Jumat, Agustus 22, 2008

PKS Jangan Jualan Syariat Islam

Jakarta - Partai Islam tidak akan mendapat dukungan rakyat jika masih menawarkan syariat Islam sebagai jualan politiknya dalam kampanye Pemilu 2009. Hal itu tergambar jelas pada pengalaman PKS di 2004 yang lebih menjual isu-isu strategis.

Hal itu ditegaskan Ayang Utriza NWAY, peneliti senior Center for Islam and State Studies Universitas Paramadina, dalam percakapan dengan INILAH.COM, Kamis (21/8).

Menurut kandidat Doktor (PhD) di EHESS, Prancis itu, PKS justru diprediksi akan merosot jika menawarkan syariat Islam. Hal ini terlihat secara jelas dalam Pemilu 2004, di mana PKS melonjak suaranya lantaran mengajukan isu-isu strategis dalam kampanye mereka.

“Bukan sekedar jualan kecap Syariat Islam yang dikhawatirkan dan ditakuti banyak orang. PKS lebih ke isu strategis, seperti masalah kesejahteraan dan ketidakadilan,’’ ungkapnya.

Karena itu, PPP, PBB ,dan partai-partai Islam lainnya akan bernasib serupa jika mengandalkan Syariat Islam sebagai dagangan politik. Parta-partai Islam itu, lanjutnya, diprediksi akan kian merosot jika tidak memiliki agenda strategis dalam kampanye pemilu kali ini.

Lebih lanjut, Ayang menyebutkan, dalam sejarah Nusantara sejak Islam masuk ke Indonesia, tidak satupun kerajaan Islam yang menerapkan hukum pidana syariat murni. Termasuk di Aceh sekalipun.

“Sehingga kecenderungan partai-partai Islam mengajukan penerapan Syariat Islam sesungguhnya ahistoris dan hanya jualan kecap politik murahan, yang kontraproduktif untuk meraih suara,’’ tegas alumnus Universitas Al Azhar mesir dan UIN Syarif Hidayatullah itu.
(www.inilah.com)

Tidak ada komentar: