Kamis, Agustus 21, 2008

PDS Bantah Sebarkan Black Campaign

PDS Bantah Sebarkan Black Campaign

CIBINONG - Selebaran berbentuk surat berisi berbau SARA mendiskreditkan pasangan Rahman. Dalam surat tersebut, pasangan Rahman mendukung pembangunan rumah ibadah terbesar di Asia Tenggara termasuk sekolah keagamaan. Kemarin, pengurus Partai Damai Sejahtera (PDS) Kota Bogor membantah telah menyebarkan surat tersebut.
“Kami tegaskan bahwa surat berkops PDS itu bukan dari kami. Itu merupakan salah satu bentuk kambing hitam terhadap partai ini. Lagi pula kami tidak punya kepentingan untuk menjelekkan pasangan calon. Kami ini kan pengurus dari Kota Bogor,” tegas Ketua PDS Kota Bogor Sutisna Mulyadi saat konferensi pers di Hotel Cibinong II, kemarin.
Sutisna lantas membeberkan beberapa kesalahan yang ada dalam selebaran yang kadung tersebar di Kabupaten Bogor itu. Logo yang ada diatas selebaran tidak sama dengan logo PDS. Alamat sekretariat Kantor PDS Kota Bogor yang tercantum pun salah.
“Kalau kami membuat surat selalu ada dua tanda tangan, yakni dari sekretaris dan ketua. Dalam selebaran surat itu hanya ada ketua,” terangnya.
Sutisna merasa nama PDS Kota Bogor tercoreng dengan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Dia berjanji melaporkan ke pihak kepolisian atas pencemaran nama baik partai.
Sedangkan Sekretaris PDS Kabupaten Bogor Johner Simanjuntak mengaku kaget dan tidak tahu persis dengan beredarnya selebaran berbentuk surat yang mengatasnamakan PDS Kota Bogor.
“Sikap PDS itu tidak mendukung pasangan calon yang sekarang bertarung dalam Pilbup. Kami membebaskan semua anggota partai menentukan haknya sendiri,” kata Johner.
Sementara Ketua Divisi Advokasi Tim Sukses Rahman Ade Munawaroh menyatakan bakal mempersiapkan tim untuk meringkus pelaku yang menyebarkan selebaran surat tersebut. “Kami akan memprosesnya melalui jalur hukum,” tegas Ade.
Ketua Tim Sukses Rahman Teuku Hanibal Asmar juga menyatakan kekecewaannya. “Terus terang kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kami menghadirkan kader PDS di sini sebagai klarifikasi. Kami berkomitmen mencari aktor di belakang tersebarnya selebaran tersebut,” bebernya.
Sedangkan Wakil Ketua Tim Kampanye Rahman Rifdian Suryadarma menyatakan bahwa aksi black campaign atau kampanye hitam mencederai demokrasi dan harus menjadikan musuh bersama. "Tinggal bagaimana masyarakat bisa menilai, karena sekarang masyarakat sudah cerdas,” pungkasnya.
(www.radar-bogor.co.id)

Tidak ada komentar: