saya kira kalau mereka utuh mendukung HMD, maka 40 persen bisa dicapai,” jelasnya.
Terkait munculnya isu serangan fajar, pasangan dengan nilai kekayaan Rp109 Miliar ini sepakat bahwa perilaku tersebut merupakan bentuk pembodohan terhadap masyarakat. “Kalaupun HMD-N merupakan terkaya, tapi kami tidak melakukannya” pungkas Hadi.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MTY5MzA=&click=MjMw)

Tidak ada komentar: