Sabtu, September 06, 2008

Dua Cagub Sumsel Sama-Sama Kebanjiran Selamat

Dua Cagub Sumsel Sama-Sama Kebanjiran Selamat 

PALEMBANG - Walau hasil penghitungan suara yang dilakukan di 15 kabupaten/kota di Sumatera Selatan (Sumsel) belum final, dua pasangan calon gubernur, H Alex Noerdin-Eddy Yusuf dan Syahrial Oesman-Helmy Yahya, dibanjiri ucapan selamat. Hal itu terkait dengan ’’kemenangan’’ mereka dalam penghitungan suara cepat (quick count) oleh lembaga survei yang berbeda.

Sumatera Ekspres (Grup Radar Bogor) melaporkan, di kediaman Alex Noerdin tampak tumpukan karangan bunga ucapan selamat dari koleganya. Berdasar hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI), mantan bupati Musi Banyuasin (Muba) itu dinyatakan unggul 51,91 persen suara.

Pada saat yang sama, Syahrial Oesman-Helmy Yahya (Sohe) juga mendapat ucapan selamat dari pimpinan kader serta simpatisan parpol pendukung karena hasil penghitungan sementara quick count oleh Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) memenangkan pasangan calon gubernur nomor urut dua (2) itu dengan 51,11 persen suara.

Bahkan, tak hanya menyampaikan selamat, pendukung Sohe mengadakan pawai akbar di sepanjang jalan protokol Kota Palembang kemarin siang. Konvoi kendaraan bermotor-nonbermotor itu membuat lalu lintas Kota Palembang macet total. Mereka mengibarkan atribut dan bendera partai pendukung Sohe, yakni PDI Perjuangan, PPP, PKS, serta belasan partai kecil lainnya.

Mumammad Merdeka, koordinator pendukung Sohe, menyatakan bahwa aksi tersebut bukanlah perayaan kemenangan Sohe, melainkan spontanitas wujud kegembiraan atas unggulnya perolehan suara berdasar hasil penghitungan Puskaptis.

Untuk menghindarkan gesekan antarmassa pendukung, polisi sengaja memblokade ruas ke Jalan Merdeka dengan pertimbangan agar tidak terjadi bentrok antar pendukung. Mengingat, kediaman calon gubernur Alex Noerdin berada di Jalan Merdeka. 

Dari Jakarta dilaporkan, calon wakil gubernur Sumatera Selatan dari kubu Sohe, Helmy Yahya, menyatakan bahwa dirinya belum merasa kalah dalam pertarungan. Dalam jumpa pers di Jakarta, dia mengungkapkan pihaknya seakan diperlakukan tidak adil atas publikasi dua lembaga survei yang menempatkan dirinya kalah, berada di posisi kedua di bawah Alex Noerdin-Eddy Yusuf (Aldy). 

’’Jangan tempatkan kami seolah-olah bahwa perang sudah berakhir. Pertarungan ini belum selesai. Jadi, mari kita hormati, menjaga diri, mengontrol diri untuk menghormati bahwa peperangan belum selesai. Kita tunggu sampai 14 September nanti,’’ tegasnya dalam jumpa pers di Hotel Atlit Century Park, Senayan, kemarin.

Helmy secara tegas tidak menampik bahwa konflik yang terjadi terkait dengan sengketa pilkada di Maluku Utara akan terjadi pula di Sumatera Selatan. ’’Bisa saja konflik itu terjadi. Sebab, kami melihat ada penggiringan yang cenderung mengarah ke sana. Itu seharusnya betul-betul kita hindarkan karena massa di sana sama-sama kuat,’’ ujarnya.
(http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MTc2Njc=&click=NjE=)

Tidak ada komentar: